Contoh Kalimat Pasif

Pengertian Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai atau menerima perbuatan dari predikat. Dalam kalimat pasif, objek yang menerima aksi menjadi subjek kalimat, sedangkan pelaku aksi menjadi bagian yang kurang menonjol atau bahkan disembunyikan.

Struktur Kalimat Pasif

Struktur kalimat pasif umumnya adalah sebagai berikut:

Objek + Kata kerja bantu (be) + Kata kerja bentuk ketiga (past participle) + (oleh) Pelaku (opsional)

Misalnya:

  • Kalimat aktif: Ayah membelikan mobil baru untuk saya.
  • Kalimat pasif: Mobil baru dibeli oleh ayah untuk saya.

Dalam kalimat pasif di atas, objek "mobil baru" menjadi subjek, sedangkan pelaku "ayah" menjadi pelengkap objek yang dapat dihilangkan.

Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Perbedaan utama antara kalimat aktif dan kalimat pasif adalah pada subjeknya. Dalam kalimat aktif, subjek melakukan perbuatan, sedangkan dalam kalimat pasif, subjek dikenai perbuatan.

Berikut adalah tabel perbedaan kalimat aktif dan kalimat pasif:

Aspek Kalimat Aktif Kalimat Pasif
Subjek Melakukan perbuatan Dikenai perbuatan
Predikat Menyatakan perbuatan Menyatakan perbuatan yang diterima
Objek Menerima perbuatan Melakukan perbuatan
Pelengkap Dapat dihilangkan Tidak dapat dihilangkan

Contoh Kalimat Pasif

Berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif:

  • Kalimat aktif: Saya membaca buku.

  • Kalimat pasif: Buku dibaca oleh saya.

  • Kalimat aktif: Guru mengajari murid-muridnya.

  • Kalimat pasif: Murid-murid diajar oleh gurunya.

  • Kalimat aktif: Ayah memperbaiki mobilnya.

  • Kalimat pasif: Mobilnya diperbaiki oleh ayah.

  • Kalimat aktif: Polisi menangkap pencuri itu.

  • Kalimat pasif: Pencuri itu ditangkap oleh polisi.

  • Kalimat aktif: Dokter memeriksa pasiennya.

  • Kalimat pasif: Pasiennya diperiksa oleh dokter.

Penggunaan Kalimat Pasif

Kalimat pasif dapat digunakan dalam berbagai konteks, antara lain:

  • Untuk menekankan objek atau aksi yang terjadi. Misalnya:

Kalimat aktif: Polisi menangkap pencuri itu.

Kalimat pasif: Pencuri itu ditangkap oleh polisi.

Dalam kalimat pasif di atas, objek "pencuri itu" menjadi fokus utama, sedangkan pelaku "polisi" menjadi pelengkap objek.

  • Untuk menyembunyikan pelaku atau untuk menjaga objektivitas. Misalnya:

Kalimat aktif: Anak itu dipukul oleh orang tuanya.

Kalimat pasif: Anak itu dipukul.

Dalam kalimat pasif di atas, pelaku "orang tuanya" disembunyikan untuk menjaga objektivitas kalimat.

  • Untuk membuat kalimat menjadi lebih halus atau sopan. Misalnya:

Kalimat aktif: Saya dimarahi oleh ibu.

Kalimat pasif: Saya dimarahi.

Dalam kalimat pasif di atas, kalimat menjadi lebih halus karena subjek "saya" tidak disebutkan secara langsung.

  • Untuk membuat kalimat menjadi lebih ringkas. Misalnya:

Kalimat aktif: Ayah mengirimi saya uang.

Kalimat pasif: Saya dikirimi uang oleh ayah.

Dalam kalimat pasif di atas, kalimat menjadi lebih ringkas karena subjek "saya" dan predikat "mengirim" digabungkan menjadi satu.

Kesimpulan

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai atau menerima perbuatan dari predikat. Kalimat pasif dapat digunakan dalam berbagai konteks, antara lain untuk menekankan objek atau aksi yang terjadi, untuk menyembunyikan pelaku atau untuk menjaga objektivitas, untuk membuat kalimat menjadi lebih halus atau sopan, atau untuk membuat kalimat menjadi lebih ringkas.

Check Also

Mengapa Batik Bisa Menjadi Pusat Keunggulan Ekonomi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *