Majas Pertentangan

Majas Pertentangan: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Majas pertentangan adalah salah satu jenis majas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu hal dengan cara mempertentangkan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya. Majas ini bertujuan untuk memberikan kesan atau makna yang lebih mendalam dan menarik bagi pembaca atau pendengar.

Jenis-Jenis Majas Pertentangan

Ada beberapa jenis majas pertentangan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu:

  • Paradoks

Paradoks adalah majas yang mengungkapkan dua hal yang bertentangan, tetapi pada kenyataannya benar adanya. Contoh:

"Kematian adalah awal dari kehidupan."

Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan seseorang, tetapi pada kenyataannya, kematian adalah awal dari kehidupan yang baru di alam baka.

  • Antitesis

Antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan makna untuk mengungkapkan suatu hal. Contoh:

"Diamnya adalah bicaranya."

Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa diamnya seseorang bisa berarti banyak hal, bisa sebagai bentuk persetujuan, ketidaksetujuan, atau bahkan kemarahan.

  • Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu yang dilebih-lebihkan. Contoh:

"Aku menangis sejadi-jadinya."

Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa seseorang menangis dengan sangat keras, padahal mungkin hanya mengeluarkan beberapa tetes air mata.

  • Litotes

Litotes adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang merendahkan diri atau merendahkannya. Contoh:

"Tidak sombonglah ia."

Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa seseorang tidak sombong, tetapi pada kenyataannya, ia bisa saja sombong.

  • Anakronisme

Anakronisme adalah majas yang mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan waktunya. Contoh:

"Pangeran Diponegoro menggunakan smartphone untuk berkomunikasi."

Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa Pangeran Diponegoro, yang hidup pada abad ke-19, menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, padahal smartphone baru ditemukan pada abad ke-20.

Contoh Majas Pertentangan dalam Puisi

Majas pertentangan sering digunakan dalam puisi untuk memberikan kesan atau makna yang lebih mendalam. Berikut adalah contoh majas pertentangan dalam puisi:

"Aku bukan siapa-siapa,
Tapi aku adalah segalanya."

Puisi tersebut menggunakan majas paradoks untuk mengungkapkan bahwa seseorang bisa menjadi siapa saja, tetapi pada kenyataannya, ia adalah segalanya.

"Kematian adalah awal dari kehidupan,
Kegelapan adalah awal dari terang."

Puisi tersebut menggunakan majas antitesis untuk mengungkapkan bahwa kematian adalah awal dari kehidupan yang baru, dan kegelapan adalah awal dari terang yang akan datang.

Soal-Soal terkait Majas Pertentangan

Berikut adalah 10 soal terkait majas pertentangan beserta pembahasannya:

  1. Perhatikan kalimat berikut!

"Aku menangis sejadi-jadinya."

Kalimat tersebut menggunakan majas apa?

Jawaban:

Kalimat tersebut menggunakan majas hiperbola. Hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu yang dilebih-lebihkan. Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa seseorang menangis dengan sangat keras, padahal mungkin hanya mengeluarkan beberapa tetes air mata.

  1. Perhatikan kalimat berikut!

"Aku bukan siapa-siapa,
Tapi aku adalah segalanya."

Kalimat tersebut menggunakan majas apa?

Jawaban:

Kalimat tersebut menggunakan majas paradoks. Paradoks adalah majas yang mengungkapkan dua hal yang bertentangan, tetapi pada kenyataannya benar adanya. Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa seseorang bisa menjadi siapa saja, tetapi pada kenyataannya, ia adalah segalanya.

  1. Perhatikan kalimat berikut!

"Kematian adalah awal dari kehidupan,
Kegelapan adalah awal dari terang."

Kalimat tersebut menggunakan majas apa?

Jawaban:

Kalimat tersebut menggunakan majas antitesis. Antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan makna untuk mengungkapkan suatu hal. Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa kematian adalah awal dari kehidupan yang baru, dan kegelapan adalah awal dari terang yang akan datang.

  1. Perhatikan kalimat berikut!

"Tidak sombonglah ia."

Kalimat tersebut menggunakan majas apa?

Jawaban:

Kalimat tersebut menggunakan majas litotes. Litotes adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang merendahkan diri atau merendah

Check Also

Apa Keuntungan Penerapan E Budgeting Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *