Keutamaan Puasa Asyura

Keutamaan Puasa Asyura: Penghapus Dosa dan Pelengkap Ibadah Mulia

Menyambut datangnya bulan Muharram, umat Islam disunnahkan untuk mewarnai hari-harinya dengan berbagai amalan. Diantara amalan yang utama adalah puasa Asyura, puasa sunnah yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Meskipun tidak diwajibkan, keutamaan dan sejarah puasa Asyura membuatnya begitu dicintai oleh muslim di seluruh dunia.

Menghapus Dosa Setahun: Hadis riwayat al-Jama’ah, kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi, menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." Meskipun hal ini tidak lantas berarti kita bebas berbuat dosa karena ada pengampunan, namun ini menunjukkan betapa besar limpahan rahmat Allah SWT di bulan Muharram, dan betapa besar pahala yang dijanjikan bagi orang yang menjalankan sunnah-sunnah seperti puasa Asyura.

Pelengkap Ibadah Mulia: Muharram termasuk dalam empat bulan haram atau bulan yang mulia. Menjalankan ibadah di bulan ini, termasuk puasa Asyura, semakin meningkatkan pahala dan membawa keberkahan. Hadis riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya, menganjurkan kita untuk "Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." Puasa Asyura menjadi pelengkap ketaatan kita di bulan penuh kemuliaan ini.

Sunnah yang Dianjurkan: Meskipun sempat diwajibkan pada awal hijrah, puasa Asyura kemudian menjadi sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW dan para sahabatnya juga rajin mengerjakan puasa ini. Aisyah r.a. bercerita, "Nabi SAW biasa berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa. Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa Asyura." (HR Muslim)

Meneladani Nabi dan Memupuk Kesabaran: Dengan menjalankan puasa Asyura, kita tidak hanya mengejar pahala dan ampunan dosa, tetapi juga meneladani Nabi SAW dan para sahabat. Puasa ini juga melatih kesabaran dan disiplin diri, sekaligus mengingatkan kita untuk senantiasa bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu Pelaksanaan dan Niat: Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dengan niat "Nawaitu shauma ‘asyura sunnatan lilahhi ta’ala." Di samping itu, disunnahkan juga untuk menambah puasa pada tanggal 9 Muharram, yang disebut puasa Tasu’a. Niat untuk puasa Tasu’a sama dengan niat puasa Asyura.

Meskipun tidak seketat aturan puasa Ramadhan, tetap wajib bagi orang yang berpuasa Asyura untuk mengendalikan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.

Keutamaan puasa Asyura tidaklah dapat diabaikan. Dengan penuh keyakinan dan khusyuk, mari kita sambut datangnya bulan Muharram dan jalankan puasa Asyura. Semoga limpahan rahmat Allah SWT beserta pengampunan dan pahala senantiasa menyertai kita.

Artikel ini hanyalah sebagai pengantar dan ringkasan keutamaan puasa Asyura. Untuk memperdalam pemahaman, disarankan untuk mengkaji hadis-hadis serta tafsirnya dari sumber-sumber terpercaya.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *