Dar Der Dor Suara Senapan

Dar Der Dor Suara Senapan: Kritik Sosial Iwan Fals terhadap Penembakan Misterius

Lagu "Dar Der Dor Suara Senapan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals pada tahun 1984 merupakan salah satu lagu kritik sosial yang paling terkenal di Indonesia. Lagu ini menceritakan tentang seorang preman bernama Sugali yang menjadi sasaran penembakan misterius.

Lirik lagu "Dar Der Dor Suara Senapan" menggambarkan sosok Sugali sebagai seorang preman yang tidak takut mati. Dia menganggap tembakan senapan sebagai petasan, dan dia memiliki keyakinan bahwa dirinya kebal terhadap peluru.

Sugali juga digambarkan sebagai sosok yang gemar berfoya-foya. Dia menghabiskan uang hasil kejahatannya untuk bersenang-senang di tempat-tempat hiburan malam.

Penembakan misterius yang dialami oleh Sugali merupakan simbol dari ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Lagu ini seolah-olah ingin mengatakan bahwa siapa pun, termasuk preman, bisa menjadi korban kekerasan jika mereka berada di pihak yang salah.

Selain itu, lagu ini juga bisa dimaknai sebagai kritik terhadap aparat keamanan yang kerap melakukan penembakan misterius terhadap para pelaku kejahatan. Penembakan misterius sering kali dilakukan tanpa proses hukum yang jelas, dan hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa penembakan tersebut dilakukan secara sengaja untuk menutupi kasus tertentu.

Lagu "Dar Der Dor Suara Senapan" merupakan salah satu lagu yang paling ikonik dalam karir Iwan Fals. Lagu ini telah menjadi simbol dari perlawanan terhadap ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.

Analisis Lirik Lagu

Berikut adalah analisis lirik lagu "Dar Der Dor Suara Senapan" secara lebih mendalam:

  • Ayat 1:

Lirik di ayat pertama menggambarkan sosok Sugali sebagai seorang preman yang sering keluar masuk penjara. Dia menjadi buronan polisi karena aksi kejahatannya.

  • Ayat 2:

Lirik di ayat kedua menggambarkan bagaimana Sugali tidak takut mati. Dia menganggap tembakan senapan sebagai petasan, dan dia memiliki keyakinan bahwa dirinya kebal terhadap peluru.

  • Ayat 3:

Lirik di ayat ketiga menggambarkan bagaimana Sugali menghabiskan uang hasil kejahatannya untuk bersenang-senang di tempat-tempat hiburan malam. Dia tidak peduli dengan masa depannya, dan dia hanya ingin menikmati hidup di saat ini.

  • Ayat 4:

Lirik di ayat keempat menggambarkan bagaimana Sugali menjadi sasaran penembakan misterius. Penembakan tersebut terjadi di tengah malam, dan tidak ada yang tahu siapa pelakunya.

  • Ayat 5:

Lirik di ayat kelima menggambarkan bagaimana Sugali tewas dalam penembakan tersebut. Dia akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Tuhan.

  • Ayat 6:

Lirik di ayat keenam menggambarkan bagaimana kematian Sugali menjadi bahan gunjingan di masyarakat. Banyak orang yang tidak percaya bahwa Sugali benar-benar tewas.

  • Ayat 7:

Lirik di ayat ketujuh menggambarkan bagaimana Sugali meninggalkan masa depan yang suram. Dia tidak memiliki keluarga yang akan mengurusnya, dan dia juga tidak memiliki harta benda yang bisa diwariskan.

  • Ayat 8:

Lirik di ayat kedelapan menggambarkan bagaimana Sugali merasa was-was dan ketakutan sebelum penembakan terjadi. Dia tahu bahwa perbuatannya telah menyinggung banyak orang, dan dia khawatir akan ada balas dendam.

  • Ayat 9:

Lirik di ayat kesembilan menggambarkan bagaimana Sugali akhirnya tewas dalam penembakan tersebut. Dia tidak bisa menghindari kematiannya, dan dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Tuhan.

Kesimpulan

Lagu "Dar Der Dor Suara Senapan" merupakan salah satu lagu kritik sosial yang paling terkenal di Indonesia. Lagu ini menggambarkan bagaimana ketidakadilan dan kesewenang-wenangan bisa menimpa siapa saja, bahkan preman sekalipun.

Lagu ini juga bisa dimaknai sebagai kritik terhadap aparat keamanan yang kerap melakukan penembakan misterius terhadap para pelaku kejahatan. Penembakan misterius sering kali dilakukan tanpa proses hukum yang jelas, dan hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa penembakan tersebut dilakukan secara sengaja untuk menutupi kasus tertentu.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *