Contoh Tembung Entar

Tembung Entar: Sindiran Halus dalam Bahasa Jawa

Tembung entar adalah salah satu jenis basa rinengga dalam bahasa Jawa. Tembung entar terdiri dari dua kata, yaitu tembung yang berarti "kata" dan entar yang berarti "meminjam". Secara harfiah, tembung entar berarti "kata pinjaman". Namun, secara istilah, tembung entar berarti kata yang digunakan sebagai kiasan dari kata lainnya.

Tembung entar sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat Jawa. Tembung entar digunakan untuk menyampaikan maksud atau perasaan secara tidak langsung. Hal ini karena masyarakat Jawa menjunjung tinggi prinsip ewuh pakewuh, yaitu sikap sungkan atau tidak enak hati. Dengan menggunakan tembung entar, seseorang bisa menyampaikan maksudnya secara halus tanpa harus menyinggung perasaan orang lain.

Berikut adalah beberapa contoh tembung entar dalam bahasa Jawa:

  • Abang kupinge (kupingnya merah) = marah sekali
  • Bau tengen (kaki kanan) = orang kepercayaan
  • Cilik atine (hatinya kecil) = khawatir/takut
  • Dhuwur atine (hatinya tinggi) = sombong
  • Empuk rembuge (bicara lembut) = enak didengarkan
  • Gadho ati (gajah hati) = membuat susah hati
  • Ilat mati (lidahnya mati) = tidak bisa merasakan
  • Jembar polatane (matanya lebar) = gembira

Contoh penggunaan tembung entar dalam percakapan sehari-hari:

  • "Abang kupinge, wis mbok ganggu lho!" = "Kamu marah sekali, ya? Kamu jangan mengganggu!"
  • "Bau tengenku, ya wis kowe sing tanggung jawab!" = "Aku percaya sama kamu, jadi kamu yang tanggung jawab!"
  • "Cilik atine, kok wedi banget?" = "Kamu khawatir/takut sekali, ya?"
  • "Dhuwur atine, kok sok sombong?" = "Kamu sombong sekali, ya?"
  • "Empuk rembuge, enak diajak ngobrol." = "Bicaramu enak didengarkan."
  • "Gadho ati, kok bikin susah hati?" = "Kamu membuat susah hati, ya?"
  • "Ilat mati, kok nggak bisa ngerasain?" = "Kamu nggak bisa merasakan?"
  • "Jembar polatane, kok gembira sekali?" = "Kamu gembira sekali, ya?"

Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi contoh tembung entar dalam bahasa Jawa. Untuk memahami makna tembung entar, kita perlu mempelajari budaya dan adat istiadat Jawa.

Check Also

Uji Kompetensi Hal 155 Seni Budaya Kelas 8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *