Bako City

Bako City: Sebuah Kota di Pegunungan Bukit Barisan

Bako City adalah sebuah kota kecil yang terletak di kaki Gunung Dempo, di Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini memiliki luas sekitar 100 kilometer persegi dan berpenduduk sekitar 30.000 jiwa. Bako City merupakan salah satu tujuan wisata populer di Sumatera Selatan, karena menawarkan keindahan alam yang memukau, budaya yang beragam, dan kuliner yang lezat.

Sejarah

Bako City pertama kali didirikan pada abad ke-16 oleh suku Semende, salah satu suku asli Sumatera Selatan. Kota ini kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan di wilayah ini. Pada masa penjajahan Belanda, Bako City menjadi salah satu pos militer penting.

Geografi

Bako City terletak di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Kota ini dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan, yang merupakan rangkaian pegunungan yang membentang di sepanjang pantai barat Sumatera. Bako City memiliki iklim tropis yang sejuk, dengan suhu rata-rata antara 18-25 derajat Celcius.

Pariwisata

Bako City memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, antara lain:

  • Gunung Dempo: Gunung Dempo adalah gunung tertinggi di Sumatera Selatan, dengan ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut. Gunung ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk Danau Ranau, danau terbesar kedua di Sumatera Selatan.
    [Image of Gunung Dempo, Bako City]

  • Air Terjun Serendah: Air Terjun Serendah adalah air terjun yang terletak di kaki Gunung Dempo. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter, dan airnya sangat jernih.

  • Gua Putri: Gua Putri adalah gua yang terletak di kaki Gunung Dempo. Gua ini memiliki stalagtit dan stalagmit yang indah, serta kolam air panas alami.

  • Desa Tanjung Sakti: Desa Tanjung Sakti adalah desa adat yang terletak di kaki Gunung Dempo. Desa ini memiliki budaya yang unik dan masih kental dengan tradisi suku Semende.

Budaya

Bako City memiliki budaya yang beragam, karena dihuni oleh berbagai suku, antara lain suku Semende, suku Jawa, dan suku Minangkabau. Salah satu budaya yang unik di Bako City adalah upacara adat "Nenek Moyang". Upacara ini diadakan untuk menghormati leluhur, dan biasanya dilakukan pada bulan Agustus atau September.

Kuliner

Bako City memiliki kuliner yang lezat dan khas, antara lain:

  • Pempek: Pempek adalah makanan khas Palembang yang juga populer di Bako City. Pempek terbuat dari tepung sagu dan ikan tenggiri, dan disajikan dengan kuah cuka.

  • Lempok durian: Lempok durian adalah makanan khas Sumatera Selatan yang terbuat dari durian dan gula merah. Lempok durian memiliki rasa yang manis dan legit.

  • Kopi arabika: Bako City merupakan salah satu penghasil kopi arabika terbesar di Sumatera Selatan. Kopi arabika dari Bako City memiliki cita rasa yang khas dan berkualitas tinggi.
    [Image of Kopi arabika, Bako City]

Transportasi

Bako City dapat dicapai dengan transportasi udara, laut, dan darat.

  • Transportasi udara: Bandara terdekat dari Bako City adalah Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang. Waktu tempuh dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II ke Bako City adalah sekitar 1 jam dengan menggunakan pesawat.

  • Transportasi laut: Pelabuhan terdekat dari Bako City adalah Pelabuhan Tanjung Api-Api di Palembang. Waktu tempuh dari Pelabuhan Tanjung Api-Api ke Bako City adalah sekitar 2 jam dengan menggunakan kapal.

  • Transportasi darat: Bako City dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Waktu tempuh dari Palembang ke Bako City adalah sekitar 3 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Tips Berwisata ke Bako City

Berikut adalah beberapa tips untuk berwisata ke Bako City:

  • **Waktu terbaik untuk berkunjung ke Bako City adalah pada bulan April-Oktober, saat cuaca sedang sejuk dan cerah.
  • **Jika Anda ingin mendaki Gunung Dempo, sebaiknya Anda membawa perlengkapan yang memadai, seperti sepatu hiking, pakaian hangat, dan makanan.
  • **Jika Anda ingin mengunjungi Desa Tanjung Sakti, sebaiknya Anda mengenakan pakaian yang sopan dan tertutup.

Bako City merupakan kota yang menawarkan keindahan alam

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *