Gali Rahasia Candi Borobudur: Panduan Edukasi Sejarah dan Budayanya

Di tengah rimbunnya hutan tropis di Magelang, Jawa Tengah, menjulang sebuah karya agung arsitektur Buddha yang telah berdiri kokoh selama berabad-abad: Candi Borobudur.

Menjulang setinggi 42 meter dan terdiri dari sembilan tingkat platform, Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Dengan lebih dari 500 patung Buddha dan 2.672 relief yang menceritakan kisah hidup Sang Buddha dan ajarannya, candi ini menjadi bukti nyata keagungan dan keragaman tradisi Buddha di Nusantara.

Sejarah dan Pembangunan Borobudur

Asal usul dan sejarah pembangunan Candi Borobudur masih diselimuti misteri. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Manjusrigrha, diperkirakan candi ini dibangun pada masa Dinasti Syailendra antara abad ke-8 dan ke-9 Masehi.

Diduga, Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno adalah sosok di balik pendirian Borobudur. Candi ini kemungkinan dibangun sebagai sebuah tempat peribadatan Buddha Mahayana dan berfungsi sebagai pusat studi dan pemujaan ajaran Buddha.

Proses pembangunan Borobudur diperkirakan berlangsung selama bertahun-tahun, melibatkan ribuan pekerja dan pengerajin terampil. Candi ini dibangun menggunakan teknik susun batu kering, di mana batu-batu andesit besar disusun tanpa menggunakan perekat apa pun.

Struktur dan Arsitektur Borobudur

Candi Borobudur memiliki struktur dan arsitektur yang unik dan kompleks. Candi ini terdiri dari sembilan tingkat platform yang tersusun secara bertingkat, melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan.

Lima tingkat platform pertama berbentuk persegi panjang, sedangkan empat tingkat di atasnya berbentuk bundar. Setiap tingkat platform dihiasi dengan relief yang menggambarkan cerita dan ajaran Buddha. Pada tingkat paling atas terdapat sebuah stupa utama yang di dalamnya terdapat patung Buddha yang bermeditasi.

Relief-relief yang menghiasi Borobudur merupakan salah satu daya tarik utama candi ini. Relief-relief ini menggambarkan berbagai aspek ajaran Buddha, mulai dari kisah hidup Sang Buddha hingga ajaran tentang karma dan reinkarnasi.

Selain itu, Borobudur juga memiliki sejumlah patung Buddha yang ditempatkan di relung-relung pada dinding candi. Patung-patung ini menggambarkan berbagai pose dan mudra Buddha, yang menyimbolkan ajaran dan kebijaksanaan Buddha.

Simbolisme dan Filosofi Borobudur

Candi Borobudur tidak hanya sekadar sebuah bangunan keagamaan, tetapi juga memiliki makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Struktur candi ini melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan, di mana setiap tingkat platform mewakili tahap-tahap pencerahan yang harus dilalui.

Tingkat platform pertama hingga kelima melambangkan dunia keinginan, sedangkan tingkat platform keenam hingga kedelapan melambangkan dunia bentuk. Tingkat platform kesembilan melambangkan dunia tanpa bentuk, yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan spiritual.

Relief-relief yang menghiasi Borobudur juga memiliki makna simbolis. Relief-relief ini tidak hanya mengisahkan kehidupan Buddha, tetapi juga mengajarkan tentang hukum karma, reinkarnasi, dan jalan menuju pencerahan.

Borobudur juga merupakan simbol toleransi dan keragaman agama. Candi ini dibangun pada masa ketika Hindu-Buddha berkembang pesat di Nusantara. Pengaruh Hindu-Jawa terlihat jelas dalam beberapa relief Borobudur, seperti relief yang menggambarkan dewa-dewi Hindu.

Pengaruh dan Warisan Borobudur

Candi Borobudur memiliki pengaruh besar pada perkembangan seni, budaya, dan agama di Nusantara. Arsitektur dan relief-relief Borobudur menginspirasi pendirian candi-candi lain di Jawa dan wilayah Asia Tenggara.

Borobudur juga menjadi pusat studi dan pemujaan ajaran Buddha Mahayana. Para biksu dan pendeta dari berbagai penjuru datang ke Borobudur untuk mempelajari ajaran Buddha dan melakukan pertapaan.

Pada abad ke-15, Kerajaan Majapahit runtuh dan pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara mulai melemah. Candi Borobudur terlantar dan terkubur di bawah abu vulkanik selama berabad-abad.

Pada tahun 1814, Borobudur ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Pemugaran dan restorasi candi ini dimulai pada tahun 1907 dan berlangsung hingga tahun 1983.

Borobudur Saat Ini

Saat ini, Candi Borobudur merupakan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Candi ini telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 dan menjadi simbol keagungan dan keragaman budaya Indonesia.

Setiap tahun, jutaan wisatawan dari seluruh dunia datang ke Borobudur untuk mengagumi keindahan arsitekturnya, mempelajari ajaran Buddha, dan merasakan suasana spiritual yang kental di sekitar candi ini.

Candi Borobudur berdiri sebagai bukti nyata keagungan dan keragaman tradisi Buddha di Nusantara. Candi ini tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga simbol toleransi, keragaman budaya, dan pencapaian arsitektur yang luar biasa.

Pertanyaan Umum tentang Candi Borobudur

Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum mengenai Candi Borobudur, situs warisan dunia UNESCO yang terkenal dengan keindahan arsitekturnya dan ajaran Buddha yang terkandung di dalamnya.

Pertanyaan 1: Kapan Candi Borobudur dibangun?

Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, pada masa Dinasti Syailendra.

Pertanyaan 2: Siapa yang membangun Candi Borobudur?

Identitas pembangun Candi Borobudur masih menjadi misteri. Namun, beberapa prasasti menyebutkan nama Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno sebagai sosok yang mungkin terlibat dalam pembangunan candi.

Pertanyaan 3: Berapa tinggi Candi Borobudur?

Candi Borobudur memiliki tinggi sekitar 42 meter, terdiri dari sembilan tingkat platform yang tersusun secara bertingkat.

Pertanyaan 4: Apa makna simbolis dari sembilan tingkat platform Candi Borobudur?

Sembilan tingkat platform Candi Borobudur melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan. Setiap tingkat platform mewakili tahap-tahap pencerahan yang harus dilalui.

Pertanyaan 5: Mengapa Candi Borobudur terkubur di bawah abu vulkanik?

Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit, Candi Borobudur ditinggalkan dan terkubur di bawah abu vulkanik selama berabad-abad.

Pertanyaan 6: Bagaimana Candi Borobudur ditemukan kembali?

Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, setelah dilakukan penggalian dan pembersihan.

Pertanyaan-pertanyaan umum ini memberikan gambaran sekilas tentang sejarah, arsitektur, dan makna simbolis Candi Borobudur. Masih banyak aspek menarik lainnya yang dapat dibahas lebih dalam pada bagian selanjutnya.

Jelajahi bagian selanjutnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang ajaran Buddha yang terkait dengan Candi Borobudur dan pengaruhnya terhadap seni dan budaya Indonesia.

Kesimpulan

Candi Borobudur merupakan simbol keagungan dan keragaman tradisi Buddha di Nusantara. Arsitektur yang luar biasa dan relief yang menghiasi candi ini menceritakan kisah perjalanan spiritual menuju pencerahan.

Beberapa poin utama yang telah dibahas dalam artikel ini adalah:

  • Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, kemungkinan oleh Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno.
  • Struktur candi melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan, di mana setiap tingkat platform mewakili tahap-tahap pencerahan yang harus dilalui.
  • Relief-relief yang menghiasi Borobudur tidak hanya menggambarkan kisah hidup Buddha, tetapi juga mengajarkan tentang hukum karma, reinkarnasi, dan jalan menuju pencerahan.

Candi Borobudur merupakan pengingat akan warisan budaya yang kaya dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Nusantara pada masa lalu. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, candi ini terus menarik wisatawan dan peziarah dari seluruh dunia untuk mengagumi keindahannya, mempelajari ajaran Buddha, dan merasakan suasana spiritual yang kental di sekitarnya.

Check Also

Apakah Bermain HP Saat Ada Petir Berbahaya?

Banyak orang yang percaya bahwa bermain HP saat ada petir berbahaya karena petir bisa menyambar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *