Siapa Yg Mengetik Naskah Proklamasi

Siapa yang Mengetik Naskah Proklamasi?

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Proklamasi kemerdekaan tersebut dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di depan rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan, Soekarno dan Hatta terlebih dahulu menyusun naskah proklamasi. Naskah tersebut ditulis oleh Soekarno dengan menggunakan pena dan tinta di atas secarik kertas bergaris-garis biru.

Setelah naskah proklamasi selesai ditulis, Soekarno kemudian menyerahkannya kepada Sayuti Melik untuk diketik. Sayuti Melik adalah seorang wartawan dan aktivis pergerakan nasional yang dikenal memiliki kemampuan mengetik yang cepat dan rapi.

Sayuti Melik kemudian mengetik naskah proklamasi di ruang tengah rumah Laksamana Maeda, tempat Soekarno dan Hatta menyusun naskah proklamasi. Pengerjaan pengetikan naskah proklamasi tersebut dilakukan dengan tergesa-gesa karena situasi saat itu sedang genting.

Sayuti Melik berhasil menyelesaikan pengetikan naskah proklamasi dalam waktu kurang dari satu jam. Naskah proklamasi yang telah diketik kemudian diserahkan kembali kepada Soekarno dan Hatta.

Keberhasilan Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi merupakan salah satu faktor penting yang turut berkontribusi terhadap keberhasilan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Atas jasanya tersebut, Sayuti Melik kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1995.

Biografi Sayuti Melik

Sayuti Melik lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 22 Agustus 1908. Ia merupakan anak dari pasangan H. Melik dan Siti Zainab.

Sayuti Melik memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat (SR) di Bukittinggi. Setelah lulus dari SR, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tarbiyah Islamiyah di Padang Panjang.

Pada tahun 1925, Sayuti Melik pindah ke Batavia (Jakarta) untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Kedokteran Hindia Belanda. Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikannya di sekolah tersebut dan memilih untuk bekerja sebagai wartawan.

Sayuti Melik memulai kariernya sebagai wartawan di surat kabar Indonesia Merdeka. Ia kemudian bekerja di berbagai surat kabar lainnya, seperti Pewarta Deli, Bintang Timoer, dan Sinar Harapan.

Sayuti Melik juga aktif dalam pergerakan nasional. Ia pernah menjadi anggota Partai Indonesia (Partindo) dan Partai Rakyat Indonesia (Parindo).

Pada masa pendudukan Jepang, Sayuti Melik sempat menjadi anggota organisasi semimiliter Heiho. Namun, ia kemudian keluar dari organisasi tersebut dan bergabung dengan gerakan bawah tanah yang menentang pendudukan Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, Sayuti Melik sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Penerangan Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada periode 1971-1982.

Sayuti Melik meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 27 Februari 1989 pada usia 80 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Kesimpulan

Sayuti Melik merupakan sosok yang berjasa dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia berhasil mengetik naskah proklamasi dalam waktu singkat dan dengan hasil yang rapi. Atas jasanya tersebut, Sayuti Melik kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia.

Check Also

Sebutkan Gangguan Keamanan Yang Terjadi Pada Masa Kemerdekaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *