Doa Setelah Ruku: Memohon Ampunan dan Kasih Sayang Allah

Doa setelah ruku merupakan bagian penting dalam tata cara shalat. Doa ini dibaca setelah gerakan ruku’ dan sebelum gerakan i’tidal. Shalat adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan lima kali sehari. Ruku’ adalah salah satu gerakan dalam shalat yang dilakukan dengan membungkukkan badan hingga posisi punggung sejajar dengan kepala. Sedangkan i’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’. Dalam doa setelah ruku’, umat Islam memohon ampunan dan kasih sayang Allah SWT.

Doa setelah ruku’ terdapat dalam beberapa riwayat hadits. Salah satu riwayat yang populer adalah hadits riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku’ sebagai berikut:

Begitulah penjelasan tentang doa setelah ruku’ beserta manfaat dan keutamaannya. Semoga bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Doa Setelah Ruku

Berikut adalah 7 poin penting tentang doa setelah ruku’:

  • Memohon ampunan Allah
  • Mengharap kasih sayang-Nya
  • Dilakukan setelah gerakan ruku’
  • Sebelum gerakan i’tidal
  • Terdapat dalam beberapa riwayat hadits
  • Salah satu riwayat populer dari Imam Muslim
  • Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku’

Semoga bermanfaat dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Memohon ampunan Allah

Dalam doa setelah ruku’, umat Islam memohon ampunan Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Pengampunan Allah sangat penting bagi umat Islam, karena dosa dapat menghalangi mereka untuk mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya.

  • Mengakui dosa dan kesalahan

    Dalam doa setelah ruku’, umat Islam mengakui dosa dan kesalahan yang telah mereka lakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pengakuan dosa ini merupakan langkah awal untuk bertaubat dan memohon ampunan Allah.

  • Mengharapkan ampunan Allah

    Setelah mengakui dosa dan kesalahan, umat Islam memohon ampunan Allah SWT. Mereka berharap bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki diri.

  • Allah Maha Pengampun

    Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Dia selalu menerima taubat hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh berputus asa ketika mereka melakukan dosa, tetapi mereka harus segera bertaubat dan memohon ampunan Allah.

  • Menghapus dosa-dosa

    Ampunan Allah SWT dapat menghapus dosa-dosa umat Islam dan mengembalikan mereka kepada fitrah yang suci. Ketika dosa-dosa diampuni, umat Islam akan merasa lebih ringan dan tenang dalam menjalani kehidupan.

Semoga penjelasan tentang poin “memohon ampunan Allah” dalam doa setelah ruku’ ini bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Mengharap kasih sayang-Nya

Selain memohon ampunan Allah, dalam doa setelah ruku’, umat Islam juga mengharapkan kasih sayang-Nya. Kasih sayang Allah SWT sangat penting bagi umat Islam, karena kasih sayang-Nya dapat melindungi mereka dari berbagai macam bahaya dan kesulitan.

  • Allah Maha Penyayang

    Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Penyayang. Dia selalu menyayangi hamba-Nya yang taat dan beriman kepada-Nya. Kasih sayang Allah SWT tidak terbatas, dan Dia selalu siap untuk memberikan kasih sayang-Nya kepada siapa saja yang membutuhkan.

  • Mengharapkan perlindungan Allah

    Dalam doa setelah ruku’, umat Islam mengharapkan perlindungan Allah SWT dari berbagai macam bahaya dan kesulitan. Mereka memohon kepada Allah agar dijauhkan dari segala sesuatu yang dapat membahayakan mereka, baik di dunia maupun di akhirat.

  • Mengharapkan kebaikan dari Allah

    Selain mengharapkan perlindungan dari Allah, umat Islam juga mengharapkan kebaikan dari-Nya. Mereka memohon kepada Allah agar diberikan kesehatan, keselamatan, keberkahan, dan segala sesuatu yang baik untuk kehidupan mereka di dunia dan di akhirat.

  • Merasakan kasih sayang Allah

    Ketika umat Islam memanjatkan doa setelah ruku’ dengan penuh kekhusyuan, mereka akan merasakan kasih sayang Allah SWT. Kasih sayang Allah SWT akan menyelimuti hati mereka dan memberikan mereka ketenangan dan kedamaian.

Semoga penjelasan tentang poin “mengharapkan kasih sayang-Nya” dalam doa setelah ruku’ ini bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Dilakukan setelah gerakan ruku’

Doa setelah ruku’ dilakukan setelah gerakan ruku’ dan sebelum gerakan i’tidal. Ruku’ adalah gerakan membungkukkan badan hingga posisi punggung sejajar dengan kepala. Sedangkan i’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’.

Berikut adalah penjelasan rinci tentang kapan doa setelah ruku’ dilakukan:

  1. Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga sambil mengucapkan takbir (“Allahu Akbar”).
  2. Kemudian, lakukan gerakan ruku’ dengan membungkukkan badan hingga posisi punggung sejajar dengan kepala. Letakkan kedua tangan di atas lutut sambil mengucapkan tasbih (“Subhana Rabbiyal ‘Azhim”).
  3. Setelah beberapa saat, angkat badan secara perlahan hingga posisi berdiri tegak. Ini disebut gerakan i’tidal.
  4. Dalam posisi berdiri tegak, bacalah doa setelah ruku’. Doa setelah ruku’ terdapat dalam beberapa riwayat hadits. Salah satu riwayat yang populer adalah hadits riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku’ sebagai berikut:

“Sami’allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu mil’al ardhi wamil’as sama’i wamil’a ma syi’ta min sya’in ba’du.”

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji milik-Mu, sepenuh bumi, sepenuh langit, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Setelah membaca doa setelah ruku’, lanjutkan shalat dengan gerakan-gerakan berikutnya, yaitu sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya.

Demikian penjelasan tentang poin “dilakukan setelah gerakan ruku'” dalam doa setelah ruku’. Semoga bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Sebelum gerakan i’tidal

Doa setelah ruku’ dilakukan sebelum gerakan i’tidal. I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’.

Berikut adalah penjelasan rinci tentang mengapa doa setelah ruku’ dilakukan sebelum gerakan i’tidal:

  1. Doa setelah ruku’ merupakan bagian dari gerakan shalat. Gerakan shalat harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh diubah-ubah. Doa setelah ruku’ termasuk dalam gerakan shalat setelah ruku’ dan sebelum i’tidal.
  2. Doa setelah ruku’ berisi pujian dan permohonan kepada Allah SWT. Pujian dan permohonan tersebut sebaiknya disampaikan sebelum berdiri tegak, karena berdiri tegak merupakan gerakan yang lebih formal dan khusyuk.
  3. Doa setelah ruku’ juga berfungsi sebagai penanda bahwa gerakan ruku’ telah selesai dan gerakan selanjutnya adalah i’tidal. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan dalam gerakan shalat.

Oleh karena itu, doa setelah ruku’ harus dilakukan sebelum gerakan i’tidal. Jika doa setelah ruku’ dilakukan setelah i’tidal, maka shalat menjadi tidak sah.

Demikian penjelasan tentang poin “sebelum gerakan i’tidal” dalam doa setelah ruku’. Semoga bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Terdapat dalam beberapa riwayat hadits

Doa setelah ruku’ terdapat dalam beberapa riwayat hadits. Hadits adalah ucapan, perbuatan, atau ketetapan Rasulullah SAW yang dijadikan landasan hukum Islam. Hadits tentang doa setelah ruku’ diriwayatkan oleh beberapa sahabat Rasulullah SAW, di antaranya adalah Abdullah bin Mas’ud, Abu Hurairah, dan Jabir bin ‘Abdullah.

Berikut adalah beberapa riwayat hadits tentang doa setelah ruku’:

  1. Riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

“Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami doa setelah ruku’, beliau berkata: ‘Sami’allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu mil’al ardhi wamil’as sama’i wamil’a ma syi’ta min sya’in ba’du.'”

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji milik-Mu, sepenuh bumi, sepenuh langit, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Rasulullah SAW ketika ruku’ mengucapkan: ‘Subhana Rabbiyal ‘Azhim’, dan ketika i’tidal mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu’.”

Artinya: “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung, dan ketika i’tidal mengucapkan: Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Ya Tuhan kami, segala puji milik-Mu.”

Riwayat Imam Tirmidzi dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu:
“Nabi SAW ketika ruku’ mengucapkan: ‘Subhana Rabbiyal A’la’, dan ketika i’tidal mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu’.”

Artinya: “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan ketika i’tidal mengucapkan: Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Ya Tuhan kami, segala puji milik-Mu.”

Dari beberapa riwayat hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa doa setelah ruku’ yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

“Sami’allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu mil’al ardhi wamil’as sama’i wamil’a ma syi’ta min sya’in ba’du.”

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji milik-Mu, sepenuh bumi, sepenuh langit, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Demikian penjelasan tentang poin “terdapat dalam beberapa riwayat hadits” dalam doa setelah ruku’. Semoga bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Salah satu riwayat populer dari Imam Muslim

Di antara beberapa riwayat hadits tentang doa setelah ruku’, salah satu riwayat yang populer adalah riwayat dari Imam Muslim. Riwayat ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang terkenal dengan hafalan haditsnya.

Berikut adalah lafaz doa setelah ruku’ menurut riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

“Sami’allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamdu mil’al ardhi wamil’as sama’i wamil’a ma syi’ta min sya’in ba’du.”

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji milik-Mu, sepenuh bumi, sepenuh langit, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Riwayat Imam Muslim ini sangat populer dan banyak digunakan oleh umat Islam dalam shalat. Hal ini karena riwayat Imam Muslim dianggap sahih dan dapat dipercaya. Selain itu, lafaz doa setelah ruku’ menurut riwayat Imam Muslim ini juga mudah dihafal dan diucapkan.

Berikut adalah beberapa keutamaan membaca doa setelah ruku’ menurut riwayat Imam Muslim:

  1. Mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  2. Dilindungi dari siksa api neraka.
  3. Diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
  4. Diampuni dosa-dosanya.
  5. Dikabulkan doanya.

Demikian penjelasan tentang poin “salah satu riwayat populer dari Imam Muslim” dalam doa setelah ruku’. Semoga bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku’

Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku’ kepada para sahabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa doa setelah ruku’ merupakan bagian penting dari ibadah shalat. Doa setelah ruku’ diajarkan oleh Rasulullah SAW melalui ucapan dan perbuatan beliau.

  • Melalui ucapan

    Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku’ melalui ucapan beliau. Beliau mengucapkan doa setelah ruku’ dengan suara yang jelas dan fasih. Ucapan beliau tersebut kemudian dihafal oleh para sahabat dan diteruskan kepada generasi berikutnya.

  • Melalui perbuatan

    Selain melalui ucapan, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa setelah ruku’ melalui perbuatan beliau. Beliau mengerjakan shalat dengan sempurna, termasuk membaca doa setelah ruku’. Perbuatan beliau tersebut kemudian diikuti oleh para sahabat dan diteruskan kepada generasi berikutnya.

  • Sebagai bentuk ibadah

    Doa setelah ruku’ merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan membaca doa setelah ruku’, umat Islam menunjukkan rasa syukur dan puji mereka kepada Allah SWT. Selain itu, doa setelah ruku’ juga merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diampuni dosa-dosa dan dikabulkan doa-doa mereka.

  • Sebagai sunnah Rasulullah SAW

    Membaca doa setelah ruku’ merupakan sunnah Rasulullah SAW. Sunnah adalah segala sesuatu yang dikatakan, dilakukan, atau dibenarkan oleh Rasulullah SAW. Umat Islam dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, termasuk dalam membaca doa setelah ruku’.

Demikian penjelasan tentang poin “Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah ruku'” dalam doa setelah ruku’. Semoga bermanfaat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan khusyuk dan penuh kekhusyuan.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *