Hantu Menurut Kepercayaan Minangkabau
Hantu adalah sosok makhluk gaib yang dipercaya oleh sebagian masyarakat di Indonesia, termasuk masyarakat Minangkabau. Dalam kepercayaan masyarakat Minangkabau, hantu diyakini sebagai roh orang yang telah meninggal dunia dan belum bisa diterima di alam baka. Selain itu, hantu juga diyakini sebagai makhluk halus yang memiliki kekuatan supranatural.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat Minangkabau, hantu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hantu yang berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia dan hantu yang bukan berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia.
Hantu yang berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia
Hantu yang berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia diyakini sebagai hantu yang masih memiliki keterikatan dengan dunia manusia. Hantu jenis ini biasanya muncul karena adanya hal-hal yang tidak terselesaikan di dunia manusia, seperti dendam, balas dendam, atau cinta yang tidak terbalaskan.
Berikut adalah beberapa jenis hantu yang berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia:
- Pelesit
Pelesit adalah hantu yang paling terkenal dalam kepercayaan masyarakat Minangkabau. Hantu ini diyakini sebagai roh orang yang telah meninggal dunia dan ilmu hitam. Pelesit biasanya digunakan untuk menyakiti atau membunuh seseorang.
- Siampa
Siampa adalah hantu yang bertubuh tinggi besar dan memiliki mata berwarna merah. Hantu ini biasanya menghuni bangunan tua yang sudah lama tidak dihuni atau pohon-pohon besar. Siampa dipercaya suka mengganggu manusia dengan mencekik atau menindih pada saat sedang tidur.
- Aru-aru
Aru-aru adalah hantu yang suka mengganggu anak-anak. Hantu ini biasanya berwujud seorang wanita cantik yang sering muncul di tempat-tempat sepi, seperti hutan atau kuburan. Aru-aru dipercaya suka mengajak anak-anak untuk bermain-main, tetapi jika anak-anak tersebut mengikutinya, maka mereka akan tersesat.
Hantu yang bukan berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia
Hantu yang bukan berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia diyakini sebagai makhluk halus yang memiliki kekuatan supranatural. Hantu jenis ini biasanya muncul karena adanya hal-hal yang tidak wajar, seperti tempat yang angker atau kejadian-kejadian mistis.
Berikut adalah beberapa jenis hantu yang bukan berasal dari roh orang yang telah meninggal dunia:
- Bunian
Bunian adalah makhluk halus yang dipercaya tinggal di dunia lain. Bunian biasanya berwujud manusia, tetapi memiliki sifat yang berbeda-beda, ada yang baik dan ada juga yang jahat.
- Jin
Jin adalah makhluk halus yang berasal dari api. Jin biasanya berwujud manusia, tetapi memiliki sifat yang jahat. Jin dipercaya suka mengganggu manusia, seperti mengganggu pikiran, menyakiti tubuh, atau bahkan merasuk ke dalam tubuh manusia.
- Kuntilanak
Kuntilanak adalah hantu wanita yang sering muncul di malam hari. Kuntilanak biasanya berwujud seorang wanita cantik dengan rambut panjang dan bergaun putih. Kuntilanak dipercaya suka mengganggu manusia, seperti mengganggu pikiran, menyakiti tubuh, atau bahkan membunuh manusia.
Kepercayaan masyarakat Minangkabau terhadap hantu telah menjadi bagian dari budaya mereka. Kepercayaan tersebut telah diturunkan dari generasi ke generasi dan masih diyakini oleh sebagian masyarakat Minangkabau hingga saat ini.
Cara Menangkal Hantu Menurut Kepercayaan Minangkabau
Masyarakat Minangkabau percaya bahwa ada beberapa cara untuk menangkal hantu, yaitu:
- Membaca doa
Doa adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menangkal hantu. Masyarakat Minangkabau biasanya membaca doa-doa tertentu, seperti doa perlindungan dari gangguan makhluk halus.
- Menggunakan benda-benda pusaka
Benda-benda pusaka, seperti cincin, kalung, atau keris, dipercaya memiliki kekuatan untuk menangkal hantu. Masyarakat Minangkabau biasanya menggunakan benda-benda pusaka tersebut sebagai penangkal hantu.
- Menggunakan ilmu hitam
Ada juga masyarakat Minangkabau yang menggunakan ilmu hitam untuk menangkal hantu. Ilmu hitam tersebut biasanya digunakan untuk mengusir hantu atau untuk membuat hantu tidak bisa mengganggu manusia.
Namun, perlu diingat bahwa kepercayaan terhadap hantu adalah kepercayaan yang bersifat subjektif. Tidak semua orang percaya terhadap keberadaan hantu.