Payung Teduh Resah Lirik

Payung Teduh "Resah": Lirik, Makna, dan Fakta di Baliknya

Lirik

Malam gelap, aku menunggumu
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini, melayang-layang
Dan tergoyang angin
Menantikan tubuh itu

Makna

Lagu "Resah" dari Payung Teduh adalah lagu yang menceritakan tentang keresahan seseorang yang ditinggal pergi oleh orang yang dicintainya. Keresahan tersebut digambarkan dengan suasana malam yang gelap dan sepi, serta perasaan tidak bisa lagi melihat mata orang yang dicintai.

Lirik pertama, "Malam gelap, aku menunggumu", menggambarkan suasana hati si pengamen yang sedang menunggu kedatangan orang yang dicintainya. Namun, ia merasa resah karena tidak bisa melihat mata orang yang dicintainya tersebut.

Lirik kedua, "Tapi aku tak bisa melihat matamu", menggambarkan perasaan kehilangan yang dialami oleh si pengamen. Ia tidak bisa lagi melihat mata orang yang dicintainya, yang merupakan simbol dari kehadiran orang tersebut.

Lirik ketiga, "Aku ingin berdua denganmu", menggambarkan keinginan si pengamen untuk kembali bersama orang yang dicintainya. Namun, keinginan tersebut tidak mungkin tercapai karena orang tersebut telah pergi.

Lirik keempat, "Tapi aku hanya melihat keresahanmu", menggambarkan bahwa si pengamen hanya bisa melihat keresahan orang yang dicintainya. Keresahan tersebut merupakan manifestasi dari perasaan kehilangan dan kesepian yang dialami oleh orang tersebut.

Lirik kelima, "Aku menunggu dengan sabar", menggambarkan bahwa si pengamen tetap menunggu kedatangan orang yang dicintainya. Ia sabar menunggu, meski ia tahu bahwa kemungkinan untuk bertemu kembali sangatlah kecil.

Lirik keenam, "Di atas sini, melayang-layang", menggambarkan bahwa si pengamen sedang berada di tempat yang tinggi. Tempat tersebut mungkin melambangkan dunia lain atau alam baka.

Lirik ketujuh, "Dan tergoyang angin", menggambarkan bahwa si pengamen sedang melayang-layang di udara. Hal ini mungkin menggambarkan perasaannya yang tidak tenang dan gelisah.

Lirik kedelapan, "Menantikan tubuh itu", menggambarkan bahwa si pengamen sedang menunggu kedatangan orang yang dicintainya. Ia berharap bahwa orang tersebut akan datang kembali dalam wujud apapun.

Fakta di Baliknya

Lagu "Resah" ditulis oleh Mohammad Istiqomah, vokalis Payung Teduh. Ia menulis lagu tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia pernah kehilangan seorang teman yang bunuh diri.

Pada saat itu, Istiqomah sedang berada di luar kota. Ia mendapat kabar bahwa temannya tersebut telah meninggal dunia. Ia merasa sangat kehilangan dan sedih. Ia pun menulis lagu "Resah" untuk mengekspresikan perasaannya tersebut.

Lagu "Resah" dirilis pada tahun 2014. Lagu tersebut langsung menjadi populer dan mendapat banyak pujian dari penikmat musik. Lagu tersebut juga berhasil masuk dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015 untuk kategori Karya Produksi Terbaik Pop Urban.

Kesuksesan Lagu "Resah"

Lagu "Resah" menjadi salah satu lagu paling populer dari Payung Teduh. Lagu tersebut telah diputar lebih dari 100 juta kali di YouTube. Lagu tersebut juga telah dinyanyikan ulang oleh berbagai penyanyi, termasuk Tulus, Isyana Sarasvati, dan Rossa.

Kesuksesan lagu "Resah" tidak lepas dari lirik dan maknanya yang menyentuh hati. Lagu tersebut berhasil menggambarkan perasaan kehilangan dan kesepian yang dialami oleh banyak orang.

Lagu "Resah" juga menjadi bukti bahwa musik dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan emosi dan perasaan. Lagu tersebut telah menjadi lagu yang menginspirasi banyak orang.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *