Ciri-Ciri Rematik
Rematik adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang menyebabkan nyeri dan peradangan pada sendi. Ada lebih dari 100 jenis rematik, yang paling umum adalah rheumatoid arthritis (RA), osteoarthritis (OA), dan gout.
Gejala rematik dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun, gejala umum yang sering dialami oleh penderita rematik adalah sebagai berikut:
- Nyeri sendi
Nyeri sendi adalah gejala yang paling umum dari rematik. Nyeri sendi dapat terjadi pada satu atau lebih sendi, dan dapat bersifat ringan hingga berat. Nyeri sendi biasanya lebih parah pada pagi hari atau setelah beristirahat.
- Pembengkakan sendi
Pembengkakan sendi juga merupakan gejala yang umum dari rematik. Pembengkakan sendi dapat menyebabkan sendi terasa kaku dan sulit digerakkan.
- Kaku sendi
Kaku sendi adalah gejala lain yang sering dialami oleh penderita rematik. Kaku sendi biasanya terjadi pada pagi hari atau setelah beristirahat, dan dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
- Lelah
Lelah adalah gejala yang sering dialami oleh penderita rematik, terutama pada jenis rematik yang bersifat sistemik, seperti RA. Lelah dapat membuat penderita rematik sulit untuk beraktivitas sehari-hari.
- Demam
Demam adalah gejala yang jarang terjadi pada penderita rematik. Demam biasanya terjadi pada jenis rematik yang bersifat sistemik, seperti RA.
- Radang mata
Radang mata adalah gejala yang jarang terjadi pada penderita rematik. Radang mata biasanya terjadi pada jenis rematik yang bersifat sistemik, seperti RA.
Selain gejala-gejala di atas, penderita rematik juga dapat mengalami gejala lain, seperti:
Nyeri otot
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Gangguan tidur
Depresi
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Rematik
Penyebab rematik belum diketahui secara pasti. Namun, diduga rematik disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.
Faktor genetik berperan dalam peningkatan risiko seseorang untuk terkena rematik. Jika Anda memiliki keluarga yang menderita rematik, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena rematik.
Faktor lingkungan, seperti paparan zat kimia atau infeksi, juga dapat berperan dalam terjadinya rematik.
Sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik juga dapat menyebabkan rematik. Pada penderita rematik, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di tubuh, termasuk jaringan sendi.
Pengobatan Rematik
Pengobatan rematik bertujuan untuk mengurangi nyeri, peradangan, dan meningkatkan fungsi sendi.
Pengobatan rematik dapat dilakukan dengan obat-obatan, terapi fisik, dan operasi.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati rematik antara lain:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
NSAID digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Obat imunosupresan
Obat imunosupresan digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Obat biologis
Obat biologis digunakan untuk menargetkan molekul tertentu yang terlibat dalam peradangan.
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan fungsi sendi dan mengurangi nyeri.
Operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan sendi yang parah.
Pencegahan Rematik
Tidak ada cara pasti untuk mencegah rematik. Namun, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena rematik antara lain:
Menjaga berat badan ideal
Olahraga secara teratur
Hindari merokok
Konsumsi makanan yang sehat
Hindari paparan zat kimia atau infeksi