Dispepsia (ICD-10: K30)
Definisi
Dispepsia adalah istilah medis yang mengacu pada sekumpulan gejala yang berkaitan dengan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Gejala ini dapat meliputi:
- Rasa sakit atau perih di perut bagian atas
- Nyeri ulu hati
- Mual
- Muntah
- Kembung
- Perut terasa penuh
- Cepat merasa kenyang
- Kesulitan mencerna makanan
Dispepsia bukan merupakan penyakit, melainkan suatu kumpulan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi.
Klasifikasi
Dispepsia diklasifikasikan menjadi dua jenis utama:
-
Dispepsia organik: Dispepsia jenis ini disebabkan oleh kelainan struktural atau fungsional pada organ pencernaan. Contohnya termasuk:
- Ulkus peptikum
- Gastritis
- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
- Infeksi Helicobacter pylori
- Kanker perut
- Penyakit celiac
- Intoleransi makanan
- Efek samping obat
-
Dispepsia fungsional: Dispepsia jenis ini tidak disebabkan oleh kelainan struktural atau fungsional pada organ pencernaan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan faktor-faktor berikut:
- Faktor psikologis, seperti stres dan kecemasan
- Motilitas abnormal pada saluran pencernaan
- Hipersensitivitas visceral
- Gangguan pada sistem saraf enterik
Epidemiologi
Dispepsia adalah masalah kesehatan yang umum terjadi. Sekitar 20-30% orang di seluruh dunia mengalami dispepsia pada suatu waktu dalam hidup mereka. Dispepsia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun.
Etiologi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Kelainan struktural atau fungsional pada organ pencernaan
- Faktor psikologis
- Motilitas abnormal pada saluran pencernaan
- Hipersensitivitas visceral
- Gangguan pada sistem saraf enterik
Manifestasi Klinis
Gejala dispepsia dapat bervariasi dari orang ke orang. Gejala yang paling umum adalah:
- Rasa sakit atau perih di perut bagian atas
- Nyeri ulu hati
- Mual
- Muntah
- Kembung
- Perut terasa penuh
- Cepat merasa kenyang
- Kesulitan mencerna makanan
Gejala dispepsia biasanya tidak parah dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, pada beberapa orang, gejala dispepsia dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Diagnosis
Diagnosis dispepsia ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala dispepsia, seperti:
- Tes darah
- Tes urin
- Endoskopi
- USG perut
- Barium swallow
Pengobatan
Pengobatan dispepsia tergantung pada penyebabnya. Jika dispepsia disebabkan oleh kelainan struktural atau fungsional pada organ pencernaan, maka dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi penyebab tersebut. Contohnya:
- Obat untuk mengobati ulkus peptikum
- Obat untuk mengobati gastritis
- Obat untuk mengobati GERD
- Antibiotik untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori
Jika dispepsia fungsional, maka dokter akan memberikan pengobatan untuk meredakan gejala, seperti:
- Antasida
- Obat penghambat pompa proton (PPI)
- Obat prokinetik
- Antidepresan
Pada beberapa orang, perubahan gaya hidup dapat membantu meredakan gejala dispepsia, seperti:
- Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala
- Makan makanan yang lebih kecil dan lebih sering
- Mengunyah makanan dengan benar
- Berhenti merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Mengelola stres
Komplikasi
Dispepsia biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, pada beberapa orang, dispepsia dapat menyebabkan:
- Penurunan berat badan
- Malnutrisi
- Anemia
- Depresi
- Gangguan kecemasan
Prognosis
Prognosis dispepsia bervariasi tergantung pada penyebabnya. Dispepsia yang disebabkan oleh kelainan struktural atau fungsional pada organ pencernaan biasanya dapat diobati dengan pengobatan yang tepat. Dispepsia fungsional mungkin tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya dapat dikontrol dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Kesimpulan
Dispepsia adalah masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Gejala dispepsia dapat bervariasi dari orang ke orang, dan biasanya tidak parah.
