Contoh Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang meringkas informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan dibuat oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, kreditur, dan investor.
Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan modal
- Neraca keuangan
- Laporan arus kas
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Laporan laba rugi terdiri dari dua komponen utama, yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima perusahaan dari hasil penjualan barang atau jasa. Beban adalah jumlah uang yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan usahanya.
Berikut adalah contoh laporan laba rugi:
Nama Akun | Keterangan | Jumlah |
---|---|---|
Pendapatan | Penjualan barang/jasa | Rp100.000.000 |
Beban pokok penjualan | Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik | Rp50.000.000 |
Laba kotor | Pendapatan – Beban pokok penjualan | Rp50.000.000 |
Beban usaha | Biaya administrasi dan umum, biaya penjualan, dan biaya lain-lain | Rp25.000.000 |
Laba bersih | Laba kotor – Beban usaha | Rp25.000.000 |
Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Laporan perubahan modal terdiri dari dua komponen utama, yaitu laba bersih dan penyesuaian modal. Laba bersih adalah jumlah uang yang tersisa setelah semua beban perusahaan dikurangkan dari pendapatan. Penyesuaian modal adalah jumlah uang yang dimasukkan atau dikeluarkan perusahaan dari modalnya.
Berikut adalah contoh laporan perubahan modal:
Nama Akun | Keterangan | Jumlah |
---|---|---|
Laba bersih | Rp25.000.000 | |
Penyesuaian modal | Penambahan modal dari pemilik – Pengurangan modal dari pemilik | Rp5.000.000 |
Modal akhir | Modal awal + Laba bersih – Penyesuaian modal | Rp30.000.000 |
Neraca keuangan
Neraca keuangan adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. Neraca keuangan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas. Aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan. Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Ekuitas adalah kekayaan bersih perusahaan.
Berikut adalah contoh neraca keuangan:
Nama Akun | Keterangan | Jumlah |
---|---|---|
Aset lancar | Kas, piutang, persediaan, dan aset lancar lainnya | Rp50.000.000 |
Aset tidak lancar | Investasi, properti, pabrik, dan peralatan, dan aset tidak lancar lainnya | Rp50.000.000 |
Total aset | Aset lancar + Aset tidak lancar | Rp100.000.000 |
Kewajiban lancar | Utang usaha, utang pajak, dan kewajiban lancar lainnya | Rp25.000.000 |
Kewajiban tidak lancar | Utang jangka panjang, dan kewajiban tidak lancar lainnya | Rp25.000.000 |
Total kewajiban | Kewajiban lancar + Kewajiban tidak lancar | Rp50.000.000 |
Ekuitas | Modal pemilik | Rp50.000.000 |
Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Laporan arus kas terdiri dari tiga komponen utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Berikut adalah contoh laporan arus kas:
Nama Akun | Keterangan | Jumlah |
---|---|---|
Arus kas dari aktivitas operasi | Penerimaan kas dari penjualan barang/jasa – Pembayaran kas untuk beban pokok penjualan – Pembayaran kas untuk beban usaha – Pembayaran kas untuk pajak | Rp50.000.000 |
Arus kas dari aktivitas investasi | Pembelian aset tetap – Penjualan aset tetap | Rp25. |