Rachmat Gobel Kekayaan: Profil, Sumber Kekayaan, dan Kontroversi
Rachmat Gobel adalah salah satu pengusaha dan politikus terkaya di Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Nasdem.
Profil Rachmat Gobel
Rachmat Gobel lahir di Jakarta pada tanggal 3 September 1962. Ia merupakan putra dari Mohammad Gobel, seorang pengusaha asal Gorontalo yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri pada era pemerintahan Presiden Suharto.
Rachmat Gobel menempuh pendidikan di Chuo University, Tokyo, Jepang, dan meraih gelar Bachelor of Commerce in Marketing & Trade pada tahun 1987. Setelah lulus dari Jepang, ia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan perusahaan milik ayahnya, PT Gobel International.
Rachmat Gobel mulai merintis karier di dunia politik pada tahun 2004. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar. Pada tahun 2014, ia pindah ke Partai Nasdem dan kembali terpilih sebagai anggota DPR RI.
Sumber Kekayaan Rachmat Gobel
Rachmat Gobel dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang elektronik. Ia merupakan pemilik dan CEO dari PT Gobel International, yang merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar di Indonesia.
PT Gobel International memproduksi berbagai macam produk elektronik, mulai dari televisi, kulkas, mesin cuci, hingga telepon genggam. Perusahaan ini juga memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.
Selain PT Gobel International, Rachmat Gobel juga memiliki beberapa perusahaan lain di berbagai bidang, seperti properti, agribisnis, dan pariwisata.
Kontroversi Rachmat Gobel
Rachmat Gobel pernah terlibat dalam beberapa kontroversi, salah satunya adalah kasus dugaan suap impor beras pada tahun 2013. Pada tahun 2019, ia juga menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang menyebut bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2024.
Kesimpulan
Rachmat Gobel adalah sosok pengusaha dan politikus yang sukses. Ia memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki pengaruh yang cukup besar di Indonesia. Namun, ia juga pernah terlibat dalam beberapa kontroversi.