Komunikasi Asertif: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Komunikasi merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap orang, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Komunikasi yang efektif dapat membantu kita untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat, serta membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Salah satu jenis komunikasi yang penting untuk dikuasai adalah komunikasi asertif. Komunikasi asertif adalah cara berkomunikasi yang menunjukkan ketegasan dan keberanian untuk menyampaikan pikiran, perasaan, atau kebutuhan tanpa merendahkan atau mengintimidasi orang lain.
Pengertian Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Tegas dan berani. Orang yang berkomunikasi secara asertif berani mengungkapkan pikiran, perasaan, atau kebutuhannya secara langsung dan jujur.
- Menghormati orang lain. Orang yang berkomunikasi secara asertif tetap menghormati orang lain, baik pendapat, perasaan, maupun hak-haknya.
- Konsisten. Orang yang berkomunikasi secara asertif konsisten dalam menyampaikan pikiran, perasaan, atau kebutuhannya.
Manfaat Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan harga diri. Orang yang berkomunikasi secara asertif lebih menghargai diri sendiri dan tidak takut untuk mengekspresikan diri.
- Membangun hubungan yang baik. Komunikasi asertif dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, karena lebih jujur dan terbuka.
- Meningkatkan efektivitas komunikasi. Komunikasi asertif dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan tepat.
- Mengurangi stres. Komunikasi asertif dapat membantu mengurangi stres, karena tidak perlu menahan diri atau takut ditolak.
Cara Meningkatkan Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan komunikasi asertif:
- Kenali diri sendiri. Langkah pertama untuk meningkatkan komunikasi asertif adalah mengenali diri sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan diri.
- Fokus pada diri sendiri. Ketika berkomunikasi, fokuslah pada diri sendiri dan apa yang ingin Anda sampaikan, bukan pada orang lain.
- Gunakan bahasa tubuh yang positif. Bahasa tubuh yang positif, seperti tatapan mata yang langsung, postur tubuh yang tegak, dan ekspresi wajah yang ramah, dapat membantu meningkatkan komunikasi asertif.
- Berlatih. Semakin sering Anda berlatih berkomunikasi secara asertif, semakin baik keterampilan Anda.
Berikut adalah contoh komunikasi asertif dalam berbagai situasi:
- Di tempat kerja:
- Anda tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh atasan Anda.
- Anda tidak ingin mengambil tugas tambahan.
- Anda ingin meminta kenaikan gaji.
- Di lingkungan keluarga:
- Anda tidak menyukai perilaku adik Anda.
- Anda ingin mengungkapkan perasaan Anda kepada pasangan.
- Anda ingin meminta bantuan dari orang tua Anda.
- Di lingkungan sosial:
- Anda tidak ingin diajak pergi bersama teman-teman.
- Anda ingin menolak ajakan kencan.
- Anda ingin menyampaikan pendapat Anda dalam sebuah diskusi.
Komunikasi asertif adalah keterampilan yang penting untuk dikuasai. Dengan menguasai komunikasi asertif, Anda dapat meningkatkan harga diri, membangun hubungan yang baik, dan menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi.