Ciri-Ciri Teks Hikayat
Hikayat adalah salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk prosa. Hikayat mengisahkan tentang kehidupan masyarakat masa lampau, terutama kehidupan kaum bangsawan, keluarga istana, atau orang-orang yang memiliki kehebatan tertentu.
Hikayat memiliki ciri-ciri yang khas yang membedakannya dari jenis karya sastra lainnya. Berikut adalah ciri-ciri teks hikayat:
- Berbahasa Melayu klasik
Hikayat menggunakan bahasa Melayu klasik yang penuh dengan kata-kata arkais, yaitu kata-kata yang sudah jarang digunakan dalam bahasa Indonesia modern. Contohnya, kata "syahdan", "sebermula", "maka", "lalu", dan sebagainya.
- Bercerita tentang kehidupan istana
Hikayat pada umumnya mengisahkan tentang kehidupan istana, baik itu kehidupan raja, ratu, pangeran, putri, maupun para abdi dalem. Contohnya, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Panji Semirang, dan Hikayat Bayan Budiman.
- Mengandung unsur kesaktian
Hikayat sering kali mengandung unsur kesaktian, baik itu kesaktian yang dimiliki oleh tokoh utama maupun tokoh-tokoh lainnya. Contohnya, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Sangkuriang.
- Bersifat fiktif
Hikayat pada umumnya bersifat fiktif, artinya tidak berdasarkan peristiwa yang benar-benar terjadi. Contohnya, Hikayat Bawang Merah dan Bawang Putih, Hikayat Si Kabayan, dan Hikayat Malin Kundang.
- Berakhir dengan bahagia
Hikayat pada umumnya berakhir dengan bahagia, yaitu tokoh utama berhasil mencapai tujuannya dan hidup bahagia. Contohnya, Hikayat Ande-Ande Lumut, Hikayat Sangkuriang, dan Hikayat Malin Kundang.
- Anonim
Hikayat pada umumnya tidak diketahui siapa pengarangnya. Contohnya, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Panji Semirang, dan Hikayat Bayan Budiman.
Berikut adalah contoh teks hikayat yang memiliki ciri-ciri tersebut:
Hikayat Si Miskin
Alkisah, di sebuah desa di Jawa Tengah hiduplah seorang petani miskin bernama Si Miskin bersama istrinya, Si Miskinah. Mereka memiliki dua orang anak, yaitu Si Bungsu dan Si Panjang.
Si Miskin bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Namun, karena kemiskinannya, ia sering kali gagal panen. Suatu hari, Si Miskin pergi ke pasar untuk menjual hasil panennya. Namun, di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang raja yang sedang berburu. Raja tersebut tertarik dengan baju yang dikenakan Si Miskin. Ia pun menyuruh pengawalnya untuk menangkap Si Miskin dan membawanya ke istana.
Di istana, Si Miskin dipaksa untuk menyerahkan bajunya. Ia pun pulang ke rumah dengan tangan hampa. Si Miskinah sangat sedih melihat suaminya pulang tanpa hasil. Ia pun berdoa kepada Tuhan agar keluarganya diberi rezeki.
Keesokan harinya, Si Miskin pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Di tengah hutan, ia bertemu dengan seorang kakek tua. Kakek tua tersebut memberikan sebuah bungkusan kepada Si Miskin. Ia pun menyuruh Si Miskin untuk membuka bungkusan tersebut di rumah.
Sesampainya di rumah, Si Miskin membuka bungkusan tersebut. Ia terkejut melihat isi bungkusan tersebut. Ternyata, bungkusan tersebut berisi emas dan permata yang sangat banyak. Si Miskin dan keluarganya pun menjadi kaya raya.
Si Miskin dan keluarganya pun hidup bahagia. Mereka sering membantu orang-orang yang membutuhkan.
Berikut adalah 10 soal terkait ciri-ciri teks hikayat beserta pembahasannya:
Soal 1
Ciri-ciri teks hikayat yang paling menonjol adalah?
Pembahasan:
Ciri-ciri teks hikayat yang paling menonjol adalah berbahasa Melayu klasik. Ciri ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata arkais, seperti "syahdan", "sebermula", "maka", "lalu", dan sebagainya.
Soal 2
Hikayat biasanya mengisahkan tentang kehidupan?
Pembahasan:
Hikayat biasanya mengisahkan tentang kehidupan istana. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tokoh-tokoh dalam hikayat yang memiliki gelar kebangsawanan, seperti raja, ratu, pangeran, putri, dan sebagainya.
Soal 3
Hikayat sering kali mengandung unsur?
Pembahasan:
Hikayat sering kali mengandung unsur kesaktian. Hal ini