Kemenkop UKM RI Kunjungi Sentra Kulit Sukaregang Garut

Garut, Tarogong Kidul – Jajaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Kemenkop UKM) Republik Indonesia, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut pada Senin (5/4/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan dan ekosistem produk kulit di Kabupaten Garut.

Rombongan Kemenkop UKM RI yang dipimpin oleh Deputi Bidang UKM, Hanung Harimba Rachman, dan Deputi Bidang Perkoperasian, Ahmad Zabadi, diterima secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, di Kantor Bupati Garut.

Kunjungan ke Sentra Kulit Sukaregang dan Rumah Produksi Bersama

Setelah dialog dan diskusi, rombongan Kemenkop UKM RI didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kabupaten Garut, Ridzki Ridznurdin, mengunjungi sentra kulit Sukaregang, khususnya Astiga Leather. Di sana, mereka melihat dan mencoba produk-produk kulit Garut serta menyaksikan langsung proses produksinya.

Selanjutnya, rombongan meninjau Rumah Produksi Bersama (RPB) yang berlokasi di bekas Gedung Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Guntur. Di RPB, mereka melihat beberapa mesin untuk pengolahan produksi kulit yang tersedia.

Upaya Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Produk Kulit Garut

Ridzki Ridznurdin, Kepala Diskop UKM Kabupaten Garut, mengapresiasi kunjungan Kemenkop UKM RI. Ia mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Garut bersama Kementerian Koperasi untuk menumbuhkembangkan sekaligus meningkatkan kualitas dan daya saing para pelaku pengrajin kulit di kawasan Sukaregang dan sekitarnya.

“Harapannya, industri kulit Garut akan semakin berjaya, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga global,” ujar Ridzki.

Pj. Bupati Garut juga memerintahkan untuk melakukan percepatan dengan hadirnya RPB, mulai dari tata kelola pengelolaan manajemen, pengembangan SDM melalui pelatihan pendidikan, manajemen produksi, manajemen pemasaran, hingga keuangan dan pembiayaan.

“RPB ini diharapkan menjadi rumah besar seluruh UKM yang terlibat dalam industri kulit,” kata Ridzki. “Fasilitas yang ada di RPB ini harus segera dioptimalkan.”

Optimalisasi RPB untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Kulit Garut

Hanung Harimba Rachman, Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM RI, menuturkan bahwa RPB ini diharapkan bisa menjadi pusat untuk pengembangan ekosistem kulit di Kabupaten Garut.

“Sehingga produk kulit Garut bisa terkenal di manca negara dan brand kulit Garut bisa masuk di kelas yang tinggi,” tutur Hanung.

Ahmad Zabadi, Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, menambahkan bahwa koperasi memiliki peran penting dalam mengelola RPB ini.

“Koperasi menjadi simpul atau penggerak ekosistem produk kulit Garut,” kata Zabadi.

Melalui pengelolaan yang profesional dan sinergitas antar berbagai pihak, diharapkan RPB ini dapat meningkatkan daya saing produk kulit Garut dan mengantarkan produk kulit Garut ke pasar global.