Contoh Diakronis

Contoh Diakronis

Dalam ilmu sejarah, terdapat dua cara berpikir yang digunakan untuk mengkaji peristiwa sejarah, yaitu berpikir secara diakronis dan berpikir secara sinkronis. Berpikir secara diakronis adalah cara berpikir yang memanjang dalam waktu, tetapi menyempit dalam ruang lingkup. Sedangkan berpikir secara sinkronis adalah cara berpikir yang meluas dalam ruang lingkup, tetapi terbatas dalam waktu.

Berpikir secara diakronis dapat diterapkan dalam berbagai kajian sejarah, baik kajian sejarah nasional maupun kajian sejarah internasional. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan berpikir diakronis dalam kajian sejarah:

1. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang

Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah peristiwa pertempuran antara pasukan Indonesia dan pasukan Jepang di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Peristiwa ini diawali dengan pelarian tawanan perang Jepang dari penjara Bulu pada tanggal 14 Oktober 1945. Tawanan perang tersebut kemudian menyebarkan kabar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracun. Dr. Kariadi, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, kemudian pergi untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut. Namun, ia justru ditembak oleh tentara Jepang.

Peristiwa pembunuhan Dr. Kariadi tersebut memicu kemarahan rakyat Semarang. Pada tanggal 15 Oktober 1945, rakyat Semarang mulai melakukan perlawanan terhadap pasukan Jepang. Pertempuran ini berlangsung selama lima hari dan berakhir dengan kemenangan pasukan Indonesia.

Dalam kajian sejarah ini, berpikir secara diakronis dapat diterapkan dengan mengkaji peristiwa tersebut secara kronologis, mulai dari pelarian tawanan perang Jepang, pembunuhan Dr. Kariadi, hingga pertempuran yang berlangsung selama lima hari.

2. Perang Padri

Perang Padri adalah peristiwa perang antara kaum Padri dan kaum adat di Sumatra Barat pada tahun 1821-1837. Perang ini dipicu oleh perbedaan pandangan antara kaum Padri dan kaum adat dalam hal agama dan adat istiadat. Kaum Padri menuntut agar kaum adat menjalankan agama Islam secara murni, sedangkan kaum adat menolak tuntutan tersebut.

Perang Padri berlangsung selama 16 tahun dan memakan banyak korban jiwa. Pada akhirnya, perang ini dimenangkan oleh Belanda.

Dalam kajian sejarah ini, berpikir secara diakronis dapat diterapkan dengan mengkaji peristiwa tersebut secara kronologis, mulai dari awal terjadinya perang, perkembangan perang, hingga berakhirnya perang.

3. Perkembangan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di Nusantara pada abad ke-13 hingga ke-16. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389).

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke seluruh Nusantara. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekuatan militer yang kuat, sistem pemerintahan yang rapi, dan diplomasi yang ulung.

Dalam kajian sejarah ini, berpikir secara diakronis dapat diterapkan dengan mengkaji perkembangan Kerajaan Majapahit dari masa ke masa, mulai dari awal berdirinya, masa kejayaan, hingga keruntuhannya.

4. Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah peristiwa perubahan besar-besaran dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi di Eropa pada abad ke-18. Revolusi Industri ditandai dengan munculnya mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia dalam proses produksi.

Revolusi Industri memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia. Dampak tersebut tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi, tetapi juga pada bidang sosial, budaya, dan politik.

Dalam kajian sejarah ini, berpikir secara diakronis dapat diterapkan dengan mengkaji peristiwa Revolusi Industri secara kronologis, mulai dari awal terjadinya, perkembangan, hingga dampak yang ditimbulkan.

5. Perkembangan Teknologi

Teknologi adalah alat, mesin, atau metode yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi selalu berkembang dari waktu ke waktu.

Perkembangan teknologi memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Dampak tersebut tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi, tetapi juga pada bidang sosial, budaya, dan politik.

Dalam kajian sejarah ini, berpikir secara diakronis dapat diterapkan dengan mengkaji perkembangan teknologi dari masa ke masa, mulai dari masa prasejarah hingga masa kini.

Itulah beberapa contoh penerapan berpikir diakronis dalam kajian sejarah. Berpikir secara diakronis dapat membantu kita untuk memahami peristiwa sejarah secara lebih komprehensif dan mendalam.

Check Also

Perencanaan Produksi Yang Bertujuan Memenuhi Kebutuhan Pasar Memerlukan Kegiatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *