Contoh Surat Gugatan

Contoh Surat Gugatan

Surat gugatan adalah surat yang berisi tuntutan atau permohonan kepada pengadilan untuk menyelesaikan suatu sengketa. Surat gugatan biasanya digunakan dalam perkara perdata, pidana, dan tata usaha negara.

Dalam perkara perdata, surat gugatan berisi tuntutan kepada tergugat untuk membayar ganti rugi, mengembalikan barang, atau melakukan suatu tindakan. Dalam perkara pidana, surat gugatan berisi tuntutan kepada terdakwa untuk dihukum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya. Dalam perkara tata usaha negara, surat gugatan berisi tuntutan kepada tergugat untuk membatalkan atau mencabut suatu keputusan tata usaha negara.

Surat gugatan harus memenuhi persyaratan formal dan materiil. Persyaratan formal surat gugatan meliputi:

  • Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  • Ditandatangani oleh penggugat atau kuasa hukumnya.
  • Diajukan kepada pengadilan yang berwenang.

Persyaratan materiil surat gugatan meliputi:

  • Mencakup identitas penggugat dan tergugat.
  • Menjelaskan duduk perkara.
  • Menyebutkan tuntutan atau permohonan.
  • Mencantumkan bukti-bukti yang mendukung tuntutan atau permohonan.

Berikut adalah contoh surat gugatan dalam perkara perdata:

Kepada Yth.

**Ketua Pengadilan Negeri **

[Nama Pengadilan Negeri]

[Alamat Pengadilan Negeri]

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  • Nama: [Nama Penggugat]
  • Umur: [Umur Penggugat]
  • Jenis Kelamin: [Jenis Kelamin Penggugat]
  • Pekerjaan: [Pekerjaan Penggugat]
  • Alamat: [Alamat Penggugat]

Menyatakan sebagai Penggugat dalam perkara perdata yang diajukan terhadap:

  • Nama: [Nama Tergugat]
  • Umur: [Umur Tergugat]
  • Jenis Kelamin: [Jenis Kelamin Tergugat]
  • Pekerjaan: [Pekerjaan Tergugat]
  • Alamat: [Alamat Tergugat]

Dengan ini mengajukan gugatan kepada Tergugat dengan tuntutan sebagai berikut:

  1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
  2. Menyatakan batal atau tidak sah perjanjian jual beli rumah antara Penggugat dan Tergugat tertanggal [Tanggal Perjanjian];
  3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp. [Jumlah Ganti Rugi];
  4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.

Perkara ini berawal dari perjanjian jual beli rumah antara Penggugat dan Tergugat tertanggal [Tanggal Perjanjian]. Dalam perjanjian tersebut, Tergugat menjual rumah kepada Penggugat dengan harga Rp. [Jumlah Harga Jual Beli].

Pada tanggal [Tanggal Pembayaran], Penggugat telah membayar uang muka kepada Tergugat sebesar Rp. [Jumlah Uang Muka]. Namun, Tergugat tidak memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan rumah kepada Penggugat.

Pada tanggal [Tanggal Permintaan Serah Terima], Penggugat telah meminta kepada Tergugat untuk menyerahkan rumah, namun Tergugat menolak.

Akibat dari perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat telah mengalami kerugian berupa uang muka yang telah dibayarkan. Oleh karena itu, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.

Bukti-bukti yang mendukung gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

  • Fotokopi perjanjian jual beli rumah tertanggal [Tanggal Perjanjian];
  • Fotokopi bukti pembayaran uang muka sebesar Rp. [Jumlah Uang Muka];
  • Surat permintaan serah terima rumah tertanggal [Tanggal Permintaan Serah Terima].

Demikianlah gugatan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Kami,

[Nama Penggugat]

[Tanda Tangan Penggugat]

[Cap Jempol Penggugat]

Atau

[Nama Kuasa Hukum Penggugat]

[Tanda Tangan Kuasa Hukum Penggugat]

[Cap Jempol Kuasa Hukum Penggugat]

Demikianlah contoh surat gugatan dalam perkara perdata. Surat gugatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan yang diinginkan oleh penggugat.

Check Also

Uji Kompetensi Hal 155 Seni Budaya Kelas 8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *