Contoh Historiografi Tradisional

Contoh Historiografi Tradisional di Indonesia

Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Indonesia. Historiografi tradisional ini umumnya dibuat oleh pujangga-pujangga dari suatu kerajaan, baik kerajaan Hindu-Buddha, hingga kesultanan bercorak Islam tempo dulu yang pernah ada di Indonesia.

Historiografi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bersifat dinasti sentris, artinya penulisan sejarah lebih menekankan pada raja dan keluarganya.
  • Bersifat mitologis, artinya penulisan sejarah lebih menekankan pada unsur-unsur mitos dan legenda.
  • Bersifat kronologis, artinya penulisan sejarah disusun secara kronologis, yaitu dari masa lalu ke masa sekarang.
  • Bersifat istana sentris, artinya penulisan sejarah lebih menekankan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan istana.

Berikut ini adalah beberapa contoh historiografi tradisional di Indonesia:

  • Sejarah Melayu

Sejarah Melayu adalah karya sastra Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada abad ke-17. Sejarah Melayu berisi kisah-kisah kerajaan Melayu, mulai dari Kerajaan Sriwijaya hingga Kerajaan Johor-Riau.

  • Hikayat Raja-Raja Pasai

Hikayat Raja-Raja Pasai adalah karya sastra Melayu yang ditulis pada abad ke-17. Hikayat Raja-Raja Pasai berisi kisah-kisah kerajaan Pasai, mulai dari awal berdirinya hingga runtuhnya.

  • Hikayat Aceh

Hikayat Aceh adalah karya sastra Melayu yang ditulis pada abad ke-17. Hikayat Aceh berisi kisah-kisah kerajaan Aceh, mulai dari awal berdirinya hingga runtuhnya.

  • Babad Tanah Jawi

Babad Tanah Jawi adalah karya sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-17. Babad Tanah Jawi berisi kisah-kisah kerajaan Mataram, mulai dari awal berdirinya hingga runtuhnya.

  • Babad Pajajaran

Babad Pajajaran adalah karya sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-17. Babad Pajajaran berisi kisah-kisah kerajaan Pajajaran, mulai dari awal berdirinya hingga runtuhnya.

  • Babad Majapahit

Babad Majapahit adalah karya sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-17. Babad Majapahit berisi kisah-kisah kerajaan Majapahit, mulai dari awal berdirinya hingga runtuhnya.

  • Babad Kartasura

Babad Kartasura adalah karya sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-18. Babad Kartasura berisi kisah-kisah kerajaan Kartasura, mulai dari awal berdirinya hingga runtuhnya.

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi contoh historiografi tradisional di Indonesia. Historiografi tradisional merupakan sumber sejarah yang penting untuk memahami sejarah Indonesia masa lalu. Historiografi tradisional dapat memberikan gambaran tentang kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat Indonesia pada masa lalu.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan historiografi tradisional:

Kelebihan:

  • Menyimpan informasi yang kaya dan beragam
  • Mampu memberikan gambaran tentang kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat masa lalu
  • Memiliki nilai sastra yang tinggi

Kekurangan:

  • Bersifat subjektif
  • Tidak selalu akurat
  • Bersifat istana sentris

Secara umum, historiografi tradisional memiliki nilai historis yang tinggi. Namun, historiografi tradisional juga memiliki keterbatasan, yaitu bersifat subjektif, tidak selalu akurat, dan bersifat istana sentris. Oleh karena itu, historiografi tradisional perlu dikaji secara kritis untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang sejarah Indonesia masa lalu.

Check Also

Uji Kompetensi Hal 155 Seni Budaya Kelas 8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *