Niat Tarawih dan Tata Cara Sholat Tarawih

Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan pada malam hari, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Setiap rakaat sholat Tarawih, dibaca satu surat pendek dari Al-Qur’an. Shalat Tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala, atau dapat juga dikerjakan secara sendiri-sendiri di rumah.

Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, seorang muslim harus terlebih dahulu membaca niat shalat Tarawih. Niat shalat Tarawih dibaca dalam hati, sebelum takbiratul ihram. Berikut ini adalah bacaan niat shalat Tarawih:

Setelah membaca niat, seorang muslim dapat memulai sholat Tarawih dengan takbiratul ihram. Shalat Tarawih terdiri dari 8 rakaat, yang dikerjakan dalam 2 bagian, yaitu 4 rakaat pertama dan 4 rakaat kedua. Di antara kedua bagian tersebut, dilakukan salam.

niat tarawi

Niat tarawih penting dibaca sebelum memulai shalat Tarawih.

  • Niat dalam hati.
  • Dibaca sebelum takbiratul ihram.
  • Niat sesuai dengan jumlah rakaat.
  • Niat untuk mengharap ridha Allah SWT.
  • Niat ikhlas karena Allah SWT.
  • Niat mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
  • Niat untuk meraih pahala dari Allah SWT.

Dengan membaca niat tarawih, seorang muslim telah memulai shalat Tarawih dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Niat dalam hati.

Niat dalam hati adalah salah satu syarat sah shalat, termasuk shalat Tarawih. Niat adalah tujuan atau keinginan yang ada di dalam hati seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah untuk melaksanakan shalat Tarawih. Niat harus diucapkan dalam hati, tidak perlu diucapkan dengan lisan.

Niat dalam hati harus dilakukan sebelum takbiratul ihram. Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Jika seseorang lupa membaca niat sebelum takbiratul ihram, maka shalatnya tidak sah. Namun, jika seseorang lupa membaca niat setelah takbiratul ihram, maka shalatnya tetap sah, tetapi tidak mendapatkan pahala sunnah Tarawih.

Niat dalam hati untuk shalat Tarawih harus sesuai dengan jumlah rakaat yang ingin dikerjakan. Misalnya, jika seseorang ingin mengerjakan shalat Tarawih 8 rakaat, maka niatnya harus “Aku niat shalat Tarawih 8 rakaat karena Allah Ta’ala.” Niat juga harus ikhlas karena Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.

Dengan membaca niat dalam hati sebelum takbiratul ihram, seorang muslim telah memulai shalat Tarawih dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Niat yang benar dan ikhlas akan membuat ibadah shalat Tarawih menjadi lebih bermakna dan lebih berpahala.

Selain niat dalam hati, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam membaca niat shalat Tarawih, yaitu:

  • Niat harus diucapkan dalam bahasa Arab, atau dalam bahasa Indonesia yang fasih dan jelas.
  • Niat tidak boleh diucapkan dengan suara keras, cukup diucapkan dalam hati.
  • Niat harus diucapkan dengan sepenuh hati dan dengan kesadaran penuh.

Dibaca sebelum takbiratul ihram.

Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Niat shalat Tarawih harus dibaca sebelum takbiratul ihram, karena niat adalah syarat sah shalat. Jika seseorang lupa membaca niat sebelum takbiratul ihram, maka shalatnya tidak sah. Namun, jika seseorang lupa membaca niat setelah takbiratul ihram, maka shalatnya tetap sah, tetapi tidak mendapatkan pahala sunnah Tarawih.

Ada beberapa alasan mengapa niat shalat Tarawih harus dibaca sebelum takbiratul ihram, yaitu:

  • Niat adalah syarat sah shalat, termasuk shalat Tarawih.
  • Niat harus diucapkan sebelum memulai shalat, karena niat adalah tujuan atau keinginan untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah untuk melaksanakan shalat Tarawih.
  • Takbiratul ihram adalah ucapan yang menandai dimulainya shalat, sehingga niat harus dibaca sebelum takbiratul ihram.

Waktu yang tepat untuk membaca niat shalat Tarawih adalah setelah takbiratul ihram, tetapi sebelum membaca surat Al-Fatihah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya:

“Jika seseorang telah mengucapkan takbiratul ihram, maka janganlah ia berbicara sebelum membaca surat Al-Fatihah.”

Namun, jika seseorang lupa membaca niat sebelum takbiratul ihram, maka ia masih bisa membaca niat setelah takbiratul ihram, tetapi sebelum membaca surat Al-Fatihah. Meskipun demikian, shalatnya tidak mendapatkan pahala sunnah Tarawih.

Untuk menghindari lupa membaca niat shalat Tarawih, sebaiknya seorang muslim membiasakan diri untuk membaca niat sebelum takbiratul ihram. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghafalkan bacaan niat shalat Tarawih atau dengan membawa catatan kecil yang berisi bacaan niat shalat Tarawih.

Niat sesuai dengan jumlah rakaat.

Niat shalat Tarawih harus sesuai dengan jumlah rakaat yang ingin dikerjakan. Hal ini karena shalat Tarawih memiliki jumlah rakaat yang berbeda-beda, mulai dari 8 rakaat, 16 rakaat, hingga 20 rakaat. Jika seseorang membaca niat shalat Tarawih 8 rakaat, tetapi ia mengerjakan shalat Tarawih 16 rakaat, maka shalatnya tidak sah.

  • Niat shalat Tarawih 8 rakaat:

    “Aku niat shalat Tarawih 8 rakaat karena Allah Ta’ala.”

  • Niat shalat Tarawih 16 rakaat:

    “Aku niat shalat Tarawih 16 rakaat karena Allah Ta’ala.”

  • Niat shalat Tarawih 20 rakaat:

    “Aku niat shalat Tarawih 20 rakaat karena Allah Ta’ala.”

  • Niat shalat Tarawih witir 3 rakaat:

    “Aku niat shalat Tarawih witir 3 rakaat karena Allah Ta’ala.”

Jika seseorang ragu-ragu tentang jumlah rakaat shalat Tarawih yang ingin dikerjakan, maka ia bisa membaca niat shalat Tarawih 8 rakaat. Hal ini karena shalat Tarawih 8 rakaat adalah jumlah rakaat yang paling sedikit dan paling umum dikerjakan oleh umat Islam.

Niat untuk mengharap ridha Allah SWT.

Niat shalat Tarawih harus diniatkan untuk mengharap ridha Allah SWT. Hal ini berarti bahwa seorang muslim harus melaksanakan shalat Tarawih semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.

  • Ikhlas dalam beribadah:

    Seorang muslim harus ikhlas dalam beribadah, termasuk dalam melaksanakan shalat Tarawih. Ikhlas berarti melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Mencari pahala dari Allah SWT:

    Seorang muslim harus melaksanakan shalat Tarawih dengan tujuan untuk mencari pahala dari Allah SWT. Pahala dari shalat Tarawih sangat besar, karena shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

  • Menghindari riya’:

    Seorang muslim harus menghindari riya’ dalam beribadah, termasuk dalam melaksanakan shalat Tarawih. Riya’ adalah sikap pamer atau ingin dipuji oleh orang lain dalam beribadah. Riya’ dapat membatalkan pahala ibadah seseorang.

  • Meneladani Rasulullah SAW:

    Seorang muslim harus meneladani Rasulullah SAW dalam beribadah, termasuk dalam melaksanakan shalat Tarawih. Rasulullah SAW adalah orang yang paling ikhlas dalam beribadah dan beliau selalu mengharap ridha Allah SWT dalam setiap amalnya.

Dengan diniatkan untuk mengharap ridha Allah SWT, shalat Tarawih yang dikerjakan oleh seorang muslim akan menjadi lebih bermakna dan lebih berpahala.

Niat ikhlas karena Allah SWT.

Niat ikhlas karena Allah SWT berarti melaksanakan shalat Tarawih semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya ibadah seseorang oleh Allah SWT.

  • Menjauhi riya’:

    Seorang muslim harus menjauhi riya’ dalam beribadah, termasuk dalam melaksanakan shalat Tarawih. Riya’ adalah sikap pamer atau ingin dipuji oleh orang lain dalam beribadah. Riya’ dapat membatalkan pahala ibadah seseorang.

  • Mencari pahala dari Allah SWT:

    Seorang muslim harus melaksanakan shalat Tarawih dengan tujuan untuk mencari pahala dari Allah SWT. Pahala dari shalat Tarawih sangat besar, karena shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

  • Meneladani Rasulullah SAW:

    Seorang muslim harus meneladani Rasulullah SAW dalam beribadah, termasuk dalam melaksanakan shalat Tarawih. Rasulullah SAW adalah orang yang paling ikhlas dalam beribadah dan beliau selalu mengharap ridha Allah SWT dalam setiap amalnya.

  • Niat yang benar:

    Seorang muslim harus memiliki niat yang benar sebelum melaksanakan shalat Tarawih. Niat yang benar adalah niat yang diniatkan untuk mengharap ridha Allah SWT dan mencari pahala dari-Nya.

Dengan diniatkan ikhlas karena Allah SWT, shalat Tarawih yang dikerjakan oleh seorang muslim akan menjadi lebih bermakna dan lebih berpahala.

Niat mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Sholat Tarawih termasuk dalam ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan sholat Tarawih pada bulan Ramadhan. Oleh karena itu, niat melaksanakan sholat Tarawih harus diniatkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

  • Meneladani Rasulullah SAW:

    Seorang muslim harus meneladani Rasulullah SAW dalam segala hal, termasuk dalam beribadah. Rasulullah SAW adalah orang yang paling sempurna dalam beribadah dan beliau selalu mengharap ridha Allah SWT dalam setiap amalnya.

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT:

    Dengan melaksanakan sholat Tarawih, seorang muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

  • Memperoleh pahala yang besar:

    Sholat Tarawih memiliki pahala yang sangat besar. Pahala sholat Tarawih sama dengan pahala sholat wajib. Bahkan, pada malam-malam tertentu di bulan Ramadhan, pahala sholat Tarawih bisa berlipat ganda.

  • Menjaga kekompakan umat Islam:

    Dengan melaksanakan sholat Tarawih berjamaah, umat Islam dapat menjaga kekompakan dan persatuan. Sholat Tarawih berjamaah juga dapat menjadi ajang silaturahmi antarumat Islam.

Dengan diniatkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, sholat Tarawih yang dikerjakan oleh seorang muslim akan menjadi lebih bermakna dan lebih berpahala.

Niat untuk meraih pahala dari Allah SWT.

Salah satu alasan mengapa seorang muslim melaksanakan sholat Tarawih adalah untuk meraih pahala dari Allah SWT. Pahala sholat Tarawih sangat besar, karena sholat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

  • Pahala yang besar:

    Pahala sholat Tarawih sama dengan pahala sholat wajib. Bahkan, pada malam-malam tertentu di bulan Ramadhan, pahala sholat Tarawih bisa berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan sholat Tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT:

    Dengan melaksanakan sholat Tarawih, seorang muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

  • Menjaga kekhusyukan ibadah Ramadhan:

    Sholat Tarawih dapat membantu seorang muslim untuk menjaga kekhusyukan ibadah Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat Tarawih, seorang muslim dapat lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah.

  • Menambah keimanan dan ketakwaan:

    Sholat Tarawih dapat membantu seorang muslim untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan sholat Tarawih, seorang muslim dapat lebih merenungkan kebesaran Allah SWT dan keagungan Islam.

Dengan diniatkan untuk meraih pahala dari Allah SWT, sholat Tarawih yang dikerjakan oleh seorang muslim akan menjadi lebih bermakna dan lebih berpahala.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *