Plot Twist Adalah

Plot Twist: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

Plot twist adalah sebuah peristiwa atau detail yang tidak terduga dalam suatu cerita. Peristiwa ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan mengubah alur cerita yang telah diperkirakan sebelumnya. Plot twist dapat terjadi di mana saja dalam sebuah cerita, tetapi paling sering terjadi di akhir cerita.

Pengertian Plot Twist

Plot twist berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu "plot" dan "twist". Kata "plot" berarti alur cerita, sedangkan "twist" berarti melintir atau berputar. Jadi, secara harfiah, plot twist berarti "putaran dalam alur cerita".

Plot twist dapat memiliki berbagai macam bentuk. Beberapa bentuk plot twist yang umum dijumpai adalah:

  • Pembalikan peran, di mana tokoh yang disangka sebagai protagonis ternyata adalah antagonis, atau sebaliknya.
  • Pembunuhan yang tidak terduga, di mana tokoh yang disangka sebagai korban ternyata adalah pembunuh, atau sebaliknya.
  • Kesimpulan yang tidak terduga, di mana cerita berakhir dengan cara yang tidak sesuai dengan harapan pembaca atau penonton.

Fungsi Plot Twist

Plot twist dapat berfungsi untuk berbagai macam tujuan, di antaranya:

  • Menambah kejutan dan suspense. Plot twist dapat membuat pembaca atau penonton merasa terkejut dan penasaran.
  • Meningkatkan kualitas cerita. Plot twist dapat membuat cerita menjadi lebih kompleks dan menarik.
  • Mengubah makna cerita. Plot twist dapat mengubah makna cerita secara keseluruhan, atau setidaknya mengubah makna beberapa bagian dari cerita.

Jenis-Jenis Plot Twist

Plot twist dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai macam kriteria. Salah satu cara untuk mengklasifikasikan plot twist adalah berdasarkan waktu terjadinya. Berdasarkan kriteria ini, plot twist dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Plot twist awal, di mana plot twist terjadi di awal cerita.
  • Plot twist akhir, di mana plot twist terjadi di akhir cerita.

Plot twist awal biasanya digunakan untuk menarik perhatian pembaca atau penonton. Plot twist ini dapat membuat pembaca atau penonton penasaran dan ingin mengetahui kelanjutan cerita. Plot twist akhir biasanya digunakan untuk memberikan kejutan dan kesan yang mendalam pada pembaca atau penonton.

Plot twist juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya. Berdasarkan kriteria ini, plot twist dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Plot twist logis, di mana plot twist dapat diterima oleh pembaca atau penonton karena masih masuk akal.
  • Plot twist tidak logis, di mana plot twist tidak dapat diterima oleh pembaca atau penonton karena tidak masuk akal.

Plot twist logis biasanya lebih diterima oleh pembaca atau penonton karena tidak membuat mereka merasa tertipu. Plot twist tidak logis biasanya digunakan untuk membuat cerita menjadi lebih unik dan menarik.

Contoh Plot Twist

Berikut ini adalah beberapa contoh plot twist dari berbagai macam karya fiksi:

  • Film "The Sixth Sense" (1999). Film ini bercerita tentang seorang psikiater anak yang membantu seorang anak laki-laki yang dapat melihat orang mati. Di akhir film, terungkap bahwa psikiater tersebut sebenarnya juga dapat melihat orang mati.
  • Novel "The Girl with the Dragon Tattoo" (2005). Novel ini bercerita tentang seorang jurnalis yang menyelidiki kasus pembunuhan seorang wanita muda. Di akhir novel, terungkap bahwa wanita muda tersebut adalah putri dari seorang pengusaha kaya yang terlibat dalam kejahatan.
  • Cerita pendek "The Lottery" (1948). Cerita pendek ini bercerita tentang sebuah desa yang mengadakan ritual tahunan berupa pengundian untuk memilih seorang warga yang akan dibunuh. Di akhir cerita, terungkap bahwa ritual ini telah berlangsung selama ratusan tahun.

Plot twist dapat menjadi salah satu elemen penting dalam sebuah cerita. Plot twist yang baik dapat membuat cerita menjadi lebih menarik dan berkesan.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *