Contoh Laporan Hasil Observasi

Contoh Laporan Hasil Observasi: Panduan Mudah untuk Pelajar dan Peneliti

Dalam dunia pendidikan dan penelitian, observasi menjadi salah satu metode pengumpulan data yang penting. Observasi melibatkan proses mengamati dan mencatat fenomena, perilaku, atau kejadian secara langsung. Setelah melakukan observasi, peneliti atau pelajar wajib menyusun laporan hasil observasi untuk mendokumentasikan dan menganalisis temuan mereka.

Laporan hasil observasi bukanlah sekadar catatan acak. Ia memiliki struktur dan format yang sistematis, meliputi pendahuluan, isi, dan penutup. Bagian pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, dan metode observasi yang digunakan. Bagian isi memuat hasil pengamatan yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau uraian naratif. Bagian penutup berisi kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil observasi.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang struktur, format, dan cara penulisan laporan hasil observasi. Kita juga akan memberikan beberapa contoh laporan hasil observasi yang baik sebagai referensi.

contoh laporan hasil observasi

Struktur laporan hasil observasi yang baik mencakup:

  • Pendahuluan
  • Isi
  • Penutup
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran

Laporan hasil observasi yang baik harus memenuhi kriteria:

– Objektif
– Akurat
– Sistematis
– Lengkap
– Jelas
– Ringkas

Laporan hasil observasi yang baik juga harus ditulis dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.

Pendahuluan

Bagian pendahuluan laporan hasil observasi berisi latar belakang, tujuan, dan metode observasi yang digunakan. Latar belakang menjelaskan secara singkat tentang topik yang diobservasi dan alasan mengapa observasi dilakukan. Tujuan observasi menyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai dengan melakukan observasi.

Metode observasi menjelaskan bagaimana observasi dilakukan, termasuk jenis observasi yang digunakan (observasi partisipan, observasi non-partisipan, observasi langsung, atau observasi tidak langsung), teknik pengumpulan data yang digunakan (wawancara, angket, atau dokumentasi), dan instrumen pengumpulan data yang digunakan (lembar observasi, kamera, atau perekam suara).

Bagian pendahuluan harus ditulis dengan jelas dan ringkas, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami latar belakang, tujuan, dan metode observasi yang digunakan.

Berikut adalah beberapa contoh bagian pendahuluan laporan hasil observasi:

  • Latar Belakang: “Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen di pusat perbelanjaan X. Pusat perbelanjaan X merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. Observasi dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.”
  • Tujuan: “Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui pola belanja konsumen di pusat perbelanjaan X, preferensi merek konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.”
  • Metode Observasi: “Observasi dilakukan dengan menggunakan metode observasi partisipan. Peneliti berbaur dengan konsumen dan mengamati perilaku mereka secara langsung. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan konsumen dan dokumentasi berupa foto dan video.”

Bagian pendahuluan laporan hasil observasi merupakan bagian yang sangat penting. Bagian ini memberikan informasi yang penting bagi pembaca untuk memahami konteks dan tujuan dari observasi yang dilakukan.

Isi

Bagian isi laporan hasil observasi berisi hasil pengamatan yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau uraian naratif. Hasil pengamatan harus disajikan secara sistematis dan runtut, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami temuan-temuan dari observasi yang dilakukan.

Jika hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, pastikan bahwa tabel atau grafik tersebut diberi judul dan keterangan yang jelas. Gunakan warna dan simbol yang berbeda untuk membedakan antara variabel-variabel yang berbeda.

Jika hasil pengamatan disajikan dalam bentuk uraian naratif, pastikan bahwa uraian tersebut ditulis dengan jelas dan ringkas. Gunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Hindari menggunakan istilah-istilah teknis yang tidak familiar bagi pembaca.

Berikut adalah beberapa contoh bagian isi laporan hasil observasi:

  • Tabel 1. Pola Belanja Konsumen di Pusat Perbelanjaan X
  • Grafik 1. Preferensi Merek Konsumen di Pusat Perbelanjaan X
  • Uraian Naratif: “Hasil observasi menunjukkan bahwa mayoritas konsumen di pusat perbelanjaan X adalah perempuan (60%). Konsumen laki-laki hanya sekitar 40%. Konsumen yang berusia 20-30 tahun merupakan kelompok usia terbesar di pusat perbelanjaan X (40%). Konsumen yang berusia 31-40 tahun sekitar 30%, dan konsumen yang berusia 41 tahun ke atas sekitar 20%.”

Bagian isi laporan hasil observasi merupakan bagian yang sangat penting. Bagian ini menyajikan temuan-temuan dari observasi yang dilakukan. Temuan-temuan ini dapat berupa data kuantitatif (tabel dan grafik) atau data kualitatif (uraian naratif).

Penutup

Bagian penutup laporan hasil observasi berisi kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Kesimpulan merupakan ringkasan singkat dari temuan-temuan utama observasi. Rekomendasi merupakan saran-saran yang diberikan berdasarkan temuan-temuan observasi.

Kesimpulan harus ditulis dengan jelas dan ringkas. Hindari mengulang hasil pengamatan yang telah disajikan pada bagian isi. Fokus pada temuan-temuan utama yang mendukung tujuan observasi.

Rekomendasi harus ditulis dengan jelas dan spesifik. Hindari memberikan rekomendasi yang terlalu umum atau tidak dapat ditindaklanjuti. Rekomendasi harus berdasarkan pada temuan-temuan observasi dan relevan dengan tujuan observasi.

Berikut adalah beberapa contoh bagian penutup laporan hasil observasi:

  • Kesimpulan: “Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen di pusat perbelanjaan X dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, jenis kelamin, dan pendapatan. Konsumen yang berusia 20-30 tahun cenderung lebih konsumtif dibandingkan dengan konsumen yang berusia 41 tahun ke atas. Konsumen perempuan cenderung lebih tertarik dengan produk-produk fashion dan kecantikan, sedangkan konsumen laki-laki cenderung lebih tertarik dengan produk-produk elektronik dan olahraga.”
  • Rekomendasi: “Berdasarkan temuan-temuan observasi, direkomendasikan agar pihak pengelola pusat perbelanjaan X melakukan beberapa perbaikan, antara lain menambah jumlah gerai parkir, memperbaiki sistem keamanan, dan mengadakan kegiatan promosi yang lebih menarik. Selain itu, pihak pengelola pusat perbelanjaan X juga perlu bekerja sama dengan para tenant untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.”

Bagian penutup laporan hasil observasi merupakan bagian yang sangat penting. Bagian ini menyajikan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Kesimpulan dan rekomendasi ini dapat menjadi dasar bagi pihak-pihak terkait untuk mengambil keputusan atau kebijakan.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan bagian penting dalam laporan hasil observasi. Daftar pustaka berisi daftar pustaka yang dirujuk dalam laporan hasil observasi.

  • Judul

    Judul pustaka harus ditulis dengan jelas dan singkat. Judul harus mencerminkan isi pustaka.

  • Penulis

    Nama penulis pustaka harus ditulis lengkap. Jika pustaka ditulis oleh lebih dari satu penulis, nama-nama penulis ditulis secara berurutan.

  • Tahun Terbit

    Tahun terbit pustaka harus ditulis dengan jelas. Tahun terbit menunjukkan kapan pustaka tersebut dipublikasikan.

  • Penerbit

    Nama penerbit pustaka harus ditulis lengkap. Penerbit pustaka dapat berupa penerbit buku, jurnal, atau situs web.

Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan nama penulis. Jika pustaka ditulis oleh lebih dari satu penulis, pustaka tersebut disusun berdasarkan nama penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dengan rapi dan konsisten.

Berikut adalah beberapa contoh daftar pustaka:

  • Buku:
  • Sugiyono, Burhan. (2010). Metode Penelitian Observasi. Jakarta: Kencana.
  • Jurnal:
  • Sari, Ratna. (2012). “Perilaku Konsumen di Pusat Perbelanjaan X”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 10, No. 1, hlm. 1-10.
  • Situs Web:
  • “Laporan Hasil Observasi Perilaku Konsumen di Pusat Perbelanjaan X”. (2022). Diakses pada 10 Maret 2023, dari https://www.pusatlitbang.kemenkopukm.go.id/laporan-hasil-observasi-perilaku-konsumen-di-pusat-perbelanjaan-x/

Lampiran

Lampiran merupakan bagian pelengkap dalam laporan hasil observasi. Lampiran berisi data-data pendukung yang tidak dapat disajikan dalam bagian isi laporan hasil observasi. Data-data pendukung tersebut dapat berupa tabel, grafik, foto, atau dokumen lainnya.

Lampiran harus diberi judul dan diberi nomor urut. Judul lampiran harus ditulis dengan jelas dan singkat. Judul lampiran harus mencerminkan isi lampiran.

Lampiran harus disusun secara rapi dan konsisten. Lampiran harus ditempatkan pada bagian akhir laporan hasil observasi.

Berikut adalah beberapa contoh lampiran dalam laporan hasil observasi:

  • Tabel data hasil observasi
  • Grafik pola belanja konsumen
  • Foto kondisi pusat perbelanjaan
  • Dokumen hasil wawancara dengan konsumen

Lampiran dapat membantu pembaca untuk memahami hasil observasi dengan lebih baik. Lampiran juga dapat menjadi bahan pendukung bagi pihak-pihak terkait untuk mengambil keputusan atau kebijakan.

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat lampiran yang baik:

  • Gunakan judul yang jelas dan singkat untuk setiap lampiran.
  • Beri nomor urut pada setiap lampiran.
  • Susun lampiran secara rapi dan konsisten.
  • Hindari memasukkan lampiran yang tidak relevan dengan isi laporan hasil observasi.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *