Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Negosiasi adalah proses tawar-menawar antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, negosiasi sering dilakukan, misalnya dalam jual beli, perundingan antarnegara, atau penyelesaian perselisihan.

Teks negosiasi adalah teks yang berisi gambaran bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam suatu persoalan. Negosiasi berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

Seperti jenis teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki kaidah kebahasaan sendiri untuk membedakannya dengan teks yang lain. Kaidah kebahasaan teks negosiasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kaidah kebahasaan umum dan kaidah kebahasaan khusus.

Kaidah Kebahasaan Umum Teks Negosiasi

Kaidah kebahasaan umum teks negosiasi adalah kaidah kebahasaan yang berlaku pada semua jenis teks, baik teks negosiasi maupun teks lain. Kaidah kebahasaan umum teks negosiasi meliputi:

  • Kata kerja tindakan

Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan tindakan atau perbuatan. Kata kerja tindakan sering digunakan dalam teks negosiasi untuk menggambarkan proses tawar-menawar yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Contoh:

  • Menawar

  • Meminta

  • Menyetujui

  • Menolak

  • Mengalah

  • Membujuk

  • Menawarkan

  • Kata hubung

Kata hubung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa. Kata hubung yang sering digunakan dalam teks negosiasi adalah kata hubung yang menyatakan hubungan sebab akibat, tujuan, perbandingan, dan waktu.

Contoh:

  • Oleh karena itu

  • Agar

  • Seperti

  • Sebelum

  • Setelah

  • Konjungsi

Konjungsi adalah kata sambung yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat. Konjungsi yang sering digunakan dalam teks negosiasi adalah konjungsi yang menyatakan hubungan penambahan, perlawanan, pertentangan, dan penegasan.

Contoh:

  • Dan
  • Tetapi
  • Sebaliknya
  • Bahkan
  • Memang

Kaidah Kebahasaan Khusus Teks Negosiasi

Kaidah kebahasaan khusus teks negosiasi adalah kaidah kebahasaan yang hanya berlaku pada teks negosiasi. Kaidah kebahasaan khusus teks negosiasi meliputi:

  • Bahasa persuasif

Bahasa persuasif adalah bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian orang lain. Bahasa persuasif sering digunakan dalam teks negosiasi untuk meyakinkan pihak lain agar menyetujui kesepakatan yang ditawarkan.

Contoh:

  • Silakan pertimbangkan penawaran saya ini.

  • Saya yakin ini adalah kesepakatan yang terbaik untuk kita berdua.

  • Bayangkan, betapa baiknya jika kita bekerja sama.

  • Kalimat deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat deklaratif sering digunakan dalam teks negosiasi untuk menyampaikan informasi atau pendapat.

Contoh:

  • Harga barang ini Rp100.000.

  • Saya bersedia membayar Rp50.000.

  • Saya pikir, kita bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

  • Kesantuan bahasa

Kesantunan bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan sopan. Kesantunan bahasa penting digunakan dalam teks negosiasi untuk menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif.

Contoh:

  • Maaf, apakah Anda bisa menurunkan harga barang ini?

  • Terima kasih atas penawaran Anda.

  • Saya memahami posisi Anda.

  • Konjungsi kausal

Konjungsi kausal adalah kata sambung yang menyatakan hubungan sebab akibat. Konjungsi kausal sering digunakan dalam teks negosiasi untuk menjelaskan alasan atau sebab suatu hal.

Contoh:

  • Karena harga bahan baku naik, maka harga barang juga naik.

  • Jika Anda menyetujui kesepakatan ini, maka kita bisa bekerja sama dengan baik.

  • Kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas dan mudah dipahami. Kalimat efektif penting digunakan dalam teks negosiasi untuk menghindari kesalahpahaman.

Contoh:

  • Saya bersedia membayar Rp50.000 untuk barang ini.

  • Tidak, saya tidak setuju dengan kesepakatan itu.

  • Pasangan tuturan

Pasangan tuturan adalah dua tuturan yang saling melengkapi atau berpasangan. Pasangan tuturan sering digunakan dalam teks negosiasi untuk menunjukkan interaksi antara dua pihak.

Contoh:

  • Pertanyaan: Berapa harga barang ini?

  • Jawaban: Harga barang ini Rp100.000.

  • Pronomina persona

Pronomina persona adalah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda.

Check Also

Apa Keuntungan Penerapan E Budgeting Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *