Musafir Adalah

Musafir: Pengertian, Syarat, dan Keringanan

Musafir adalah seseorang yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya. Dalam Islam, musafir memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya adalah mendapatkan keringanan dalam menjalankan ibadah.

Pengertian Musafir

Secara bahasa, musafir berarti orang yang melakukan perjalanan. Sedangkan secara syar’i, musafir adalah seseorang yang keluar dari tempat tinggalnya (watan) untuk mencapai tujuan tertentu dan jarak perjalanannya tidak kurang dari 85 KM. Selama perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut, seorang musafir tidak memiliki rencana untuk menetap di daerah tertentu selama lebih dari empat hari.

Syarat Musafir

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar seseorang dapat dikatakan sebagai musafir, yaitu:

  • Keluar dari watan (tempat tinggal). Watan adalah tempat tinggal seseorang secara permanen, baik secara hukum maupun secara adat.
  • Ada tujuan tertentu. Tujuan perjalanan musafir haruslah jelas dan pasti. Tujuan yang tidak jelas, seperti sekedar jalan-jalan, tidak dapat menjadikan seseorang sebagai musafir.
  • Jarak perjalanan minimal 85 KM. Jarak 85 KM ini adalah jarak yang disepakati oleh para ulama. Jarak ini diukur dengan menggunakan satuan mil laut.

Keringanan Musafir dalam Ibadah

Dalam Islam, musafir diberikan beberapa keringanan dalam menjalankan ibadah, di antaranya:

  • Mengqashar salat. Salat fardhu yang empat rakaat, seperti salat zuhur, asar, dan isya, dapat diqashar menjadi dua rakaat.
  • Meninggalkan salat Jumat. Jika musafir berada di suatu tempat yang tidak memiliki masjid atau jumlah jamaahnya kurang dari empat puluh orang, maka ia boleh meninggalkan salat Jumat.
  • Meninggalkan puasa. Jika musafir merasa khawatir akan kesehatannya jika berpuasa, maka ia boleh meninggalkan puasa dan menggantinya di kemudian hari.
  • Menjamak salat. Salat fardhu yang dilakukan dua kali dalam sehari, seperti salat zuhur dan asar, dapat dijamak menjadi satu kali dalam sehari.
  • Memperbanyak doa. Musafir dianjurkan untuk memperbanyak doa, terutama doa-doa yang berkaitan dengan keselamatan dan kemudahan perjalanan.

Pertanyaan Terkait Musafir

Berikut adalah beberapa pertanyaan terkait musafir yang sering ditanyakan:

  • Apakah seorang musafir yang sedang dalam perjalanan pulang ke tempat tinggalnya masih mendapatkan keringanan?

Jawabannya adalah ya. Seorang musafir yang sedang dalam perjalanan pulang ke tempat tinggalnya masih mendapatkan keringanan, selama ia belum sampai di tempat tinggalnya.

  • Apakah seorang musafir yang sedang dalam perjalanan dinas mendapatkan keringanan?

Jawabannya adalah ya. Seorang musafir yang sedang dalam perjalanan dinas mendapatkan keringanan, selama perjalanannya memenuhi syarat-syarat musafir.

  • Apakah seorang musafir yang sedang dalam perjalanan wisata mendapatkan keringanan?

Jawabannya adalah tidak. Seorang musafir yang sedang dalam perjalanan wisata tidak mendapatkan keringanan, karena tujuan perjalanannya tidak jelas.

Check Also

Apa arti dan makna dari kata Bravo?

Kata “bravo” adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Italia yang berarti “bagus” atau “hebat”. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *