Pada Saat Mengukur Tekanan Darah Dengan Tensimeter Berlaku Hukum

 

Pada Saat Mengukur Tekanan Darah Dengan Tensimeter Berlaku Hukum Pascal

Tekanan darah adalah salah satu parameter penting yang perlu dimonitor secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg, di mana 120 mmHg adalah tekanan sistolik dan 80 mmHg adalah tekanan diastolik.

Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut tensimeter. Tensimeter terdiri dari dua bagian utama, yaitu manometer dan stetoskop. Manometer adalah alat yang mengukur tekanan darah, sedangkan stetoskop adalah alat yang digunakan untuk mendengarkan suara denyut nadi.

Prinsip kerja tensimeter adalah berdasarkan hukum Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

Pada tensimeter, udara yang dipompakan ke dalam balon akan menekan zat cair di dalam manometer. Tekanan udara ini akan diteruskan ke segala arah, termasuk ke pembuluh darah yang ditempeli stetoskop.

Saat tekanan udara di dalam balon mencapai tekanan sistolik, aliran darah ke pembuluh darah terhambat. Hal ini menyebabkan suara denyut nadi terdengar di stetoskop.

Saat tekanan udara di dalam balon diturunkan, aliran darah ke pembuluh darah kembali normal. Suara denyut nadi pun menghilang.

Pada saat suara denyut nadi menghilang, tekanan udara di dalam balon menunjukkan tekanan diastolik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada saat mengukur tekanan darah dengan tensimeter, berlaku hukum Pascal. Hukum Pascal ini yang memungkinkan tensimeter untuk mengukur tekanan darah dengan akurat.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang hukum Pascal yang berlaku saat mengukur tekanan darah dengan tensimeter:

Hukum Pascal

Hukum Pascal berbunyi sebagai berikut:

Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

Hukum ini pertama kali ditemukan oleh Blaise Pascal, seorang matematikawan dan fisikawan Prancis pada abad ke-17.

Hukum Pascal dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip hidrostatika. Hidrostatika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari keseimbangan zat cair.

Menurut prinsip hidrostatika, tekanan zat cair di dalam ruang tertutup akan sama di segala arah. Hal ini disebabkan oleh gaya apung yang bekerja pada zat cair.

Gaya apung adalah gaya yang bekerja pada benda yang berada di dalam zat cair. Gaya ini besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda.

Pada tensimeter, zat cair yang digunakan adalah air raksa. Air raksa memiliki massa jenis yang sangat tinggi, yaitu 13,534 g/cm3.

Oleh karena itu, air raksa akan memberikan tekanan yang sangat besar pada balon tensimeter. Tekanan ini kemudian akan diteruskan ke segala arah, termasuk ke pembuluh darah yang ditempeli stetoskop.

Cara Kerja Tensimeter

Tensimeter terdiri dari dua bagian utama, yaitu manometer dan stetoskop. Manometer adalah alat yang mengukur tekanan darah, sedangkan stetoskop adalah alat yang digunakan untuk mendengarkan suara denyut nadi.

Prinsip kerja tensimeter adalah berdasarkan hukum Pascal. Saat udara yang dipompakan ke dalam balon mencapai tekanan sistolik, aliran darah ke pembuluh darah terhambat. Hal ini menyebabkan suara denyut nadi terdengar di stetoskop.

Saat tekanan udara di dalam balon diturunkan, aliran darah ke pembuluh darah kembali normal. Suara denyut nadi pun menghilang.

Pada saat suara denyut nadi menghilang, tekanan udara di dalam balon menunjukkan tekanan diastolik.

Berikut adalah langkah-langkah mengukur tekanan darah dengan tensimeter:

  1. Duduklah dengan posisi rileks dan nyaman.
  2. Lepaskan pakaian yang mengikat lengan.
  3. Lepaskan manset tensimeter dari bungkusnya.
  4. Letakkan manset tensimeter di lengan kanan, tepat di atas siku.
  5. Pastikan manset berada sejajar dengan jantung.
  6. Letakkan stetoskop di telinga kanan.
  7. Pompakan udara ke dalam balon tensimeter hingga jarum manometer menunjukkan angka 180 mmHg.
  8. Buka katup pentil balon perlahan-lahan sambil memperhatikan jarum manometer.
  9. Dengarkan suara denyut nadi dengan stetoskop.
  10. Catat angka manometer saat suara denyut nadi terdengar pertama kali. Angka ini adalah tekanan sistolik.
  11. Lanjutkan membuka katup pentil balon hingga jarum manometer menunjukkan angka 0 mmHg.
  12. Dengarkan suara denyut nadi dengan stetoskop kembali.
  13. Catat angka manometer saat suara denyut nadi menghilang. Angka ini adalah tekanan diastolik.

Check Also

34 N 48 34 60 48 N: Pembahasan Lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *