Diskannak Garut Tingkatkan Pengawasan Hewan Kurban dari Luar Daerah
Dalam rangka menghadapi momentum Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskannak) Garut melancarkan operasi khusus untuk meningkatkan pengawasan terhadap hewan kurban yang datang dari luar daerah. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran penyakit hewan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan publik dan kesejahteraan hewan.
Idul Adha dikenal sebagai hari raya kurban dimana umat Islam di seluruh dunia memperingatinya dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba. Ini adalah tradisi yang bertujuan tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tapi juga sebagai cara untuk membantu mereka yang kurang mampu. Hewan yang disembelih harus memenuhi kriteria kesehatan yang ketat agar dagingnya aman untuk dikonsumsi.
Ketua Diskannak Garut, Dr. Hani, menjelaskan, “Pengawasan hewan kurban dari luar daerah kami intensifkan guna menjamin bahwa semua hewan kurban yang dijual di pasaran lokal telah melalui pemeriksaan kesehatan yang memadai dan bebas dari penyakit berbahaya seperti mulut dan kuku, antraks, dan brucellosis yang dapat menular ke manusia.”
Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk petugas kesehatan hewan, pemerintah lokal dan kepolisian setempat. Tim gabungan ini melakukan pemeriksaan fisik dan dokumen terkait asal-usul hewan serta kondisi kesehatannya. Hewan yang tidak memenuhi syarat kesehatan tidak diperbolehkan untuk dijual.
Diskannak juga mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam mengawasi distribusi hewan kurban. Dr. Hani menambahkan, “Kami berharap masyarakat tidak hanya fokus pada harga tapi juga memperhatikan kualitas hewan kurban. Hewan kurban yang sehat adalah yang bebas dari penyakit, tidak cacat, dan cukup umur.”
Selain itu, Diskannak Garut juga mengedepankan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membeli hewan kurban yang telah memiliki sertifikat kesehatan. Sertifikat ini adalah bukti bahwa hewan tersebut telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh dokter hewan.
Kampanye ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat yang akan mengonsumsi daging tersebut, tapi juga pada kesejahteraan hewan. Praktik-praktik seperti pengangkutan yang aman, penanganan yang tepat pada hewan kurban, serta proses penyembelihan yang sesuai dengan standar kesehatan merupakan bagian dari fokus Diskannak.
Peningkatan pengawasan ini diharapkan dapat terus berlanjut ke depannya, bukan hanya ketika Idul Adha saja. Hal ini menjadi bagian dari upaya Diskannak Garut dalam mewujudkan sistem ketahanan kesehatan hewan yang robust di semua tingkatan masyarakat.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan jaminan lebih bagi masyarakat tentang kualitas hewan kurban yang mereka beli, sekaligus menjaga kesehatan masyarakat luas. Kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan peternak adalah kunci dalam menjalankan misi kesehatan hewan dan publik ini.