Unsur Pembangun Cerita Pendek

Unsur Pembangun Cerita Pendek

Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bersifat fiksi, artinya tidak benar-benar terjadi.
  • Berisi cerita yang singkat, biasanya tidak lebih dari 10.000 kata.
  • Berfokus pada satu tokoh atau peristiwa.
  • Memiliki alur yang tunggal.

Cerpen dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerpen dari luar.

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tujuh unsur, yaitu:

  • Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang mendasari sebuah cerpen. Tema dapat berupa masalah sosial, moral, psikologis, atau kemanusiaan.
  • Tokoh adalah pelaku atau pemeran dalam sebuah cerpen. Tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat cerita, sedangkan tokoh sampingan adalah tokoh yang mendukung tokoh utama.
  • Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerpen. Penokohan dapat dibedakan menjadi penokohan langsung dan penokohan tidak langsung. Penokohan langsung adalah cara pengarang menggambarkan tokoh-tokohnya secara langsung, misalnya melalui dialog atau uraian langsung dari pengarang. Penokohan tidak langsung adalah cara pengarang menggambarkan tokoh-tokohnya secara tidak langsung, misalnya melalui pikiran, perasaan, tindakan, atau dialog tokoh lain.
  • Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerpen. Alur dapat dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dari awal hingga akhir secara berurutan. Alur mundur adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dari akhir hingga awal. Alur campuran adalah alur yang menggabungkan alur maju dan alur mundur.
  • Latar adalah waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah cerpen. Latar dapat dibedakan menjadi latar waktu, latar tempat, dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerpen. Latar tempat adalah tempat terjadinya peristiwa dalam cerpen. Latar suasana adalah suasana yang menyelimuti peristiwa dalam cerpen.
  • Sudut pandang adalah cara pengarang memandang dan menceritakan peristiwa dalam sebuah cerpen. Sudut pandang dapat dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama adalah sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu "aku" atau "kami". Sudut pandang orang kedua adalah sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang kedua, yaitu "kamu" atau "kalian". Sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu "dia" atau "mereka".
  • Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerpennya. Amanat dapat disampaikan secara eksplisit atau implisit. Amanat eksplisit adalah amanat yang disampaikan secara langsung oleh pengarang. Amanat implisit adalah amanat yang disampaikan secara tidak langsung oleh pengarang.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membangun cerpen dari luar. Unsur ekstrinsik cerpen terdiri dari:

  • Biografi pengarang adalah latar belakang kehidupan pengarang, termasuk latar belakang pendidikan, sosial, dan budayanya.
  • Tradisi dan adat istiadat adalah kebiasaan dan aturan yang berlaku di masyarakat.
  • Nilai-nilai sosial adalah nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, seperti nilai moral, nilai agama, dan nilai budaya.
  • Nilai-nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan seni, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat.

Pentingnya Unsur Pembangun Cerpen

Unsur-unsur pembangun cerpen sangat penting untuk diperhatikan oleh penulis cerpen. Unsur-unsur tersebut akan membantu penulis untuk menciptakan cerpen yang menarik dan berkualitas.

Tema yang menarik akan membuat pembaca tertarik untuk membaca cerpen tersebut. Tokoh dan penokohan yang baik akan membuat pembaca memahami dan bersimpati terhadap tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut. Alur yang menarik akan membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan cerita. Latar yang baik akan membuat pembaca seolah-olah berada di dalam cerita tersebut. Sudut pandang yang tepat akan membuat cerita menjadi lebih hidup. Amanat yang disampaikan secara jelas akan membuat pembaca memahami pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Dengan memahami unsur-unsur pembangun cerpen, penulis akan dapat menciptakan cerpen yang berkualitas dan dapat diterima oleh pembaca.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *