Bullying: Pengertian, Bentuk, Penyebab, dan Dampak

Pengertian Bullying

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying adalah penindasan atau risak (merunduk) yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau sekelompok yang lebih kuat.

Bullying dapat diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu:

• Disengaja (untuk menyakiti)
• Terjadi secara berulang-ulang
• Ada perbedaan kekuasaan

Bentuk Bullying

Bullying dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:

• Bullying fisik, yaitu tindakan menyakiti orang lain secara fisik, seperti memukul, menendang, menjambak, mendorong, mengunci orang lain dalam ruangan, dan sebagainya.
• Bullying verbal, yaitu tindakan menyakiti orang lain secara verbal, seperti menghina, mengejek, memaki, menyebarkan gosip, dan sebagainya.
• Bullying sosial, yaitu tindakan menyakiti orang lain secara sosial, seperti mengucilkan, mengabaikan, menyebarkan rumor, dan sebagainya.
• Cyberbullying, yaitu bullying yang dilakukan melalui media elektronik, seperti media sosial, SMS, email, dan sebagainya.

Penyebab Bullying

Penyebab bullying dapat berasal dari berbagai faktor, baik dari dalam diri pelaku maupun lingkungan sekitar. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bullying antara lain:

• Faktor dari dalam diri pelaku:

• Masalah pribadi, seperti merasa tidak aman, rendah diri, atau memiliki masalah keluarga.
• Gangguan perilaku, seperti agresif atau antisosial.
• Faktor dari lingkungan sekitar:
  • Lingkungan keluarga yang tidak harmonis.
  • Lingkungan sekolah yang tidak kondusif.
  • Lingkungan masyarakat yang permisif terhadap kekerasan.

Dampak Bullying

Bullying dapat berdampak negatif bagi korban, pelaku, dan lingkungan sekitar. Dampak bullying bagi korban antara lain:

• Dampak fisik:
  • Cedera fisik, seperti memar, lebam, luka, hingga patah tulang.
  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres.
• Dampak psikologis:
  • Rasa takut, cemas, dan khawatir.
  • Rasa rendah diri dan harga diri yang rendah.
  • Sulit bersosialisasi.
  • Sulit belajar dan berprestasi.

Dampak bullying bagi pelaku antara lain:

• Memiliki masalah perilaku, seperti agresif, antisosial, dan sulit bersosialisasi.
• Memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam tindak kriminal.

Dampak bullying bagi lingkungan sekitar antara lain:

• Menciptakan lingkungan yang tidak aman dan nyaman.
• Meningkatkan angka putus sekolah.
• Meningkatkan angka kriminalitas.

Pencegahan Bullying

Bullying dapat dicegah dengan berbagai cara, baik dari individu, keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pencegahan bullying dari individu dapat dilakukan dengan cara:

• Meningkatkan rasa percaya diri.
• Mengembangkan keterampilan sosial.
• Mengembangkan kemampuan untuk melindungi diri.

Pencegahan bullying dari keluarga dapat dilakukan dengan cara:

• Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis.
• Melakukan komunikasi yang terbuka dengan anak.
• Mengajari anak nilai-nilai moral dan etika.

Pencegahan bullying dari sekolah dapat dilakukan dengan cara:

• Memiliki kebijakan anti-bullying yang tegas.
• Melakukan sosialisasi tentang bullying kepada siswa, guru, dan orang tua.
• Melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas siswa di sekolah.

Pencegahan bullying dari masyarakat dapat dilakukan dengan cara:

• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bullying.
• Mendorong masyarakat untuk melaporkan kasus bullying kepada pihak yang berwenang.

Bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif bagi korban, pelaku, dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting untuk mencegah terjadinya bullying dengan berbagai cara.