Daftar pustaka adalah bagian penting dari sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah tersebut. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui referensi serta sumber informasi yang digunakan penulis dalam menyusun karya ilmiahnya. Penulisan daftar pustaka juga merupakan salah satu cara untuk menghargai karya orang lain yang telah dikutip dalam suatu karya ilmiah.
Ada berbagai macam gaya penulisan daftar pustaka, yang paling umum digunakan untuk penulisan karya ilmiah adalah gaya American Psychological Association (APA). Gaya penulisan APA ini cukup mudah diikuti dan dipahami. Dalam gaya penulisan APA, informasi yang dituliskan dalam daftar pustaka meliputi nama penulis, tahun terbit, judul artikel atau buku, nama jurnal atau penerbit, volume, dan nomor halaman. Misalnya, penulisan daftar pustaka dari jurnal menggunakan gaya APA adalah sebagai berikut:
Dengan mengikuti panduan penulisan daftar pustaka dari jurnal menggunakan gaya APA diatas, Anda dapat menghasilkan daftar pustaka yang lengkap dan akurat.
penulisan daftar pustaka dari jurnal
Penulisan daftar pustaka sangat penting dalam karya ilmiah. Berikut 7 poin penting tentang penulisan daftar pustaka dari jurnal:
- Gunakan gaya penulisan yang konsisten.
- Cantumkan informasi lengkap.
- Urutkan daftar pustaka secara alfabetis.
- Gunakan hanging indent.
- Perhatikan penggunaan tanda baca.
- Gunakan perangkat lunak pengolah kata.
- Periksa kembali daftar pustaka sebelum diserahkan.
Dengan mengikuti 7 poin penting di atas, Anda dapat menghasilkan daftar pustaka yang lengkap, akurat, dan sesuai dengan standar penulisan ilmiah.
Gunakan gaya penulisan yang konsisten.
Dalam penulisan daftar pustaka dari jurnal, penting untuk menggunakan gaya penulisan yang konsisten. Gaya penulisan yang dimaksud di sini adalah gaya penulisan sitasi dan gaya penulisan daftar pustaka. Gaya penulisan sitasi adalah gaya penulisan yang digunakan untuk mengutip sumber dalam teks karya ilmiah, sedangkan gaya penulisan daftar pustaka adalah gaya penulisan yang digunakan untuk menuliskan daftar sumber yang dikutip dalam karya ilmiah.
Saat ini, ada beberapa gaya penulisan sitasi dan gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan, seperti gaya APA (American Psychological Association), gaya MLA (Modern Language Association), dan gaya Chicago. Setiap gaya penulisan memiliki aturan dan format penulisan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memilih satu gaya penulisan dan menggunakannya secara konsisten dalam seluruh karya ilmiah.
Jika Anda tidak yakin gaya penulisan apa yang harus digunakan, sebaiknya konsultasikan dengan dosen pembimbing atau jurnal yang akan Anda tuju. Namun, secara umum, gaya APA merupakan gaya penulisan yang paling banyak digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Dengan menggunakan gaya penulisan yang konsisten, maka daftar pustaka yang Anda buat akan terlihat rapi dan profesional. Selain itu, penggunaan gaya penulisan yang konsisten juga akan memudahkan pembaca untuk menemukan sumber-sumber yang dikutip dalam karya ilmiah Anda.
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan gaya penulisan yang konsisten dalam penulisan daftar pustaka dari jurnal:
- Pilih satu gaya penulisan yang akan digunakan.
- Pelajari aturan dan format penulisan gaya penulisan yang dipilih.
- Gunakan perangkat lunak pengolah kata yang memiliki fitur untuk membantu penulisan daftar pustaka, seperti Microsoft Word atau Google Docs.
- Periksa kembali daftar pustaka sebelum diserahkan untuk memastikan bahwa semua sumber dikutip dengan benar dan gaya penulisan yang digunakan konsisten.
Cantumkan informasi lengkap.
Dalam penulisan daftar pustaka dari jurnal, penting untuk mencantumkan informasi lengkap tentang sumber yang dikutip. Informasi lengkap yang dimaksud di sini meliputi:
- Nama penulis: Cantumkan nama lengkap penulis, termasuk nama depan, nama tengah, dan nama belakang.
Contoh: Jajang Nurjaman
Tahun terbit: Cantumkan tahun terbit sumber yang dikutip.
Contoh: 2023
Judul artikel atau buku: Cantumkan judul artikel atau buku yang dikutip. Judul artikel atau buku ditulis dengan huruf miring, sedangkan judul jurnal atau penerbit ditulis dengan huruf biasa.
Contoh: Pembelajaran Mesin dengan Python
Nama jurnal atau penerbit: Cantumkan nama jurnal atau penerbit tempat artikel atau buku diterbitkan.
Contoh: Jurnal Informatika
Selain informasi di atas, Anda juga dapat menambahkan informasi tambahan, seperti volume, nomor halaman, dan DOI (Digital Object Identifier). Informasi tambahan ini dapat membantu pembaca untuk menemukan sumber yang dikutip dengan lebih mudah.
Urutkan daftar pustaka secara alfabetis.
Daftar pustaka harus diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis pertama. Jika terdapat beberapa sumber dengan penulis pertama yang sama, maka urutkan berdasarkan tahun terbit, dengan sumber yang diterbitkan lebih awal berada di atas.
- Urutkan berdasarkan nama belakang penulis pertama.
Contoh:
- Jajang Nurjaman (2023)
- Joko Susilo (2022)
- Lala Setiawan (2021)
Jika terdapat beberapa sumber dengan penulis pertama yang sama, urutkan berdasarkan tahun terbit.
Contoh:
- Jajang Nurjaman (2021)
- Jajang Nurjaman (2022)
- Jajang Nurjaman (2023)
Dengan mengurutkan daftar pustaka secara alfabetis, pembaca akan lebih mudah menemukan sumber yang mereka cari. Daftar pustaka yang tersusun rapi dan teratur juga akan memberikan kesan profesional pada karya ilmiah Anda.
Gunakan hanging indent.
Hanging indent adalah teknik pengaturan paragraf di mana baris pertama menjorok ke kiri, sedangkan baris-baris berikutnya rata kiri. Hanging indent digunakan untuk membuat daftar pustaka lebih mudah dibaca dan terlihat lebih rapi.
Untuk membuat hanging indent pada daftar pustaka, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Blok semua teks dalam daftar pustaka.
- Klik tab “Paragraph” pada bagian atas jendela Microsoft Word atau perangkat lunak pengolah kata yang Anda gunakan.
- Pada bagian “Indentation”, pilih “Hanging” dari daftar pilihan.
- Klik “OK” untuk menyimpan perubahan.
Setelah Anda menerapkan hanging indent, maka daftar pustaka Anda akan terlihat seperti contoh berikut:
Jajang Nurjaman. (2023). Pembelajaran Mesin dengan Python. Jurnal Informatika, 10(1), 1-10. Joko Susilo. (2022). Analisis Sentimen Menggunakan Metode Naive Bayes. Jurnal Komputer, 12(2), 11-20. Lala Setiawan. (2021). Klasifikasi Citra Menggunakan Jaringan Syaraf Konvolusi. Jurnal Teknologi Informasi, 9(3), 21-30.
Dengan menggunakan hanging indent, daftar pustaka Anda akan terlihat lebih rapi dan profesional. Selain itu, hanging indent juga akan memudahkan pembaca untuk menemukan sumber yang mereka cari.
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan hanging indent pada daftar pustaka:
- Gunakan hanging indent yang konsisten untuk semua entri dalam daftar pustaka.
- Jangan gunakan hanging indent untuk baris pertama dalam daftar pustaka.
- Gunakan spasi tunggal untuk daftar pustaka.
- Jangan gunakan tab untuk membuat hanging indent.
Perhatikan penggunaan tanda baca.
Penggunaan tanda baca yang tepat sangat penting dalam penulisan daftar pustaka. Tanda baca yang digunakan dalam daftar pustaka meliputi titik (.), koma (,), titik dua (:), dan tanda kurung ().
- Gunakan titik (.) untuk mengakhiri setiap entri dalam daftar pustaka.
Contoh:
- Jajang Nurjaman (2023). Pembelajaran Mesin dengan Python. Jurnal Informatika, 10(1), 1-10.
- Joko Susilo (2022). Analisis Sentimen Menggunakan Metode Naive Bayes. Jurnal Komputer, 12(2), 11-20.
Gunakan koma (,) untuk memisahkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel atau buku, dan nama jurnal atau penerbit.
Contoh:
- Jajang Nurjaman, Joko Susilo, dan Lala Setiawan (2021). Klasifikasi Citra Menggunakan Jaringan Syaraf Konvolusi. Jurnal Teknologi Informasi, 9(3), 21-30.
Gunakan titik dua (:) untuk memisahkan judul artikel atau buku dengan nama jurnal atau penerbit.
Contoh:
- Jajang Nurjaman (2023). Pembelajaran Mesin dengan Python: Sebuah Pengantar. Jurnal Informatika, 10(1), 1-10.
Gunakan tanda kurung () untuk mencantumkan nomor volume dan nomor halaman.
Contoh:
- Jajang Nurjaman (2023). Pembelajaran Mesin dengan Python. Jurnal Informatika, 10(1), 1-10.
Dengan memperhatikan penggunaan tanda baca yang tepat, daftar pustaka Anda akan terlihat lebih rapi dan profesional. Selain itu, penggunaan tanda baca yang tepat juga akan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disajikan dalam daftar pustaka.
Gunakan perangkat lunak pengolah kata.
Perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word atau Google Docs dapat membantu Anda membuat daftar pustaka dengan mudah dan cepat. Perangkat lunak pengolah kata memiliki fitur-fitur yang dapat membantu Anda memformat daftar pustaka secara otomatis, seperti fitur hanging indent, pengaturan spasi, dan pembuatan daftar berpoin atau bernomor.
Untuk menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk membuat daftar pustaka, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Buka perangkat lunak pengolah kata yang Anda gunakan.
- Buat dokumen baru.
- Ketik judul “Daftar Pustaka” di bagian atas dokumen.
- Mulai memasukkan entri daftar pustaka. Setiap entri dimulai dengan nama penulis, diikuti oleh tahun terbit, judul artikel atau buku, nama jurnal atau penerbit, dan nomor halaman (jika ada).
- Setelah Anda memasukkan semua entri daftar pustaka, pilih gaya penulisan daftar pustaka yang diinginkan. Perangkat lunak pengolah kata biasanya menyediakan beberapa pilihan gaya penulisan daftar pustaka, seperti APA, MLA, dan Chicago.
- Perangkat lunak pengolah kata akan memformat daftar pustaka secara otomatis sesuai dengan gaya penulisan yang dipilih.
Dengan menggunakan perangkat lunak pengolah kata, Anda dapat membuat daftar pustaka dengan mudah dan cepat. Daftar pustaka yang dibuat menggunakan perangkat lunak pengolah kata juga akan terlihat lebih rapi dan profesional.
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk membuat daftar pustaka:
- Gunakan gaya penulisan daftar pustaka yang konsisten.
- Perhatikan penggunaan tanda baca yang tepat.
- Gunakan fitur-fitur yang tersedia dalam perangkat lunak pengolah kata untuk memformat daftar pustaka secara otomatis.
- Periksa kembali daftar pustaka sebelum diserahkan untuk memastikan bahwa semua sumber dikutip dengan benar dan gaya penulisan yang digunakan konsisten.
Periksa kembali daftar pustaka sebelum diserahkan.
Sebelum Anda menyerahkan karya ilmiah, pastikan untuk memeriksa kembali daftar pustaka dengan seksama. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memeriksa daftar pustaka:
- Pastikan bahwa semua sumber yang dikutip dalam karya ilmiah tercantum dalam daftar pustaka.
Jangan sampai ada sumber yang dikutip dalam karya ilmiah tetapi tidak tercantum dalam daftar pustaka. Hal ini dapat membuat pembaca bingung dan mempertanyakan kredibilitas karya ilmiah Anda.
Pastikan bahwa semua informasi dalam daftar pustaka akurat.
Periksa kembali nama penulis, tahun terbit, judul artikel atau buku, nama jurnal atau penerbit, dan nomor halaman. Pastikan bahwa semua informasi tersebut sudah benar dan sesuai dengan sumber aslinya.
Pastikan bahwa daftar pustaka diformat dengan benar.
Periksa kembali gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan. Pastikan bahwa daftar pustaka diformat dengan benar sesuai dengan gaya penulisan yang dipilih. Perhatikan penggunaan hanging indent, spasi, dan tanda baca.
Gunakan perangkat lunak pengolah kata untuk membantu Anda memeriksa daftar pustaka.
Perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word atau Google Docs memiliki fitur-fitur yang dapat membantu Anda memeriksa daftar pustaka, seperti fitur pemeriksa ejaan dan tata bahasa. Anda juga dapat menggunakan fitur “Find” untuk mencari sumber-sumber tertentu dalam daftar pustaka.
Dengan memeriksa kembali daftar pustaka sebelum diserahkan, Anda dapat memastikan bahwa daftar pustaka Anda lengkap, akurat, dan diformat dengan benar. Hal ini akan membuat karya ilmiah Anda terlihat lebih profesional dan kredibel.