Sholat Tarawih Berapa Rakaat?

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan. Shalat tarawih biasanya dikerjakan berjamaah di masjid atau musala, namun dapat juga dikerjakan secara sendirian di rumah.

Jumlah rakaat shalat tarawih ada beberapa versi, namun yang paling umum adalah 20 rakaat. Rakaat-rakaat tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu 8 rakaat shalat sunnah qiyamul lail dan 12 rakaat shalat sunnah witir. Shalat sunnah qiyamul lail dikerjakan sebanyak 2 rakaat setiap salam, sedangkan shalat sunnah witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan salam pada setiap rakaatnya.

Selain jumlah rakaat, ada beberapa ketentuan lain yang perlu diperhatikan dalam shalat tarawih. Di antaranya adalah:

shalat tarawih berapa rakaat

Sholat tarawih umumnya 20 rakaat, 8 sunnah qiyamul lail dan 12 witir.

  • 20 rakaat
  • 8 sunnah qiyamul lail
  • 12 sunnah witir
  • 2 rakaat tiap salam
  • 3 rakaat witir
  • Salam tiap rakaat witir
  • Dianjurkan berjamaah

Selain jumlah rakaat, pastikan juga memperhatikan ketentuan lain dalam sholat tarawih.

20 rakaat

Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum adalah 20 rakaat, yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu 8 rakaat shalat sunnah qiyamul lail dan 12 rakaat shalat sunnah witir.

Shalat sunnah qiyamul lail dikerjakan sebanyak 2 rakaat setiap salam, jadi totalnya ada 8 rakaat. Shalat ini dikerjakan setelah shalat Isya dan sebelum shalat witir. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Shalat sunnah witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan salam pada setiap rakaatnya, jadi totalnya ada 12 rakaat. Shalat ini dikerjakan setelah shalat sunnah qiyamul lail. Setiap 1 rakaat diakhiri dengan salam.

Jumlah rakaat shalat tarawih 20 rakaat ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat.

Namun, perlu dicatat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih tidak bersifat mutlak. Ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih bisa kurang dari 20 rakaat, asalkan tidak kurang dari 8 rakaat. Pendapat ini didasarkan pada hadits-hadits lain yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda.

8 sunnah qiyamul lail

Shalat sunnah qiyamul lail adalah bagian pertama dari shalat tarawih, yang dikerjakan sebanyak 8 rakaat.

  • Niat

    Niat shalat sunnah qiyamul lail adalah sebagai berikut:

    “Ushalli sunnatal qiyami lilaahi ta’aala.”

  • Takbiratul ihram

    Setelah berniat, takbiratul ihram diucapkan untuk memulai shalat.

  • Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.

  • Ruku’ dan i’tidal

    Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan ruku’ dan i’tidal.

  • Sujud dan duduk di antara dua sujud

    Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud dan duduk di antara dua sujud.

  • Berdiri untuk rakaat kedua

    Setelah duduk di antara dua sujud, berdiri untuk memulai rakaat kedua.

  • Mengerjakan gerakan dan bacaan yang sama seperti pada rakaat pertama

    Pada rakaat kedua, dikerjakan gerakan dan bacaan yang sama seperti pada rakaat pertama.

  • Salam

    Setelah selesai rakaat kedua, diakhiri dengan salam.

Demikian penjelasan tentang 8 sunnah qiyamul lail. Semoga bermanfaat.

12 sunnah witir

Shalat sunnah witir adalah bagian kedua dari shalat tarawih, yang dikerjakan sebanyak 12 rakaat. Shalat witir dikerjakan setelah shalat sunnah qiyamul lail.

Shalat sunnah witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat dengan salam pada setiap rakaatnya. Berikut adalah tata cara shalat sunnah witir:

  1. Niat

    Niat shalat sunnah witir adalah sebagai berikut:

    “Ushalli sunnatal witri lilaahi ta’aala.”

  2. Takbiratul ihram

    Setelah berniat, takbiratul ihram diucapkan untuk memulai shalat.

  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.

  4. Ruku’ dan i’tidal

    Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan ruku’ dan i’tidal.

  5. Sujud dan duduk di antara dua sujud

    Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud dan duduk di antara dua sujud.

  6. Berdiri untuk rakaat kedua

    Setelah duduk di antara dua sujud, berdiri untuk memulai rakaat kedua.

  7. Mengerjakan gerakan dan bacaan yang sama seperti pada rakaat pertama

    Pada rakaat kedua, dikerjakan gerakan dan bacaan yang sama seperti pada rakaat pertama.

  8. Salam

    Setelah selesai rakaat kedua, diakhiri dengan salam.

  9. Duduk untuk rakaat ketiga

    Setelah salam pada rakaat kedua, duduk untuk memulai rakaat ketiga.

  10. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Pada rakaat ketiga, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.

  11. Ruku’ dan i’tidal

    Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan ruku’ dan i’tidal.

  12. Sujud dan duduk di antara dua sujud

    Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud dan duduk di antara dua sujud.

  13. Sujud terakhir

    Setelah duduk di antara dua sujud, dilanjutkan dengan sujud terakhir.

  14. Duduk untuk tasyahud akhir

    Setelah sujud terakhir, duduk untuk tasyahud akhir.

  15. Salam

    Setelah tasyahud akhir, diakhiri dengan salam.

Demikian penjelasan tentang 12 sunnah witir. Semoga bermanfaat.

2 rakaat tiap salam

Shalat sunnah qiyamul lail dikerjakan sebanyak 2 rakaat setiap salam. Artinya, setelah selesai 2 rakaat, langsung salam, kemudian berdiri lagi untuk 2 rakaat berikutnya, begitu seterusnya hingga selesai 8 rakaat.

Demikian juga dengan shalat sunnah witir. Shalat sunnah witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat, dengan salam pada setiap rakaatnya. Artinya, setelah selesai 1 rakaat, langsung salam, kemudian berdiri lagi untuk 1 rakaat berikutnya, begitu seterusnya hingga selesai 3 rakaat.

Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum adalah 20 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat shalat sunnah qiyamul lail dan 12 rakaat shalat sunnah witir. Jadi, dalam shalat tarawih, kita mengerjakan shalat sebanyak 2 rakaat setiap salam, hingga selesai 20 rakaat.

Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan 2 rakaat setiap salam ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, dengan 2 rakaat setiap salam.

Namun, perlu dicatat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih tidak bersifat mutlak. Ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih bisa kurang dari 20 rakaat, asalkan tidak kurang dari 8 rakaat. Pendapat ini didasarkan pada hadits-hadits lain yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda.

3 rakaat witir

Shalat sunnah witir dikerjakan sebanyak 3 rakaat, dengan salam pada setiap rakaatnya.

  • Niat

    Niat shalat sunnah witir adalah sebagai berikut:

    “Ushalli sunnatal witri lilaahi ta’aala.”

  • Takbiratul ihram

    Setelah berniat, takbiratul ihram diucapkan untuk memulai shalat.

  • Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.

  • Ruku’ dan i’tidal

    Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan ruku’ dan i’tidal.

  • Sujud dan duduk di antara dua sujud

    Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud dan duduk di antara dua sujud.

  • Berdiri untuk rakaat kedua

    Setelah duduk di antara dua sujud, berdiri untuk memulai rakaat kedua.

  • Mengerjakan gerakan dan bacaan yang sama seperti pada rakaat pertama

    Pada rakaat kedua, dikerjakan gerakan dan bacaan yang sama seperti pada rakaat pertama.

  • Salam

    Setelah selesai rakaat kedua, diakhiri dengan salam.

  • Duduk untuk rakaat ketiga

    Setelah salam pada rakaat kedua, duduk untuk memulai rakaat ketiga.

  • Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Pada rakaat ketiga, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.

  • Ruku’ dan i’tidal

    Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan ruku’ dan i’tidal.

  • Sujud dan duduk di antara dua sujud

    Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud dan duduk di antara dua sujud.

  • Sujud terakhir

    Setelah duduk di antara dua sujud, dilanjutkan dengan sujud terakhir.

  • Duduk untuk tasyahud akhir

    Setelah sujud terakhir, duduk untuk tasyahud akhir.

  • Salam

    Setelah tasyahud akhir, diakhiri dengan salam.

Demikian penjelasan tentang 3 rakaat witir. Semoga bermanfaat.

Salam tiap rakaat witir

Salah satu keunikan shalat witir adalah adanya salam pada setiap rakaatnya. Artinya, setelah selesai 1 rakaat, langsung salam, kemudian berdiri lagi untuk 1 rakaat berikutnya, begitu seterusnya hingga selesai 3 rakaat.

Salam pada setiap rakaat witir ini hukumnya sunnah. Artinya, tidak wajib, tetapi dianjurkan untuk dilakukan. Jika tidak salam pada setiap rakaat witir, maka shalat witir tetap sah.

Namun, ada beberapa pendapat ulama yang mengatakan bahwa salam pada setiap rakaat witir hukumnya wajib. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu salam pada setiap rakaat witir.

Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang hukum salam pada setiap rakaat witir, yang jelas bahwa salam pada setiap rakaat witir ini merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan diri untuk salam pada setiap rakaat witir.

Berikut ini adalah tata cara salam pada setiap rakaat witir:

  1. Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama, lalu rukuk.
  2. Setelah i’tidal dari rukuk, lalu sujud.
  3. Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud.
  4. Setelah duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua.
  5. Setelah sujud kedua, lalu berdiri untuk memulai rakaat kedua.
  6. Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat kedua, lalu rukuk.
  7. Setelah i’tidal dari rukuk, lalu sujud.
  8. Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud.
  9. Setelah duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua.
  10. Setelah sujud kedua, lalu duduk untuk tasyahud akhir.
  11. Setelah tasyahud akhir, lalu salam pertama.
  12. Setelah salam pertama, lalu berdiri untuk memulai rakaat ketiga.
  13. Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat ketiga, lalu rukuk.
  14. Setelah i’tidal dari rukuk, lalu sujud.
  15. Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud.
  16. Setelah duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua.
  17. Setelah sujud kedua, lalu duduk untuk tasyahud akhir.
  18. Setelah tasyahud akhir, lalu salam kedua.

Dianjurkan berjamaah

Shalat tarawih dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala. Shalat tarawih berjamaah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang lebih besar

    Shalat tarawih berjamaah pahalanya lebih besar daripada shalat tarawih sendirian di rumah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan:

    “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian dengan perbedaan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Menambah ukhuwah islamiyah

    Shalat tarawih berjamaah dapat mempererat ukhuwah islamiyah antara sesama umat Islam. Ketika shalat tarawih berjamaah, kita bisa bertemu dan berinteraksi dengan sesama umat Islam, sehingga dapat memperkuat tali silaturahmi.

  • Menambah semangat ibadah

    Shalat tarawih berjamaah dapat menambah semangat ibadah kita. Ketika shalat tarawih berjamaah, kita bisa melihat dan mengikuti gerakan imam, sehingga dapat membuat kita lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.

  • Menjaga sunnah Nabi Muhammad SAW

    Shalat tarawih berjamaah merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan shalat tarawih berjamaah, kita dapat menjaga dan melestarikan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan diri untuk shalat tarawih berjamaah di masjid atau musala. Namun, jika karena suatu hal kita tidak bisa shalat tarawih berjamaah, maka kita bisa shalat tarawih sendirian di rumah.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *