Aplikasi Pinjol Pinjam Duit Legal Atau Ilegal? Pahami Perbedaannya
Pinjaman online (pinjol) menjadi salah satu alternatif solusi keuangan bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat. Namun, perlu diingat bahwa ada dua jenis pinjol, yaitu pinjol legal dan pinjol ilegal. Pinjol legal adalah pinjol yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan pinjol ilegal adalah pinjol yang tidak terdaftar dan tidak diawasi oleh OJK.
Perbedaan Pinjol Legal dan Ilegal
Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara pinjol legal dan ilegal, yaitu:
- Status legalitas. Pinjol legal telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sedangkan pinjol ilegal tidak terdaftar dan tidak diawasi oleh OJK.
- Cara menawarkan pinjaman. Pinjol legal tidak pernah menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi, seperti SMS, WhatsApp, atau telepon. Pinjol ilegal sering menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi, bahkan dengan iming-iming yang menggiurkan.
- Proses pemberian pinjaman. Pinjol legal memiliki proses pemberian pinjaman yang transparan dan jelas. Pinjol ilegal biasanya memiliki proses pemberian pinjaman yang cepat dan mudah, tetapi dengan bunga yang tinggi dan persyaratan yang ketat.
- Bunga dan biaya pinjaman. Bunga dan biaya pinjaman pinjol legal diatur oleh OJK dan bersifat transparan. Pinjol ilegal biasanya memiliki bunga dan biaya pinjaman yang tinggi, bahkan di luar batas kewajaran.
- Layanan pengaduan. Pinjol legal memiliki layanan pengaduan yang dapat diakses oleh peminjam. Pinjol ilegal biasanya tidak memiliki layanan pengaduan atau layanan pengaduan yang tidak efektif.
- Identitas pengurus dan alamat kantor. Pinjol legal memiliki identitas pengurus dan alamat kantor yang jelas. Pinjol ilegal biasanya tidak memiliki identitas pengurus dan alamat kantor yang jelas.
- Akses kamera, mikrofon, dan lokasi. Pinjol legal hanya mengizinkan akses kamera, mikrofon, dan lokasi pada gawai peminjam jika diperlukan. Pinjol ilegal biasanya meminta akses kamera, mikrofon, dan lokasi pada gawai peminjam secara berlebihan.
- Pihak penagih. Pihak penagih pinjol legal wajib memiliki sertifikasi penagihan yang diterbitkan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Pinjol ilegal biasanya menggunakan pihak penagih yang tidak memiliki sertifikasi penagihan atau menggunakan cara penagihan yang tidak etis, seperti intimidasi dan ancaman.
Dampak Pinjol Ilegal
Pinjol ilegal dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat, antara lain:
- Risiko kerugian finansial. Pinjol ilegal biasanya memiliki bunga dan biaya pinjaman yang tinggi, bahkan di luar batas kewajaran. Hal ini dapat menyebabkan peminjam mengalami kerugian finansial yang besar.
- Risiko penyalahgunaan data pribadi. Pinjol ilegal sering menggunakan data pribadi peminjam untuk kepentingan yang tidak diinginkan, seperti untuk menipu atau menyebarkan informasi yang tidak benar.
- Risiko kekerasan. Pihak penagih pinjol ilegal sering menggunakan cara penagihan yang tidak etis, seperti intimidasi dan ancaman. Hal ini dapat menimbulkan trauma dan ketakutan bagi peminjam.
Cara Mengecek Legalitas Pinjol
Untuk mengetahui apakah sebuah pinjol legal atau ilegal, masyarakat dapat mengeceknya melalui situs web OJK. OJK menyediakan daftar pinjol legal yang dapat diakses oleh masyarakat secara gratis. Masyarakat juga dapat menghubungi OJK melalui nomor telepon 157 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pinjol.
Tips Menggunakan Pinjol Legal
Berikut ini adalah beberapa tips menggunakan pinjol legal:
- Pastikan pinjol yang Anda gunakan telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
- Bacalah dengan cermat syarat dan ketentuan pinjaman sebelum Anda mengajukan pinjaman.
- Pastikan Anda mampu untuk melunasi pinjaman beserta bunganya.
- Gunakan pinjol secara bijak dan bertanggung jawab.
Dengan memahami perbedaan antara pinjol legal dan ilegal, masyarakat dapat terhindar dari risiko kerugian dan penyalahgunaan data pribadi. Masyarakat juga dapat menggunakan pinjol legal secara bijak dan bertanggung jawab.