Kode ICD-10 ISPA: Pengertian, Jenis, dan Cara Pengkodean
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. ISPA dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Pada sistem klasifikasi penyakit internasional (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems, ICD), ISPA diklasifikasikan ke dalam berbagai macam kode. Kode ICD-10 ISPA digunakan untuk mendiagnosis dan mendokumentasikan penyakit ISPA.
Pengertian Kode ICD-10 ISPA
Kode ICD-10 ISPA adalah kode yang digunakan untuk mendiagnosis dan mendokumentasikan penyakit ISPA. Kode ini terdiri dari lima digit, dengan digit pertama menunjukkan kelompok penyakit, digit kedua menunjukkan kategori penyakit, digit ketiga menunjukkan subkategori penyakit, digit keempat menunjukkan komplikasi penyakit, dan digit kelima menunjukkan faktor penyerta penyakit.
Jenis Kode ICD-10 ISPA
Kode ICD-10 ISPA dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Kode untuk ISPA bagian atas
- Kode untuk ISPA bagian bawah
Kode untuk ISPA bagian atas
Kode untuk ISPA bagian atas digunakan untuk mendiagnosis dan mendokumentasikan penyakit ISPA yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, yaitu hidung, tenggorokan, dan laring. Kode ini terdiri dari dua digit pertama, yaitu:
- J00-J06 untuk ISPA akut
- J30-J39 untuk ISPA kronis
Kode untuk ISPA bagian bawah
Kode untuk ISPA bagian bawah digunakan untuk mendiagnosis dan mendokumentasikan penyakit ISPA yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah, yaitu bronkus dan paru-paru. Kode ini terdiri dari tiga digit pertama, yaitu:
- J40-J47 untuk pneumonia
- J48-J49 untuk bronkitis
- J60-J69 untuk asma
- J70-J79 untuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- J80-J84 untuk penyakit paru lainnya
Cara Pengkodean ISPA
Untuk mengkode ISPA, perlu dilakukan diagnosis berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang. Setelah diagnosis ditetapkan, barulah kode ICD-10 ISPA dapat ditentukan.
Berikut adalah langkah-langkah pengkodean ISPA:
- Tentukan kelompok penyakit ISPA berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang.
- Tentukan kategori penyakit ISPA berdasarkan penyebab penyakit.
- Tentukan subkategori penyakit ISPA berdasarkan keparahan penyakit.
- Tentukan komplikasi penyakit ISPA, jika ada.
- Tentukan faktor penyerta penyakit ISPA, jika ada.
Berikut adalah beberapa contoh pengkodean ISPA:
- Pneumonia bakterial akut
Diagnosis: Pneumonia bakterial akut
Penyebab: Bakteri
Keparahan: Akut
Komplikasi: Tidak ada
Faktor penyerta: Tidak ada
Kode ICD-10: J18.0
- Asma eksaserbasi akut
Diagnosis: Asma eksaserbasi akut
Penyebab: Alergi
Keparahan: Akut
Komplikasi: Tidak ada
Faktor penyerta: Tidak ada
Kode ICD-10: J45.9
- Bronkitis kronis
Diagnosis: Bronkitis kronis
Penyebab: Polusi udara
Keparahan: Kronis
Komplikasi: Tidak ada
Faktor penyerta: Tidak ada
Kode ICD-10: J44.1
Kode ICD-10 ISPA penting untuk digunakan dalam sistem kesehatan untuk berbagai keperluan, seperti:
- Diagnosis dan pengelolaan penyakit
- Pemantauan tren penyakit
- Penelitian medis
- Perencanaan anggaran kesehatan
Dengan menggunakan kode ICD-10 ISPA yang tepat, informasi tentang penyakit ISPA dapat didokumentasikan dan dianalisis dengan lebih akurat. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan upaya pengendalian penyakit ISPA.