Pengertian Terminologis Tentang Masyarakat Dalam Islam
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh aturan-aturan tertentu. Masyarakat merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Dalam Islam, masyarakat memiliki pengertian yang lebih luas daripada pengertian masyarakat secara umum. Dalam Islam, masyarakat tidak hanya sekumpulan orang yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga sekumpulan orang yang memiliki iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Pengertian terminologis tentang masyarakat dalam Islam dapat dilihat dari beberapa istilah yang digunakan dalam Al-Qur’an dan hadis. Beberapa istilah tersebut antara lain:
- Ummah
Dalam Al-Qur’an, istilah ummah digunakan untuk menyebut umat manusia secara keseluruhan (QS. 2: 213), umat Nabi Muhammad SAW (QS. 2: 132), dan umat-umat terdahulu (QS. 22: 78).
Dalam pengertian terminologis, ummah berarti umat yang beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-ajarannya. Ummah merupakan kumpulan orang yang memiliki iman dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta memiliki tujuan dan cita-cita yang sama dalam membangun kehidupan yang adil dan makmur.
- Mujtama’
Istilah mujtama’ digunakan dalam Al-Qur’an untuk menyebut masyarakat secara umum (QS. 2: 213). Dalam pengertian terminologis, mujtama’ berarti masyarakat yang terdiri dari berbagai macam orang, baik dari segi suku, ras, agama, maupun golongan.
- Khala’q
Istilah khala’q digunakan dalam Al-Qur’an untuk menyebut manusia secara keseluruhan (QS. 2: 213). Dalam pengertian terminologis, khala’q berarti semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, baik manusia, hewan, tumbuhan, maupun benda-benda mati.
- Bani Adam
Istilah bani Adam digunakan dalam Al-Qur’an untuk menyebut keturunan Adam AS (QS. 2: 30). Dalam pengertian terminologis, bani Adam berarti semua manusia yang berasal dari keturunan Adam AS.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat dalam Islam adalah sekumpulan orang yang beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-ajarannya, serta memiliki tujuan dan cita-cita yang sama dalam membangun kehidupan yang adil dan makmur.
Ciri-ciri Masyarakat Islam
Masyarakat Islam memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu:
- Berdasarkan tauhid
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang berlandaskan tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT sebagai Tuhan. Tauhid merupakan dasar dan pondasi bagi kehidupan masyarakat Islam.
- Berakhlak mulia
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak mulia merupakan manifestasi dari iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Toleran
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang toleran. Toleransi merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama, baik sesama muslim maupun non-muslim.
- Adil dan makmur
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang adil dan makmur. Keadilan dan kemakmuran merupakan tujuan dari pembangunan masyarakat Islam.
Pembangunan Masyarakat Islam
Pembangunan masyarakat Islam adalah upaya untuk mewujudkan masyarakat Islam yang ideal. Pembangunan masyarakat Islam harus dilakukan secara integral, yaitu mencakup semua aspek kehidupan, baik aspek spiritual, sosial, ekonomi, maupun politik.
Aspek spiritual merupakan aspek yang paling penting dalam pembangunan masyarakat Islam. Aspek spiritual berkaitan dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Jika aspek spiritual kuat, maka aspek-aspek lainnya akan mengikuti.
Aspek sosial berkaitan dengan hubungan antar sesama manusia. Aspek sosial harus dibangun di atas dasar tauhid, akhlak mulia, dan toleransi.
Aspek ekonomi berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Aspek ekonomi harus dibangun di atas dasar keadilan dan kesejahteraan.
Aspek politik berkaitan dengan pemerintahan dan pengaturan masyarakat. Aspek politik harus dibangun di atas dasar demokrasi dan keadilan.
Pembangunan masyarakat Islam merupakan tanggung jawab bersama seluruh umat Islam. Setiap individu muslim memiliki peran dan tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat Islam yang ideal.