Menelusuri Jejak Kejayaan Mataram Kuno: Menyingkap Misteri Letak Keraton
Kerajaan Mataram Kuno, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Jawa Tengah pada abad ke-8 hingga ke-10, menyimpan banyak misteri. Salah satu misteri yang masih menjadi perdebatan hingga saat ini adalah letak keraton kerajaan ini.
Meskipun banyak peninggalan sejarah yang ditemukan, seperti prasasti, candi, dan arca, informasi mengenai lokasi keraton masih simpang siur. Berbagai teori dan hipotesis dikemukakan oleh para ahli sejarah dan arkeologi, namun belum ada satupun yang dapat dipastikan secara mutlak.
Hipotesis Mataram Kuno di Jawa Tengah
Beberapa hipotesis mengenai letak keraton Mataram Kuno di Jawa Tengah antara lain:
1. Dataran Tinggi Dieng
Hipotesis ini didasarkan pada Prasasti Munggu (732 M) yang menyebutkan Sanjaya, raja Mataram Kuno pertama, memerintah di Medang Mataram. Dieng, dengan ketinggiannya, dianggap sebagai wilayah yang cocok untuk dijadikan pusat pemerintahan.
2. Perbukitan Menoreh
Hipotesis ini didasarkan pada Prasasti Canggal (732 M) yang menyebutkan Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya membangun candi di daerah Mataram. Perbukitan Menoreh, dengan reliefnya yang menggambarkan perbukitan dan lembah, dianggap sebagai lokasi yang sesuai dengan deskripsi dalam prasasti.
3. Dataran Klaten
Hipotesis ini didasarkan pada Prasasti Kalasan (778 M) yang menyebutkan pembangunan Candi Kalasan oleh Raja Rakai Pikatan di Mataram. Dataran Klaten, dengan kesuburan tanahnya, dianggap sebagai lokasi yang ideal untuk pusat pertanian dan ekonomi kerajaan.
4. Sekitar Candi Prambanan
Hipotesis ini didasarkan pada Prasasti Siwagrha (856 M) yang menyebutkan pembangunan Candi Prambanan oleh Raja Rakai Pikatan. Kedekatan Candi Prambanan dengan kompleks candi Hindu lainnya, seperti Candi Sambisari dan Candi Ratu Boko, menunjukkan kemungkinan bahwa keraton Mataram Kuno berada di sekitar area tersebut.
Hipotesis Mataram Kuno di Jawa Timur
Hipotesis lain yang muncul adalah bahwa Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur pada masa pemerintahan Mpu Sindok (929-947 M). Hal ini didasarkan pada Prasasti Paradah (929 M) yang menyebutkan pemindahan ibukota kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Beberapa lokasi di Jawa Timur yang diduga sebagai lokasi keraton Mataram Kuno di antaranya:
1. Medang Mataram (Sekarang Kabupaten Madiun)
Lokasi ini didasarkan pada Prasasti Paradah yang menyebutkan Medang Mataram sebagai nama ibukota kerajaan.
2. Watan Mas (Sekarang Kabupaten Jombang)
Lokasi ini didasarkan pada Prasasti Dinoyo (947 M) yang menyebutkan pembangunan Candi Dinoyo oleh Raja Mpu Sindok.
3. Trowulan (Sekarang Kabupaten Mojokerto)
Lokasi ini didasarkan pada penemuan banyak peninggalan kerajaan Mataram Kuno di Trowulan, seperti Candi Brahu, Candi Bajangratu, dan situs-situs pemukiman kuno.
Upaya Pencarian dan Tantangan
Upaya pencarian letak keraton Mataram Kuno terus dilakukan oleh para ahli sejarah dan arkeologi. Penggalian arkeologi, penelitian prasasti, dan analisis naskah kuno menjadi beberapa metode yang digunakan.
Namun, pencarian ini masih menemui banyak tantangan, seperti:
- Minimnya informasi dan data yang akurat mengenai keraton Mataram Kuno.
- Rusaknya situs-situs sejarah akibat bencana alam dan aktivitas manusia.
- Kesulitan dalam menginterpretasikan prasasti dan naskah kuno.
Kesimpulan
Letak keraton Mataram Kuno masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Berbagai hipotesis dan penelitian terus dilakukan untuk menyingkap tabir sejarah kerajaan ini. Penemuan dan interpretasi baru terhadap peninggalan sejarah di masa depan mungkin akan memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai lokasi keraton Mataram Kuno.
Penutup
Misteri letak keraton Mataram Kuno tidak mengurangi kejayaan dan pengaruh kerajaan ini dalam sejarah Indonesia. Peninggalan-peninggalan yang masih ada menjadi bukti nyata kehebatan peradaban Mataram Kuno. Upaya pencarian keraton Mataram Kuno bukan hanya untuk menemukan lokasi fisiknya, tetapi juga untuk menggali lebih dalam sejarah dan budaya kerajaan yang pernah berjaya di tanah Jawa ini.