Garut, Jawa Barat (20/12/2023) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar panen cabai serentak di tujuh kabupaten di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Garut. Kegiatan ini digelar dalam rangka pengendalian inflasi, di mana cabai merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar di Jawa Barat.
Panen cabai serentak di Kabupaten Garut dilaksanakan di Kebun Edukasi Eptilu, Kecamatan Cikajang, Rabu (20/12/2023). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekbang), Dodo Suhendar, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut, dan tamu undangan yang lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, menyampaikan bahwa Kabupaten Garut merupakan salah satu produsen cabai terbesar di Jawa Barat. Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya panen cabai serentak di Kabupaten Garut bisa memenuhi kebutuhan cabai nasional dan memberikan kontribusi dalam penanganan inflasi di Jawa Barat pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.
“Ya mudah-mudahan (dengan acara panen serentak ini) menurunkan harga cabe tapi juga tidak merugikan petani ya, kita ingin petani kita juga tetap untung, yang kesananya ya pengendalian inflasi, jadi masyarakat terjangkau bukan hanya cabe terus juga bahan makanan pokok yang lain (bisa) murah ya,” ujar dr. Helmi.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekbang, Dodo Suhendar, menuturkan bahwa cabai merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi. Berdasarkan laporan dari berbagai daerah di Jawa Barat yang melakukan panen serentak, kata Dodo, harga cabai di petani berkisar di angka Rp40.000-Rp70.000 tergantung dengan jenis cabai yang dijual.
“Oleh karena itu, di musim panen ini, perlu diinformasikan ke masyarakat, bahwa jangan khawatir cabe ini sekarang sudah mulai panen, jadi tidak perlu sampai istilahnya belanja yang banyak kekhawatiran karena kurang cabe, sekarang cabe sudah mulai panen,” ucapnya.
Dodo memaparkan jika dalam panen serentak hari ini yang dilaksanakan di 7 kabupaten di Provinsi Jawa Barat, rata-rata lahan yang dipanen seluas 2-4 hektare. Meski demikian, imbuh Dodo, potensi panen di Bulan Desember ini bisa mencapai 2000 hektare, dan tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat.
“Jadi kalau total itu lebih dari 2000 hektare ya yang akan panen, jadi bayangkan berarti kan ini siap, tapi tentunya sebagai tempat produksi cabe, itu bukan hanya untuk masyarakat Jawa Barat, tapi juga ada yang ke DKI, ada ke daerah yang lain. Nah oleh karena itu, jangan sampai kita sebagai produsen cabe, malah harga kita mahal dibandingkan di tempat yang lain,” tandasnya.
Kesimpulan
Panen cabai serentak yang digelar di Kabupaten Garut dan enam kabupaten lainnya di Jawa Barat merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengendalikan inflasi, di mana cabai merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar di Jawa Barat.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan cabai nasional dan memberikan kontribusi dalam penanganan inflasi di Jawa Barat pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.