Pengertian Kalimat Imperatif dan Ciri-cirinya

Kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi perintah, permintaan, atau larangan. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menyampaikan instruksi, arahan, atau permintaan kepada orang lain. Kalimat imperatif dapat dikenali dari penggunaan kata kerja perintah atau tanda seru (!) di akhir kalimat.

Ciri-ciri kalimat imperatif adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan kata kerja perintah, seperti “lakukan”, “kerjakan”, “ambil”, “berikan”, “hentikan”, “jangan”, dan sebagainya.
  • Biasanya diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda seru (!), meskipun tidak semua kalimat imperatif menggunakan tanda seru tersebut.
  • Memiliki intonasi yang tegas dan jelas.
  • Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk.

Kalimat imperatif sering digunakan dalam berbagai situasi, seperti saat memberikan instruksi, menyampaikan perintah, membuat permintaan, atau memberikan larangan. Kalimat imperatif juga dapat digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, cerpen, atau novel, untuk menciptakan efek tertentu, seperti memberikan penekanan atau menciptakan suasana.

kalimat imperatif adalah

Kalimat yang berisi perintah, permintaan, atau larangan.

  • Menggunakan kata kerja perintah.
  • Biasanya diawali huruf kapital.
  • Diakhiri tanda seru (!).
  • Memiliki intonasi tegas.
  • Dapat kalimat tunggal/majemuk.
  • Sering digunakan beri instruksi.
  • Dapat digunakan dalam karya sastra.

Demikian penjelasan tentang kalimat imperatif. Semoga bermanfaat!

Menggunakan kata kerja perintah.

Ciri utama kalimat imperatif adalah penggunaan kata kerja perintah. Kata kerja perintah adalah kata kerja yang menyatakan perintah, permintaan, atau larangan. Kata kerja perintah biasanya ditandai dengan akhiran -kan, -i, atau -lah.

  • Contoh kata kerja perintah dengan akhiran -kan:

    kerjakan, selesaikan, ambilkan, berikan, jangan ganggu.

  • Contoh kata kerja perintah dengan akhiran -i:

    lari, lompat, duduk, diam, pergi.

  • Contoh kata kerja perintah dengan akhiran -lah:

    kerjalah, pergilah, ambillah, bacalah, tulislah.

  • Selain itu, ada juga kata kerja perintah yang tidak memiliki akhiran khusus, seperti:

    ayo, mari, jangan.

Penggunaan kata kerja perintah dalam kalimat imperatif sangat penting karena berfungsi untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari kalimat tersebut. Tanpa adanya kata kerja perintah, kalimat imperatif tidak akan memiliki makna yang jelas dan tidak dapat dipahami oleh lawan bicara.

Biasanya diawali huruf kapital.

Ciri umum kalimat imperatif adalah diawali dengan huruf kapital. Hal ini bertujuan untuk memberikan penekanan dan menunjukkan bahwa kalimat tersebut berisi perintah, permintaan, atau larangan yang penting.

  • Contoh kalimat imperatif yang diawali huruf kapital:

    Kerjakan tugasmu sekarang!

    Ambilkan buku itu untukku.

    Jangan ganggu aku!

  • Namun, ada juga beberapa kalimat imperatif yang tidak diawali dengan huruf kapital, yaitu:

    ayo makan!

    mari kita pergi!

    tolong tutup pintunya.

Kalimat imperatif yang tidak diawali dengan huruf kapital biasanya digunakan dalam situasi yang lebih informal atau ketika pembicara ingin menyampaikan perintah, permintaan, atau larangan dengan cara yang lebih halus dan tidak terlalu tegas.

Diakhiri tanda seru (!).

Ciri lain dari kalimat imperatif adalah diakhiri dengan tanda seru (!). Tanda seru berfungsi untuk memberikan penekanan dan menunjukkan bahwa kalimat tersebut berisi perintah, permintaan, atau larangan yang penting dan harus dilaksanakan.

Contoh kalimat imperatif yang diakhiri dengan tanda seru:

  • Kerjakan tugasmu sekarang!
  • Ambilkan buku itu untukku!
  • Jangan ganggu aku!
  • Berhenti merokok!
  • Tolong tutup pintunya!

Namun, ada juga beberapa kalimat imperatif yang tidak diakhiri dengan tanda seru, yaitu:

  • tolong tutup pintunya
  • ayo makan
  • mari kita pergi

Kalimat imperatif yang tidak diakhiri dengan tanda seru biasanya digunakan dalam situasi yang lebih informal atau ketika pembicara ingin menyampaikan perintah, permintaan, atau larangan dengan cara yang lebih halus dan tidak terlalu tegas.

Demikian penjelasan tentang kalimat imperatif yang diakhiri dengan tanda seru. Semoga bermanfaat!

Memiliki intonasi tegas.

Ciri lain dari kalimat imperatif adalah memiliki intonasi yang tegas dan jelas. Hal ini bertujuan untuk memberikan penekanan dan menunjukkan bahwa kalimat tersebut berisi perintah, permintaan, atau larangan yang penting dan harus dilaksanakan.

  • Contoh kalimat imperatif dengan intonasi tegas:

    Kerjakan tugasmu sekarang!

    Ambilkan buku itu untukku!

    Jangan ganggu aku!

    Berhenti merokok!

    Tolong tutup pintunya!

  • Tips untuk menyampaikan kalimat imperatif dengan intonasi yang tegas:
    1. Gunakan nada suara yang tinggi dan jelas.
    2. Tekankan kata-kata kunci dalam kalimat.
    3. Gunakan gerakan tangan dan ekspresi wajah untuk memberikan penekanan tambahan.

Dengan menggunakan intonasi yang tegas, kalimat imperatif akan terdengar lebih jelas dan berwibawa, sehingga lebih efektif dalam menyampaikan maksud dan tujuan pembicara.

Dapat kalimat tunggal/majemuk.

Kalimat imperatif dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Kalimat tunggal imperatif hanya terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat majemuk imperatif terdiri dari dua atau lebih klausa.

  • Contoh kalimat tunggal imperatif:

    Kerjakan tugasmu!

    Ambilkan buku itu!

    Jangan ganggu aku!

  • Contoh kalimat majemuk imperatif:

    Kerjakan tugasmu dan jangan lupa untuk mengumpulkan tepat waktu!

    Ambilkan buku itu dan bacalah dengan saksama!

    Jangan ganggu aku dan biarkan aku bekerja dengan tenang!

Baik kalimat tunggal maupun kalimat majemuk imperatif dapat digunakan untuk menyampaikan perintah, permintaan, atau larangan. Namun, kalimat majemuk imperatif biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah atau permintaan yang lebih kompleks atau yang memerlukan penjelasan tambahan.

Sering digunakan beri instruksi.

Kalimat imperatif sering digunakan untuk memberikan instruksi atau petunjuk. Instruksi adalah perintah atau arahan yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat imperatif yang digunakan untuk memberikan instruksi biasanya bersifat jelas, singkat, dan padat.

Contoh kalimat imperatif yang digunakan untuk memberikan instruksi:

  • Ambilkan buku itu!
  • Kerjakan tugasmu!
  • Jangan lupa menutup pintu!
  • Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama!
  • Pastikan untuk mematikan kompor sebelum meninggalkan rumah!

Kalimat imperatif yang digunakan untuk memberikan instruksi biasanya menggunakan kata kerja perintah yang diikuti oleh objek. Objek dapat berupa kata benda, kata ganti, atau frasa.

Selain menggunakan kata kerja perintah, kalimat imperatif yang digunakan untuk memberikan instruksi juga dapat menggunakan kata-kata seperti “tolong”, “jangan”, “pastikan”, dan “usahakan”.

Dengan menggunakan kalimat imperatif, instruksi dapat disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Kalimat imperatif juga dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada pentingnya suatu instruksi.

Dapat digunakan dalam karya sastra.

Kalimat imperatif juga dapat digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, cerpen, atau novel. Dalam karya sastra, kalimat imperatif dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:

  • Menciptakan efek tertentu: Kalimat imperatif dapat digunakan untuk menciptakan efek tertentu, seperti penekanan, kejutan, atau ketegangan.
  • Menyampaikan pesan atau tema: Kalimat imperatif dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau tema tertentu kepada pembaca.
  • Membangun suasana: Kalimat imperatif dapat digunakan untuk membangun suasana tertentu dalam sebuah karya sastra.
  • Menarik perhatian pembaca: Kalimat imperatif dapat digunakan untuk menarik perhatian pembaca dan membuat mereka terus membaca.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kalimat imperatif dalam karya sastra:

  • Dalam puisi:
    “Berhentilah sejenak, dan dengarkanlah suara hati nuranimu.”
  • Dalam cerpen:
    “Cepat lari! Monster itu mengejarmu!”
  • Dalam novel:
    “Jangan pernah menyerah, meskipun hidup ini terasa sulit.”

Dengan menggunakan kalimat imperatif, penulis dapat menciptakan efek tertentu, menyampaikan pesan atau tema, membangun suasana, dan menarik perhatian pembaca. Kalimat imperatif dapat menjadi alat yang ampuh dalam karya sastra untuk menyampaikan pesan dan menciptakan pengalaman membaca yang lebih mendalam.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *