Jumlah Rakaat Shalat Subuh, Tata Cara, Niat, dan Doanya

Shalat subuh merupakan salah satu shalat wajib yang harus dilakukan oleh umat Islam. Shalat ini dilaksanakan pada waktu fajar hingga terbit matahari. Shalat subuh memiliki keutamaan yang besar, salah satunya adalah pahalanya yang berlipat ganda.

Jumlah rakaat shalat subuh adalah dua rakaat. Adapun tata cara shalat subuh adalah sebagai berikut:

Sebelum memulai shalat, terlebih dahulu berwudhu dan menghadap kiblat. Kemudian, niat shalat subuh dengan membaca: “Ushalli sunnatal fajiri rak’ataini lillahi ta’ala“. Rakaat pertama, membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek. Rakaat kedua, membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek. Kemudian, lakukanlah ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Setelah itu, sujud kembali dan diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.

sholat subuh berapa rakaat

Shalat subuh merupakan shalat wajib dengan keutamaan besar.

  • 2 rakaat
  • Dilakukan saat fajar hingga terbit matahari
  • Niat: “Ushalli sunnatal fajiri rak’ataini lillahi ta’ala
  • Membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek
  • Ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud
  • Tasyahud akhir dan salam
  • Pahala berlipat ganda

Shalat subuh merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain pahalanya yang besar, shalat subuh juga dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati.

2 rakaat

Shalat subuh terdiri dari dua rakaat. Jumlah rakaat ini telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW dan tidak boleh ditambah atau dikurangi.

  • Jumlah rakaat yang sedikit

    Jumlah rakaat shalat subuh yang sedikit memudahkan umat Islam untuk melaksanakannya, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan.

  • Waktu pelaksanaan yang singkat

    Waktu pelaksanaan shalat subuh juga relatif singkat, yaitu dari fajar hingga terbit matahari. Hal ini memudahkan umat Islam untuk mengatur waktu mereka dan tidak mengganggu aktivitas lainnya.

  • Pahala yang besar

    Meski jumlah rakaatnya sedikit dan waktu pelaksanaannya singkat, shalat subuh memiliki pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah ia telah shalat malam selama setahun penuh.” (HR. Muslim).

  • Menyegarkan badan dan pikiran

    Melaksanakan shalat subuh dapat menyegarkan badan dan pikiran setelah bangun tidur. Shalat subuh juga dapat membantu kita untuk memulai hari dengan semangat dan fokus.

Demikian penjelasan tentang shalat subuh yang terdiri dari dua rakaat. Semoga bermanfaat.

Dilakukan saat fajar hingga terbit matahari

Shalat subuh dilaksanakan pada waktu fajar hingga terbit matahari. Waktu fajar dimulai ketika cahaya kemerahan mulai tampak di ufuk timur. Sedangkan waktu terbit matahari adalah ketika seluruh permukaan matahari terlihat di ufuk timur.

Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat subuh adalah pada awal waktu, yaitu ketika fajar pertama kali muncul. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat subuh pada waktu ini. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh pada awal waktunya, maka seolah-olah ia telah shalat malam selama setengah malam.” (HR. Muslim).

Namun, jika seseorang tidak sempat melaksanakan shalat subuh pada awal waktu, maka ia masih bisa melaksanakannya hingga terbit matahari. Shalat subuh yang dilaksanakan pada waktu ini tetap sah, tetapi pahalanya tidak sebesar shalat subuh yang dilaksanakan pada awal waktu.

Untuk mengetahui waktu fajar dan terbit matahari di daerah masing-masing, umat Islam dapat melihat jadwal imsakiyah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama atau lembaga terkait lainnya.

Hikmah dilaksanakannya shalat subuh pada waktu fajar hingga terbit matahari:

  • Mencegah kemalasan

    Melaksanakan shalat subuh pada waktu fajar dapat mencegah kemalasan. Ketika seseorang bangun tidur dan langsung melaksanakan shalat subuh, maka ia akan merasa lebih bersemangat dan produktif dalam menjalani aktivitasnya.

  • Mendapatkan pahala yang besar

    Shalat subuh yang dilaksanakan pada waktu fajar memiliki pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah ia telah shalat malam selama setahun penuh.” (HR. Muslim).

  • Menyegarkan badan dan pikiran

    Melaksanakan shalat subuh dapat menyegarkan badan dan pikiran setelah bangun tidur. Shalat subuh juga dapat membantu kita untuk memulai hari dengan semangat dan fokus.

Demikian penjelasan tentang shalat subuh yang dilaksanakan pada waktu fajar hingga terbit matahari. Semoga bermanfaat.

Niat: “Ushalli sunnatal fajiri rak’ataini lillahi ta’ala

Niat merupakan syarat sah shalat. Niat shalat subuh adalah “Ushalli sunnatal fajiri rak’ataini lillahi ta’ala“, yang artinya “Aku berniat shalat sunnah subuh dua rakaat karena Allah SWT”.

Niat shalat subuh diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Niat ini harus diucapkan dengan jelas dan yakin. Jika seseorang tidak mengucapkan niat, maka shalatnya tidak sah.

Selain mengucapkan niat dalam hati, seseorang juga harus memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Menghadap kiblat

    Ketika mengucapkan niat, seseorang harus menghadap kiblat. Kiblat adalah arah Ka’bah di Mekkah.

  • Berdiri tegak

    Ketika mengucapkan niat, seseorang harus berdiri tegak. Namun, jika seseorang tidak mampu berdiri tegak, maka ia boleh shalat dengan duduk atau berbaring.

  • Meniatkan shalat subuh

    Ketika mengucapkan niat, seseorang harus meniatkan shalat subuh. Jika seseorang tidak meniatkan shalat subuh, maka shalatnya tidak sah.

Jika seseorang lupa mengucapkan niat sebelum memulai shalat, maka ia harus segera mengucapkan niat tersebut. Jika ia lupa mengucapkan niat hingga selesai shalat, maka shalatnya tidak sah dan harus diulang kembali.

Hikmah mengucapkan niat sebelum shalat:

  • Menetapkan hati untuk beribadah

    Mengucapkan niat sebelum shalat dapat membantu seseorang untuk menetapkan hati untuk beribadah kepada Allah SWT.

  • Membedakan antara shalat dan aktivitas lainnya

    Mengucapkan niat sebelum shalat dapat membantu seseorang untuk membedakan antara shalat dan aktivitas lainnya. Dengan demikian, seseorang dapat lebih fokus dalam melaksanakan shalat.

  • Mendapatkan pahala yang besar

    Mengucapkan niat sebelum shalat dapat membantu seseorang untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Demikian penjelasan tentang niat shalat subuh. Semoga bermanfaat.

Membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek

Setelah niat, langkah selanjutnya dalam shalat subuh adalah membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek.

  • Membaca Surat Al-Fatihah

    Surat Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an dan wajib dibaca dalam setiap rakaat shalat. Surat Al-Fatihah berisi pujian dan permohonan kepada Allah SWT.

  • Membaca surat pendek

    Setelah membaca Surat Al-Fatihah, seseorang dianjurkan untuk membaca surat pendek. Surat pendek yang dibaca bisa berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan masing-masing orang. Beberapa surat pendek yang sering dibaca dalam shalat subuh antara lain Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas.

  • Cara membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Surat Al-Fatihah dan surat pendek dibaca dengan suara jahr (keras) pada rakaat pertama dan dibaca dengan suara sirr (pelan) pada rakaat kedua dan seterusnya. Ketika membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek, seseorang harus memperhatikan tajwidnya agar bacaannya benar dan sesuai dengan kaidah.

  • Hikmah membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek dalam shalat memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    • Sebagai bentuk komunikasi dengan Allah SWT.
    • Sebagai bentuk pujian dan permohonan kepada Allah SWT.
    • Sebagai bentuk pengingat bagi manusia tentang tujuan hidup di dunia.

Demikian penjelasan tentang membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek dalam shalat subuh. Semoga bermanfaat.

Ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud

Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek, langkah selanjutnya dalam shalat subuh adalah melakukan ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Ruku’

  • Cara ruku’

    Ruku’ dilakukan dengan cara membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Kedua tangan diletakkan pada lutut dan pandangan diarahkan ke arah ujung kaki. Dalam posisi ruku’, seseorang mengucapkan bacaan tasbih, yaitu “Subhaana rabbiyal ‘adhiim” sebanyak tiga kali.

  • Hikmah ruku’

    Ruku’ memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    • Sebagai bentuk kerendahan diri di hadapan Allah SWT.
    • Sebagai bentuk pujian dan pengagungan kepada Allah SWT.
    • Sebagai bentuk latihan kesabaran dan keikhlasan.

Sujud

  • Cara sujud

    Sujud dilakukan dengan cara meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Pandangan diarahkan ke arah ujung hidung. Dalam posisi sujud, seseorang mengucapkan bacaan tasbih, yaitu “Subhaana rabbiyal a’laa” sebanyak tiga kali.

  • Hikmah sujud

    Sujud memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    • Sebagai bentuk kerendahan diri yang paling sempurna di hadapan Allah SWT.
    • Sebagai bentuk pujian dan pengagungan kepada Allah SWT.
    • Sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT.

Duduk di antara dua sujud

  • Cara duduk di antara dua sujud

    Duduk di antara dua sujud dilakukan dengan cara duduk di atas kedua tumit dengan punggung tegak. Kedua tangan diletakkan di atas paha dan pandangan diarahkan ke arah pangkuan. Dalam posisi duduk di antara dua sujud, seseorang mengucapkan bacaan tasbih, yaitu “Rabbighfirlii” sebanyak tiga kali.

  • Hikmah duduk di antara dua sujud

    Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    • Sebagai bentuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan shalat.
    • Sebagai bentuk pengingat bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara.
    • Sebagai bentuk latihan kesabaran dan keikhlasan.

Demikian penjelasan tentang ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud dalam shalat subuh. Semoga bermanfaat.

Tasyahud akhir dan salam

Setelah melakukan dua rakaat shalat subuh, langkah selanjutnya adalah melakukan tasyahud akhir dan salam.

Tasyahud akhir

  • Cara tasyahud akhir

    Tasyahud akhir dilakukan dengan cara duduk di atas kedua tumit dengan punggung tegak. Kedua tangan diletakkan di atas paha dengan telapak tangan menghadap ke atas. Pandangan diarahkan ke arah pangkuan. Dalam posisi tasyahud akhir, seseorang mengucapkan bacaan tasyahud, yaitu:

    “At-tahiyyaatu lillaahi, wash-shalaawaatu wat-thayyibaat. Assalamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh.”

  • Hikmah tasyahud akhir

    Tasyahud akhir memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    • Sebagai bentuk pujian dan penghormatan kepada Allah SWT.
    • Sebagai bentuk permohonan keselamatan dan keberkahan dari Allah SWT.
    • Sebagai bentuk pengingat bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara.
    • Sebagai bentuk latihan kesabaran dan keikhlasan.

Salam

  • Cara salam

    Salam dilakukan dengan cara menoleh ke arah kanan dan mengucapkan salam, yaitu “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah“. Kemudian, menoleh ke arah kiri dan mengucapkan salam, yaitu “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah“.

  • Hikmah salam

    Salam memiliki beberapa hikmah, antara lain:

    • Sebagai bentuk doa keselamatan dan kesejahteraan bagi sesama muslim.
    • Sebagai bentuk penghormatan kepada sesama muslim.
    • Sebagai bentuk pengingat bahwa umat Islam adalah bersaudara.

Demikian penjelasan tentang tasyahud akhir dan salam dalam shalat subuh. Semoga bermanfaat.

Pahala berlipat ganda

Salah satu keutamaan shalat subuh adalah pahalanya yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah ia telah shalat malam selama setahun penuh.” (HR. Muslim).

Pahala berlipat ganda ini diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang melaksanakan shalat subuh dengan ikhlas dan tepat waktu. Hal ini karena shalat subuh merupakan salah satu shalat yang paling berat untuk dilaksanakan. Waktu pelaksanaannya yang masih gelap dan dingin membuat banyak orang malas untuk melaksanakannya. Namun, bagi mereka yang tetap istiqomah melaksanakan shalat subuh, Allah SWT telah menyiapkan pahala yang besar.

Hikmah di balik pahala berlipat ganda bagi shalat subuh:

  • Sebagai motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat subuh.
  • Sebagai bentuk penghargaan Allah SWT kepada hamba-Nya yang melaksanakan shalat subuh.
  • Sebagai pengingat bahwa shalat subuh merupakan salah satu shalat yang paling penting.

Selain pahala berlipat ganda, shalat subuh juga memiliki beberapa keutamaan lainnya, antara lain:

  • Menyegarkan badan dan pikiran.
  • Mencegah kemalasan.
  • Mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat.

Demikian penjelasan tentang pahala berlipat ganda bagi shalat subuh. Semoga bermanfaat.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *