Idul Adha Muhammadiyah

Idul Adha Muhammadiyah

Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam yang diperingati setiap tahunnya. Hari raya ini merupakan puncak dari ibadah haji, yaitu ibadah yang dilakukan umat Islam sekali seumur hidup. Idul Adha juga merupakan hari raya untuk memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia menyembelih putranya, Ismail, atas perintah Allah SWT.

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini memiliki cara tersendiri dalam menetapkan awal bulan Hijriah, termasuk awal bulan Dzulhijjah. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal untuk menentukan awal bulan Hijriah. Metode ini didasarkan pada perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan.

Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah, Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Rabu, 28 Juni 2023. Penetapan ini berbeda dengan penetapan pemerintah yang menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023.

Perbedaan penetapan Idul Adha antara Muhammadiyah dan pemerintah ini sudah terjadi sejak lama. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan Hijriah. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, sedangkan pemerintah menggunakan metode hisab hakiki imkanur rukyah.

Meskipun berbeda tanggal, umat Islam dari berbagai organisasi Islam tetap merayakan Idul Adha dengan penuh suka cita. Hari raya ini merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Perayaan Idul Adha Muhammadiyah

Perayaan Idul Adha Muhammadiyah diawali dengan shalat Idul Adha di masjid atau lapangan. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha. Khutbah Idul Adha biasanya berisi tentang tema-tema keagamaan, seperti keutamaan ibadah kurban, sejarah Idul Adha, dan makna Idul Adha bagi kehidupan umat Islam.

Setelah khutbah, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban yang disembelih biasanya berupa sapi, kambing, atau domba. Daging kurban kemudian dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban, umat Islam Muhammadiyah juga memiliki tradisi lain dalam merayakan Idul Adha. Tradisi tersebut antara lain:

  • Acara tasyakuran. Setelah shalat Idul Adha, biasanya diadakan acara tasyakuran di rumah atau masjid. Acara ini diisi dengan makan bersama, zikir, dan doa bersama.
  • Kunjungan keluarga. Pada hari raya Idul Adha, umat Islam Muhammadiyah biasanya berkunjung ke rumah keluarga atau kerabat. Kunjungan ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi.
  • Permainan tradisional. Pada zaman dahulu, anak-anak Muhammadiyah biasanya bermain permainan tradisional pada hari raya Idul Adha. Permainan tradisional tersebut antara lain: bakiak, egrang, dan kelereng.

Makna Idul Adha Muhammadiyah

Idul Adha bagi umat Islam Muhammadiyah memiliki makna yang mendalam. Hari raya ini merupakan momen untuk:

  • Meneladani Nabi Ibrahim. Idul Adha merupakan momentum untuk meneladani Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah SWT. Keteladanan Nabi Ibrahim ini mengajarkan kepada umat Islam untuk senantiasa taat dan patuh kepada Allah SWT.
  • Meningkatkan ketakwaan. Idul Adha juga merupakan momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ketakwaan dapat diwujudkan dengan cara melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
  • Berbagi kebahagiaan. Idul Adha merupakan momen untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyantuni orang yang membutuhkan, baik berupa materi maupun nonmateri.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *