Nilai tukar mata uang adalah perbandingan nilai satu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar dapat berubah setiap saat, tergantung pada permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Permintaan mata uang suatu negara akan meningkat jika negara tersebut memiliki perekonomian yang kuat, tingkat suku bunga yang tinggi, atau tingkat inflasi yang rendah. Penawaran mata uang suatu negara akan meningkat jika negara tersebut mengalami defisit perdagangan atau jika pemerintahnya melakukan intervensi di pasar valuta asing.
Berdasarkan data Google Finance pada tanggal 10 Januari 2024, nilai tukar 1 yen Jepang adalah Rp109,18. Dengan demikian, 1000 yen Jepang adalah Rp109.180,30.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar
Nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Permintaan dan penawaran
Permintaan mata uang suatu negara akan meningkat jika negara tersebut memiliki perekonomian yang kuat, tingkat suku bunga yang tinggi, atau tingkat inflasi yang rendah. Penawaran mata uang suatu negara akan meningkat jika negara tersebut mengalami defisit perdagangan atau jika pemerintahnya melakukan intervensi di pasar valuta asing.
- Ekonomi
Perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Jika perekonomian suatu negara kuat, maka permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan meningkat, sehingga nilai tukarnya akan naik. Sebaliknya, jika perekonomian suatu negara lemah, maka permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan menurun, sehingga nilai tukarnya akan turun.
- Suku bunga
Tingkat suku bunga suatu negara juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Jika tingkat suku bunga suatu negara tinggi, maka investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di negara tersebut, sehingga permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan meningkat, sehingga nilai tukarnya akan naik. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga suatu negara rendah, maka investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di negara lain, sehingga permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan menurun, sehingga nilai tukarnya akan turun.
- Inflasi
Tingkat inflasi suatu negara juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Jika tingkat inflasi suatu negara tinggi, maka nilai mata uang negara tersebut akan turun, karena daya beli mata uang tersebut akan menurun. Sebaliknya, jika tingkat inflasi suatu negara rendah, maka nilai mata uang negara tersebut akan naik, karena daya beli mata uang tersebut akan meningkat.
- Politik
Kebijakan politik suatu negara juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Jika suatu negara memiliki pemerintahan yang stabil dan memiliki kebijakan ekonomi yang baik, maka nilai mata uang negara tersebut akan cenderung naik. Sebaliknya, jika suatu negara memiliki pemerintahan yang tidak stabil atau memiliki kebijakan ekonomi yang buruk, maka nilai mata uang negara tersebut akan cenderung turun.
Contoh
Berikut adalah beberapa contoh pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar terhadap nilai tukar yen Jepang:
-
Pada tahun 2023, perekonomian Jepang tumbuh dengan kuat, sehingga permintaan terhadap yen Jepang meningkat. Akibatnya, nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS naik dari sekitar ¥105 per dolar AS menjadi sekitar ¥100 per dolar AS.
-
Pada tahun 2022, Bank Sentral Jepang menurunkan tingkat suku bunganya dari 0,1% menjadi -0,1%. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap yen Jepang menurun, sehingga nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS turun dari sekitar ¥110 per dolar AS menjadi sekitar ¥115 per dolar AS.
-
Pada tahun 2021, inflasi di Jepang mencapai 2,5%, yang merupakan tingkat inflasi tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan nilai yen Jepang turun, karena daya beli yen Jepang menurun. Nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS turun dari sekitar ¥100 per dolar AS menjadi sekitar ¥105 per dolar AS.
Kesimpulan
Nilai tukar mata uang dapat berubah setiap saat, tergantung pada permintaan dan penawaran di pasar valuta asing. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar antara lain permintaan dan penawaran, perekonomian, suku bunga, inflasi, dan politik.