Contoh Surat Cerai

Contoh Surat Cerai

Perceraian merupakan berakhirnya suatu perkawinan yang sah menurut hukum. Perceraian dapat terjadi karena berbagai alasan, baik karena faktor internal maupun eksternal.

Di Indonesia, perceraian dapat dilakukan melalui Pengadilan Agama (PA) atau Pengadilan Negeri (PN). Jika perceraian dilakukan melalui PA, maka disebut dengan cerai talak atau cerai gugat.

Cerai talak adalah perceraian yang diajukan oleh suami kepada istri. Cerai gugat adalah perceraian yang diajukan oleh istri kepada suami.

Surat cerai adalah surat yang berisi permohonan perceraian yang diajukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya. Surat cerai ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan.

Format Surat Cerai

Surat cerai harus dibuat dengan format yang jelas dan lengkap. Berikut adalah format surat cerai yang umum digunakan:

  • Judul Surat

Judul surat cerai biasanya berisi kata-kata "Permohonan Cerai" atau "Gugatan Cerai".

  • Data Pihak-Pihak

Data pihak-pihak yang terlibat dalam perceraian harus dicantumkan secara lengkap, meliputi:

* Nama lengkap * Tempat dan tanggal lahir * Agama * Pekerjaan * Alamat 
  • Alasan Perceraian

Alasan perceraian harus dicantumkan secara jelas dan singkat. Alasan perceraian ini nantinya akan menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan gugatan perceraian.

  • Permohonan

Di akhir surat, pihak yang mengajukan gugatan perceraian harus mengajukan permohonan agar gugatan tersebut dikabulkan oleh pengadilan.

Contoh Surat Cerai

Berikut adalah contoh surat cerai yang dapat digunakan sebagai referensi:

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Agama/Negeri
[Nama Pengadilan] [Alamat Pengadilan]

Perihal: Permohonan Cerai

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: [Nama Penggugat] Tempat dan tanggal lahir: [Tempat dan tanggal lahir Penggugat] Agama: [Agama Penggugat] Pekerjaan: [Pekerjaan Penggugat] Alamat: [Alamat Penggugat]

Berdasarkan ketentuan Pasal 114 Kompilasi Hukum Islam (KHI), dengan ini saya mengajukan permohonan cerai kepada [Nama Tergugat], yang beralamat di [Alamat Tergugat].

Alasan permohonan cerai ini adalah karena [Alasan Perceraian].

Oleh karena itu, saya mohon agar permohonan cerai ini dikabulkan oleh Pengadilan.

Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,
[Nama Penggugat]

Perbedaan Cerai Talak dan Cerai Gugat

Cerai talak dan cerai gugat memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

  • Pihak yang mengajukan gugatan

Cerai talak diajukan oleh suami, sedangkan cerai gugat diajukan oleh istri.

  • Ketentuan hukum

Cerai talak diatur oleh Pasal 114 KHI, sedangkan cerai gugat diatur oleh Pasal 19 sampai dengan Pasal 27 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

  • Prosedur

Prosedur cerai talak lebih sederhana daripada prosedur cerai gugat. Dalam cerai talak, suami hanya perlu menyampaikan pernyataan talak kepada istri. Namun, dalam cerai gugat, istri harus mengajukan gugatan ke pengadilan dan melalui proses persidangan.

Penutup

Surat cerai merupakan dokumen penting yang harus disiapkan oleh salah satu pihak yang ingin mengajukan gugatan perceraian. Surat cerai ini harus dibuat dengan format yang jelas dan lengkap agar gugatan perceraian dapat diterima oleh pengadilan.

Check Also

Uji Kompetensi Hal 155 Seni Budaya Kelas 8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *