BPNT 2024: Uang Tunai atau Sembako?
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) pada awal tahun 2024. Bansos BPNT disalurkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp200.000 per bulan.
Meskipun disebut sebagai BPNT, namun bantuan yang disalurkan kepada KPM berupa uang tunai. Hal ini berbeda dengan BPNT yang disalurkan pada tahun-tahun sebelumnya yang berupa sembako.
Pemerintah memutuskan untuk menyalurkan BPNT dalam bentuk uang tunai dengan tujuan untuk memberikan keleluasaan kepada KPM dalam memilih jenis bahan pangan yang dibutuhkan. Selain itu, penyaluran BPNT dalam bentuk uang tunai juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli KPM.
Penyaluran BPNT dalam bentuk uang tunai telah mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Menurut Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin, penyaluran BPNT dalam bentuk uang tunai telah memberikan manfaat yang signifikan bagi KPM.
"Penerima manfaat sangat senang karena mereka bisa memilih sendiri bahan pangan yang mereka butuhkan. Selain itu, mereka juga bisa membeli bahan pangan di pasar tradisional sehingga dapat lebih menghemat biaya," ujar Pepen.
Penyaluran BPNT dalam bentuk uang tunai juga telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, penyaluran BPNT dalam bentuk uang tunai telah mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.
"Penyaluran BPNT dalam bentuk uang tunai telah meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Airlangga.
Berdasarkan data Kemensos, jumlah KPM BPNT pada tahun 2024 mencapai 18,8 juta keluarga. Dengan demikian, total anggaran yang dialokasikan untuk BPNT pada tahun 2024 sebesar Rp3.760 triliun.
Pemerintah akan terus menyalurkan BPNT kepada KPM hingga bulan Juni 2024. Selanjutnya, pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan BPNT dalam bentuk uang tunai untuk menentukan kelanjutan program tersebut pada tahun-tahun berikutnya.