Mata Uang Eropa Menguat, Dolar AS Tertekan
Pasar mata uang global ditutup dengan sentimen positif pada hari Rabu, 25 Januari 2024. Mata uang Eropa menguat, sementara dolar AS tertekan.
Indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama, turun 0,1% menjadi 95,80. Hal ini disebabkan oleh data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan di Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, mata uang Eropa menguat. Euro naik 0,2% menjadi 1,1385 terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris naik 0,4% menjadi 1,3650 terhadap dolar AS.
Kenaikan mata uang Eropa didukung oleh data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan di Jerman dan Prancis. Data manufaktur Jerman menunjukkan ekspansi sebesar 52,2 poin pada bulan Januari, lebih tinggi dari perkiraan 51,5 poin. Data manufaktur Prancis menunjukkan ekspansi sebesar 56,6 poin pada bulan Januari, lebih tinggi dari perkiraan 55,0 poin.
Data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa ekonomi Eropa terus tumbuh dengan kuat. Hal ini dapat mendorong Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Pada hari Kamis, 26 Januari 2024, pasar mata uang akan mencermati keputusan suku bunga dari ECB. ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 0%, tetapi dapat memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi di bulan Maret.
Selain itu, pasar juga akan mencermati data inflasi konsumen di Amerika Serikat. Data inflasi konsumen diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 7,3% pada bulan Desember. Kenaikan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meningkatkan tekanan pada Federal Reserve (Fed) untuk menaikkan suku bunga lebih cepat.
Perkiraan Mata Uang Utama
Berikut adalah perkiraan mata uang utama untuk hari Kamis, 26 Januari 2024:
- EUR/USD: 1,1385-1,1450
- USD/JPY: 113,50-114,00
- GBP/USD: 1,3650-1,3700
- USD/CAD: 1,2750-1,2800
- AUD/USD: 0,7150-0,7200