Puasa Tarwiyah Dan Arafah


Puasa Tarwiyah Dan Arafah

Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sedangkan Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah:

  • Menghapus dosa-dosa kecil selama setahun
  • Mendapatkan pahala seperti pahala haji
  • Menambah ketakwaan kepada Allah SWT

Puasa Tarwiyah dan Arafah juga memiliki sejarah yang panjang. Puasa ini sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini, sebagaimana sabdanya:

“Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.

puasa tarwiyah dan arafah

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Berikut 9 aspek penting terkait puasa Tarwiyah dan Arafah:

  • Tanggal pelaksanaan: 8 dan 9 Dzulhijjah
  • Jenis puasa: Puasa sunnah
  • Keutamaan: Menghapus dosa, mendapatkan pahala haji
  • Dasar hukum: Hadis Nabi Muhammad SAW
  • Tata cara: Berniat puasa, menahan makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari
  • Hikmah: Meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran
  • Sunnah sebelum puasa: Mandi, memakai wangi-wangian
  • Sunnah setelah puasa: Bersedekah, memperbanyak doa
  • Amalan yang dianjurkan saat puasa: Membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk sebuah kesatuan ibadah yang utuh. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah dengan baik dan benar, umat Islam dapat meraih keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Tanggal pelaksanaan

Tanggal pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, yaitu pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, memiliki makna dan peran yang penting dalam ibadah ini. Penetapan tanggal tersebut didasarkan pada peristiwa dan amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah karena pada tanggal tersebut, kaum muslimin mempersiapkan diri untuk berangkat ke Arafah untuk melaksanakan ibadah haji. Kata “tarwiyah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “menimba air”. Pada zaman dahulu, kaum muslimin yang akan melaksanakan ibadah haji akan mengambil air dari sumur-sumur di sekitar Arafah untuk bekal selama di Arafah.

Sedangkan Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah karena pada tanggal tersebut kaum muslimin berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf, yaitu puncak dari ibadah haji. Wukuf adalah berdiri dan berdoa di Arafah pada waktu tertentu, yaitu dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Dengan demikian, tanggal pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah sangat terkait dengan ibadah haji. Kedua puasa ini merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji yang dilakukan oleh kaum muslimin.

Jenis puasa

Puasa Tarwiyah dan Arafah termasuk dalam jenis puasa sunnah. Artinya, puasa ini tidak wajib dilakukan, tetapi sangat dianjurkan. Keutamaan puasa sunnah tidak kalah besar dengan puasa wajib, bahkan dalam beberapa hadis disebutkan bahwa pahala puasa sunnah bisa melebihi puasa wajib.

Salah satu keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Selain itu, puasa Tarwiyah dan Arafah juga dapat menambah ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, kita belajar untuk menahan hawa nafsu dan melatih kesabaran. Kesabaran dan pengendalian diri merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.

Keutamaan

Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun dan mendapatkan pahala seperti pahala haji. Keutamaan ini sangat besar, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan kedua puasa ini.

Penghapusan dosa-dosa kecil selama setahun merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah SWT. Dengan berpuasa Tarwiyah dan Arafah, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat, sehingga kita dapat kembali suci dan fitrah.

Selain itu, mendapatkan pahala seperti pahala haji juga merupakan keutamaan yang sangat besar. Haji merupakan salah satu ibadah yang paling utama dalam Islam, dan pahalanya sangat besar. Dengan berpuasa Tarwiyah dan Arafah, kita dapat memperoleh pahala yang besar meskipun kita tidak melaksanakan ibadah haji.

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah ini sangat penting untuk kita pahami dan amalkan. Dengan melaksanakan kedua puasa ini, kita dapat meraih ampunan dosa dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Dasar hukum

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah sunnah yang memiliki dasar hukum dari hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun. Keutamaan ini menjadi salah satu alasan mengapa umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan kedua puasa ini.

Selain hadis tersebut, terdapat juga hadis-hadis lain yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya:

“Puasa Arafah menghapus (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dan puasa Asyura menghapus (dosa) setahun yang lalu.”

Hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dengan melaksanakan kedua puasa ini, umat Islam dapat meraih ampunan dosa dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Tata cara

Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah puasa sunnah yang memiliki tata cara pelaksanaan yang sama dengan puasa wajib, yaitu berniat puasa dan menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Niat puasa

    Niat puasa dilakukan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa. Niat puasa untuk Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sebagai berikut:

    “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Tarwiyah/Arafah lillahi ta’ala.”

    Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah/Arafah esok hari karena Allah ta’ala.”

  • Menahan diri dari makan dan minum

    Menahan diri dari makan dan minum merupakan rukun puasa yang wajib dilaksanakan. Menahan diri dari makan dan minum dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Menahan diri dari hal-hal lain yang membatalkan puasa

    Selain menahan diri dari makan dan minum, terdapat beberapa hal lain yang dapat membatalkan puasa, di antaranya adalah:

    • Bersetubuh
    • Keluarnya air mani
    • Haid dan nifas
    • Sengaja memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui lubang yang terbuka
    • muntah dengan sengaja

Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat meraih keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Hikmah

Hikmah atau tujuan dari ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan melatih kesabaran.

  • Meningkatkan ketakwaan

    Ibadah puasa adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengikuti perintah Allah SWT. Hal ini akan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

  • Melatih kesabaran

    Puasa membutuhkan kesabaran, karena kita harus menahan diri dari makan dan minum selama berjam-jam. Dengan berpuasa, kita belajar untuk mengendalikan diri dan bersabar dalam menghadapi kesulitan.

Dengan meningkatkan ketakwaan dan melatih kesabaran, ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Sunnah sebelum puasa

Melaksanakan sunnah sebelum puasa, seperti mandi dan memakai wangi-wangian, merupakan bagian penting dari ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah. Mandi sebelum puasa memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Mensucikan diri dari hadas kecil dan besar
  • Menghilangkan bau badan yang tidak sedap
  • Menyegarkan tubuh dan pikiran

Sedangkan memakai wangi-wangian sebelum puasa memiliki keutamaan, di antaranya:

  • Menambah keharuman tubuh
  • Meningkatkan rasa percaya diri
  • Menghormati orang lain

Dengan melaksanakan sunnah sebelum puasa, seperti mandi dan memakai wangi-wangian, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah. Mandi dan memakai wangi-wangian akan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih segar dan nyaman, sehingga dapat lebih fokus dalam beribadah.

Selain itu, melaksanakan sunnah sebelum puasa juga merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Dengan mensucikan diri dan memakai wangi-wangian, umat Islam menunjukkan bahwa mereka menghargai dan menghormati ibadah puasa yang akan mereka lakukan.

Sunnah setelah puasa

Melaksanakan sunnah setelah puasa, seperti bersedekah dan memperbanyak doa, merupakan bagian penting dari ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah. Sunnah-sunnah ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Bersedekah

    Bersedekah setelah puasa memiliki keutamaan, di antaranya:

    • Menambah pahala puasa
    • Membersihkan harta dari hal-hal yang haram
    • Menumbuhkan sifat dermawan dan saling tolong-menolong
  • Memperbanyak doa

    Memperbanyak doa setelah puasa memiliki keutamaan, di antaranya:

    • Doa lebih mudah dikabulkan
    • Menambah kedekatan dengan Allah SWT
    • Memberikan ketenangan dan kedamaian hati

Dengan melaksanakan sunnah setelah puasa, seperti bersedekah dan memperbanyak doa, umat Islam dapat menyempurnakan ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah. Bersedekah dan memperbanyak doa akan menambah pahala puasa dan membuat ibadah puasa menjadi lebih bermakna.

Selain itu, melaksanakan sunnah setelah puasa juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Dengan bersedekah dan memperbanyak doa, umat Islam menunjukkan bahwa mereka menghargai dan bersyukur atas nikmat puasa yang telah mereka laksanakan.

Amalan yang Dianjurkan Saat Puasa

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Selain menahan lapar dan dahaga, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

  • Membaca Al-Qur’an

    Membaca Al-Qur’an selama puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan yang besar. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT. Dengan membaca Al-Qur’an, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memahami ajaran-ajaran Islam.

  • Berzikir

    Berzikir adalah mengingat Allah SWT dengan menyebut nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan segala kebesaran-Nya. Berzikir dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat puasa Tarwiyah dan Arafah. Dengan berzikir, kita dapat menenangkan hati, meningkatkan keimanan, dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

  • Berdoa

    Berdoa adalah memohon kepada Allah SWT segala sesuatu yang kita butuhkan. Doa dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat puasa Tarwiyah dan Arafah. Dengan berdoa, kita dapat mengungkapkan rasa syukur, meminta ampunan, dan memohon pertolongan Allah SWT.

Dengan memperbanyak amalan-amalan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa, umat Islam dapat mengisi waktu puasa Tarwiyah dan Arafah dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Amalan-amalan ini tidak hanya akan menambah pahala, tetapi juga akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan yang besar. Puasa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun, mendapatkan pahala seperti pahala haji, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah dengan baik dan benar, umat Islam dapat meraih ampunan dosa, pahala yang besar, dan kedekatan dengan Allah SWT. Puasa ini juga dapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran, meningkatkan pengendalian diri, dan memperbanyak amalan-amalan ibadah lainnya.

Check Also

Teknik Smash Bola Voli

Dalam permainan bola voli, smash adalah teknik menyerang dengan cara memukul bola dengan keras dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *