ICD 10 ISPA: Definisi, Klasifikasi, dan Diagnosis
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru. ISPA dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur.
ICD 10 adalah sistem klasifikasi penyakit yang digunakan secara internasional. Kode ICD 10 untuk ISPA adalah J00-J99. Kode-kode tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas akut (J00-J06)
- Infeksi saluran pernapasan bagian bawah akut (J10-J18)
Infeksi saluran pernapasan bagian atas akut
Infeksi saluran pernapasan bagian atas akut (ISPA-PPA) adalah infeksi yang menyerang hidung, tenggorokan, dan sinus. ISPA-PPA dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau keduanya.
Kode ICD 10 untuk ISPA-PPA adalah sebagai berikut:
- J00: Infeksi saluran pernapasan bagian atas akut, tidak spesifik
- J01: Faringitis akut
- J02: Tonsilitis akut
- J03: Laringitis akut
- J04: Sinusitis akut
- J05: Otitis media akut
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah akut
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah akut (ISPA-PBP) adalah infeksi yang menyerang paru-paru. ISPA-PBP dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Kode ICD 10 untuk ISPA-PBP adalah sebagai berikut:
- J10: Bronchitis akut
- J11: Bronkopneumonia akut
- J12: Pneumonia lobaris akut
- J13: Pneumonia interstisial akut
- J14: Pneumonia bronkopneumonis
- J15: Pneumonia akibat bakteri anaerob
- J16: Pneumonia akibat virus
- J17: Pneumonia akibat jamur
- J18: Pneumonia akut, tidak spesifik
Diagnosis ISPA
Diagnosis ISPA dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Gejala klinis ISPA bervariasi tergantung pada lokasi infeksi. Gejala umum ISPA-PPA meliputi:
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Nyeri kepala
- Kelelahan
Gejala umum ISPA-PBP meliputi:
- Demam tinggi
- Batuk berdahak
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Lemas
Pemeriksaan fisik dapat membantu untuk menentukan lokasi infeksi. Pada ISPA-PPA, pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya rinitis, faringitis, tonsilitis, laringitis, atau sinusitis. Pada ISPA-PBP, pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya peradangan pada paru-paru.
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis ISPA. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan dahak, dan pemeriksaan swab tenggorokan
- Pemeriksaan radiologi, seperti foto dada
Penanganan ISPA
Penanganan ISPA tergantung pada penyebabnya. ISPA yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Namun, ISPA yang disebabkan oleh bakteri atau jamur memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau antijamur.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala ISPA:
- Istirahat yang cukup
- Minum banyak cairan
- Menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti obat antihistamin, obat batuk, dan obat penurun demam
Pencegahan ISPA
Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan cara:
- Menjaga kebersihan diri
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur
- Hindari kontak dengan orang yang sakit
- Vaksinasi terhadap penyakit ISPA yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti pneumonia dan influenza
ICD 10 ISPA di Indonesia
Di Indonesia, ICD 10 digunakan sebagai dasar untuk klaim pembiayaan kesehatan. Kode ICD 10 untuk ISPA digunakan oleh rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mengajukan klaim pembiayaan kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan).
Kesimpulan
ISPA adalah penyakit yang umum terjadi di Indonesia. ISPA dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur. Diagnosis ISPA dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Penanganan ISPA tergantung pada penyebabnya.