Icd 10 Bronchopneumonia

ICD-10 Bronchopneumonia: Pengertian, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Pengertian

Bronchopneumonia adalah jenis pneumonia yang ditandai dengan peradangan pada bronkus dan alveolus. Bronkus adalah saluran udara yang membawa udara dari hidung dan mulut ke paru-paru. Alveolus adalah kantung udara kecil di paru-paru di mana pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi.

Bronchopneumonia dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, atau jamur. Bakteri adalah penyebab paling umum dari bronkopneumonia, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Virus juga dapat menyebabkan bronkopneumonia, terutama pada bayi dan anak-anak kecil. Jamur jarang menyebabkan bronkopneumonia, tetapi dapat terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Gejala

Gejala bronkopneumonia dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala umum bronkopneumonia meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Diare

Penyebab

Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, atau jamur. Bakteri adalah penyebab paling umum dari bronkopneumonia, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Virus juga dapat menyebabkan bronkopneumonia, terutama pada bayi dan anak-anak kecil. Jamur jarang menyebabkan bronkopneumonia, tetapi dapat terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Bakteri penyebab bronkopneumonia meliputi:

  • Streptococcus pneumoniae (penyebab paling umum)
  • Haemophilus influenzae
  • Staphylococcus aureus
  • Moraxella catarrhalis

Virus penyebab bronkopneumonia meliputi:

  • Respiratory syncytial virus (RSV)
  • Influenza
  • Parainfluenza
  • Adenovirus

Jamur penyebab bronkopneumonia meliputi:

  • Pneumocystis jirovecii (PJP)
  • Histoplasma capsulatum
  • Coccidioides immitis
  • Blastomyces dermatitidis

Faktor risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena bronkopneumonia, antara lain:

  • Usia: Bayi, anak kecil, dan orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkopneumonia.
  • Kondisi medis: Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung, dan diabetes, memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkopneumonia.
  • Sistem kekebalan yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, atau setelah transplantasi organ, memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkopneumonia.
  • Merokok: Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkopneumonia.
  • Paparan polusi udara: Orang yang terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkopneumonia.

Diagnosis

Diagnosis bronkopneumonia biasanya didasarkan pada gejala, riwayat kesehatan, dan hasil pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan darah: Pemeriksaan darah dapat membantu untuk mengetahui apakah ada infeksi dan jenis bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi.
  • Pemeriksaan rontgen dada: Pemeriksaan rontgen dada dapat membantu untuk melihat adanya peradangan di paru-paru.
  • Pemeriksaan kultur sputum: Pemeriksaan kultur sputum dapat membantu untuk mengidentifikasi jenis bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi.

Pengobatan

Pengobatan bronkopneumonia tergantung pada penyebabnya. Jika bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri, maka pengobatannya adalah dengan antibiotik. Jika bronkopneumonia disebabkan oleh virus, maka pengobatannya adalah dengan obat antivirus. Jika bronkopneumonia disebabkan oleh jamur, maka pengobatannya adalah dengan obat antijamur.

Selain pengobatan medis, penderita bronkopneumonia juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup dan minum banyak cairan. Penderita bronkopneumonia yang memiliki gejala berat atau komplikasi mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Komplikasi

Komplikasi bronkopneumonia dapat berupa:

  • Sepsis
  • Gagal napas
  • Infeksi menyebar ke bagian tubuh lainnya
  • Kematian

Pencegahan

Ada beberapa cara untuk mencegah bronkopneumonia, antara lain:

  • Mencuci tangan secara teratur
  • Menghindari kontak dengan orang yang sakit
  • Mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumonia
  • Menjaga kesehatan paru-paru, misalnya dengan berhenti merokok

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *