Kode ICD-10 GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi kronis yang terjadi ketika asam lambung dan empedu mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti mulas, asam lambung, dan sakit perut.
Dalam sistem klasifikasi penyakit internasional (ICD), GERD diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:
- K21.0 – Gastroesophageal reflux disease dengan esophagitis
- K21.9 – Gastroesophageal reflux disease tanpa esophagitis
K21.0
Kode K21.0 digunakan untuk GERD yang disertai dengan esophagitis. Esophagitis adalah peradangan pada lapisan dalam esofagus. Esophagitis dapat menyebabkan gejala seperti:
- Mulas yang parah
- Sakit dada yang terasa seperti terbakar
- Rasa asam di mulut
- Kesulitan menelan
- Muntah darah
K21.9
Kode K21.9 digunakan untuk GERD yang tidak disertai dengan esophagitis. GERD tanpa esophagitis biasanya menyebabkan gejala yang lebih ringan, seperti:
- Mulas ringan
- Asam lambung
- Sakit perut
Penyebab GERD
Penyebab GERD belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, termasuk:
- Obesitas
- Kehamilan
- Merokok
- Mengonsumsi makanan berlemak atau pedas
- Mengonsumsi alkohol
- Merokok
- Makan sebelum tidur
- Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
Diagnosis GERD
Diagnosis GERD biasanya dilakukan berdasarkan gejala yang dialami pasien. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda GERD, seperti:
- Kerusakan gigi
- Kerusakan pita suara
- Kerusakan gigi
Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Endoskopi: Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang kecil yang dilengkapi dengan kamera ke dalam esofagus.
- pH-metri: Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang kecil yang dilengkapi dengan elektroda ke dalam esofagus. Elektroda akan mengukur tingkat keasaman di esofagus.
- Tes barium: Prosedur ini dilakukan dengan memberikan pasien cairan barium yang dapat terlihat pada sinar X. Sinar X akan menunjukkan adanya kerusakan pada esofagus.
Pengobatan GERD
Pengobatan GERD bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Pengobatan yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan gejala dan kondisi pasien.
Untuk GERD ringan, pengobatan yang diberikan biasanya berupa perubahan gaya hidup, seperti:
- Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu GERD
- Makan beberapa kali sehari dengan porsi kecil
- Mengangkat kepala tempat tidur saat tidur
- Tidak merokok
Untuk GERD sedang hingga berat, pengobatan yang diberikan biasanya berupa obat-obatan, seperti:
- Obat penghambat pompa proton (PPI): Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung.
- Antagonis reseptor H2: Obat-obatan ini bekerja dengan menghalangi aksi histamin, zat yang merangsang produksi asam lambung.
- Prokinetika: Obat-obatan ini bekerja dengan meningkatkan pergerakan makanan di saluran pencernaan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi mungkin diperlukan untuk GERD yang tidak membaik dengan pengobatan.
Komplikasi GERD
GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:
- Esophagitis erosif: Kondisi ini terjadi ketika asam lambung merusak lapisan dalam esofagus.
- Esophagitis Barrett: Kondisi ini terjadi ketika sel-sel yang melapisi esofagus berubah menjadi sel-sel yang melapisi lambung. Esophagitis Barrett dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
- Radang tenggorokan
- Radang paru-paru
- Kerusakan gigi
- Batu empedu
- Batu ginjal
Pencegahan GERD
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah GERD, antara lain:
- Menjaga berat badan ideal
- Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu GERD
- Makan beberapa kali sehari dengan porsi kecil
- Mengangkat kepala tempat tidur saat tidur
- Tidak merokok
Jika Anda mengalami gejala GERD, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
