Cara Sholat Dhuha serta Tata Caranya yang Benar

Shalat Dhuha adalah salah satu shalat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah untuk menghapus dosa-dosa kecil, melapangkan rezeki, dan memudahkan urusan.

Sholat Dhuha dikerjakan pada waktu matahari terbit hingga sebelum masuknya waktu Zuhur. Waktu terbaik untuk mengerjakan Shalat Dhuha adalah pada saat matahari meninggi, sekitar pukul 09.00 hingga 11.00 pagi. Namun, Shalat Dhuha juga dapat dikerjakan pada waktu-waktu lainnya selama matahari masih bersinar cerah.

Adapun tata cara Sholat Dhuha sebagai berikut:

Cara Sholat Dhuha

Berikut adalah 7 poin penting tentang tata cara Sholat Dhuha:

  • Niat di dalam hati
  • Takbiratul ihram
  • Baca surat Al-Fatihah
  • Baca surat pendek
  • Rukuk
  • I’tidal
  • Sujud dua kali

Setelah sujud kedua, duduk sejenak antara dua sujud, lalu sujud kembali dua kali. Kemudian, duduk tasyahud akhir dan salam.

Niat di dalam hati

Niat adalah salah satu rukun Sholat Dhuha yang wajib dipenuhi. Niat dilakukan di dalam hati sebelum memulai takbiratul ihram.

  • Lafadz niat Sholat Dhuha:

    “Usholli sunnatal dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aala.”

  • Artinya:

    “Saya niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”

  • Cara mengucapkan niat:

    Bacalah lafadz niat di dalam hati dengan tenang dan jelas. Tidak perlu bersuara keras.

  • Waktu mengucapkan niat:

    Niat diucapkan sebelum takbiratul ihram, yaitu ketika berdiri tegak dengan posisi badan menghadap kiblat.

Jika seseorang lupa mengucapkan niat sebelum takbiratul ihram, maka sholatnya tetap sah. Namun, lebih baik untuk membiasakan diri mengucapkan niat sebelum memulai sholat.

Takbiratul ihram

Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan dengan niat untuk memulai sholat.

  • Cara mengucapkan takbiratul ihram:

    Angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga, lalu ucapkan “Allahu Akbar” dengan suara yang jelas.

  • Waktu mengucapkan takbiratul ihram:

    Takbiratul ihram diucapkan setelah mengucapkan niat di dalam hati.

  • Tata cara takbiratul ihram:

    Ketika mengucapkan takbiratul ihram, berdiri tegak dengan posisi badan menghadap kiblat. Kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan telinga, dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

  • Hal-hal yang membatalkan takbiratul ihram:

    Takbiratul ihram dapat batal jika seseorang berbicara, bergerak maju atau mundur, atau melakukan sesuatu yang tidak termasuk dalam sholat.

Jika takbiratul ihram batal, maka sholat harus diulang dari awal.

Baca surat Al-Fatihah

Setelah takbiratul ihram, baca surat Al-Fatihah.

  • Cara membaca surat Al-Fatihah:

    Bacalah surat Al-Fatihah dengan tartil dan tajwid yang benar.

  • Waktu membaca surat Al-Fatihah:

    Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat pendek.

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca surat Al-Fatihah:

    Ketika membaca surat Al-Fatihah, usahakan untuk memahami artinya dan meresapi kandungannya.

  • Hukum membaca surat Al-Fatihah:

    Membaca surat Al-Fatihah hukumnya wajib dalam sholat. Jika seseorang tidak membaca surat Al-Fatihah, maka sholatnya tidak sah.

Surat Al-Fatihah merupakan surat yang sangat penting dalam sholat. Surat ini berisi tentang pujian dan pengagungan kepada Allah SWT, serta permohonan perlindungan dan pertolongan-Nya.

Baca surat pendek

Setelah membaca surat Al-Fatihah, baca surat pendek. Surat pendek yang dibaca dalam Sholat Dhuha bisa berupa surat apa saja dari Al-Qur’an. Namun, dianjurkan untuk membaca surat-surat yang pendek dan mudah dihafal.

Beberapa surat pendek yang sering dibaca dalam Sholat Dhuha antara lain:

  • Surat Al-Ikhlas
  • Surat Al-Falaq
  • Surat An-Nas
  • Surat Al-Kafirun
  • Surat Al-Ma’un

Cara membaca surat pendek dalam Sholat Dhuha:

  • Bacalah surat pendek dengan tartil dan tajwid yang benar.
  • Tidak perlu membaca surat pendek dengan suara yang keras.
  • Bacalah surat pendek dengan khusyuk dan meresapi kandungannya.

Hukum membaca surat pendek dalam Sholat Dhuha:

  • Membaca surat pendek dalam Sholat Dhuha hukumnya sunnah.
  • Jika seseorang tidak membaca surat pendek, maka sholatnya tetap sah.
  • Namun, lebih baik untuk membiasakan diri membaca surat pendek dalam Sholat Dhuha.

Surat pendek yang dibaca dalam Sholat Dhuha bisa diganti-ganti setiap hari. Hal ini bertujuan untuk menambah variasi dan memperbanyak hafalan surat-surat pendek dari Al-Qur’an.

Rukuk

Setelah membaca surat pendek, lakukan gerakan rukuk.

  • Cara melakukan rukuk:

    Tekuk badan hingga kepala sejajar dengan punggung. Kedua tangan diletakkan di atas lutut. Pandangan mata diarahkan ke ujung kaki.

  • Waktu melakukan rukuk:

    Rukuk dilakukan setelah membaca surat pendek dan sebelum i’tidal.

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika rukuk:

    Ketika rukuk, usahakan untuk menjaga punggung tetap lurus dan tidak membulatkan badan. Kedua tangan diletakkan di atas lutut dengan jari-jari tangan terbuka.

  • Doa rukuk:

    Ketika rukuk, baca doa berikut:

    “Subhaana rabbiyal ‘adhiim.”

    Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung.”

Rukuk merupakan salah satu gerakan wajib dalam sholat. Rukuk melambangkan sikap merendahkan diri dan tunduk kepada Allah SWT.

I’tidal

Setelah rukuk, berdiri tegak kembali dengan posisi badan lurus. Ini disebut dengan i’tidal.

Cara melakukan i’tidal:

  • Berdiri tegak dengan posisi badan lurus.
  • Kedua tangan diletakkan di samping badan.
  • Pandangan mata lurus ke depan.

Waktu melakukan i’tidal:

  • I’tidal dilakukan setelah rukuk dan sebelum sujud.
  • I’tidal juga dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika i’tidal:

  • Ketika i’tidal, usahakan untuk berdiri tegak dengan posisi badan lurus.
  • Jangan membungkukkan badan atau condong ke depan.
  • Pandangan mata lurus ke depan, tidak melihat ke bawah atau ke atas.

Doa i’tidal:

  • Ketika i’tidal, baca doa berikut:

“Sami’allaahu liman hamidah.”

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”

Kemudian jawab dengan ucapan:

“Rabbanaa wa lakal hamdu.”

Artinya: “Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu.”

I’tidal merupakan salah satu gerakan wajib dalam sholat. I’tidal melambangkan sikap berdiri tegak dan kokoh dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Sujud dua kali

Setelah i’tidal, lakukan sujud dua kali.

  • Cara melakukan sujud:

    Tekuk kedua lutut dan letakkan kedua tangan di lantai. Kemudian, turunkan badan hingga dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki menyentuh lantai. Pandangan mata diarahkan ke ujung kaki.

  • Waktu melakukan sujud:

    Sujud dilakukan setelah i’tidal dan sebelum duduk di antara dua sujud.

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika sujud:

    Ketika sujud, usahakan untuk merapatkan kedua tangan di samping kepala. Kedua siku tidak boleh terbuka lebar. Pandangan mata diarahkan ke ujung kaki, tidak melihat ke atas atau ke bawah.

  • Doa sujud:

    Ketika sujud, baca doa berikut:

    “Subhaana rabbiyal a’laa.”

    Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi.”

Sujud merupakan salah satu gerakan wajib dalam sholat. Sujud melambangkan sikap merendahkan diri dan tunduk kepada Allah SWT.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *