ICD-10 Konstipasi: Pengertian, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Konstipasi adalah kondisi ketika buang air besar (BAB) menjadi sulit dan tidak teratur. Konstipasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, pola makan, dan kondisi medis tertentu.
Pengertian
Konstipasi adalah kondisi ketika feses keras dan sulit dikeluarkan dari tubuh. Konstipasi dapat menyebabkan BAB tidak teratur, feses sulit dikeluarkan, perut terasa penuh, dan nyeri saat BAB.
Gejala
Gejala konstipasi dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa gejala konstipasi yang umum meliputi:
- BAB tidak teratur, yaitu kurang dari tiga kali seminggu
- Feses keras dan sulit dikeluarkan
- Perut terasa penuh
- Nyeri saat BAB
- Rasa tidak nyaman di perut
- Perut kembung
- Mual dan muntah
Penyebab
Konstipasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Gaya hidup
Gaya hidup yang kurang aktif, kurang minum air, dan kurang mengonsumsi serat dapat meningkatkan risiko konstipasi.
- Pola makan
Pola makan yang kurang serat juga dapat meningkatkan risiko konstipasi. Serat adalah komponen penting dalam makanan yang membantu melancarkan pencernaan.
- Kondisi medis
Kondisi medis tertentu, seperti penyakit Parkinson, penyakit Hirschsprung, dan diabetes, dapat menyebabkan konstipasi.
- Obat-obatan
Beberapa obat-obatan, seperti obat penenang, antidepresan, dan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan konstipasi.
Diagnosis
Diagnosis konstipasi dapat dilakukan oleh dokter dengan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah atau pemeriksaan radiologi, untuk mengetahui penyebab konstipasi.
Pengobatan
Pengobatan konstipasi tergantung pada penyebabnya. Jika konstipasi disebabkan oleh gaya hidup atau pola makan, maka pengobatannya dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup atau pola makan.
Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi meliputi:
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Minum air yang cukup, yaitu setidaknya delapan gelas sehari
- Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
Perubahan pola makan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi meliputi:
- Menghindari makanan yang dapat memperlambat pencernaan, seperti makanan berlemak, makanan pedas, dan makanan tinggi lemak jenuh
- Makan secara teratur, yaitu tiga kali sehari
Jika konstipasi disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka pengobatannya akan disesuaikan dengan kondisi medis tersebut.
Pengobatan konstipasi dengan obat-obatan
Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi meliputi:
- Obat pencahar
Obat pencahar adalah obat yang membantu melembutkan feses dan mempermudah pengeluarannya. Obat pencahar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu obat pencahar alami dan obat pencahar stimulan.
- Obat pelunak feses
Obat pelunak feses adalah obat yang membantu membuat feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
- Obat probiotik
Obat probiotik adalah obat yang mengandung bakteri baik yang dapat membantu melancarkan pencernaan.
Pencegahan
Konstipasi dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut:
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Minum air yang cukup, yaitu setidaknya delapan gelas sehari
- Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
- Menghindari makanan yang dapat memperlambat pencernaan, seperti makanan berlemak, makanan pedas, dan makanan tinggi lemak jenuh
- Makan secara teratur, yaitu tiga kali sehari
Kesimpulan
Konstipasi adalah kondisi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Konstipasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, pola makan, dan kondisi medis tertentu.
Pengobatan konstipasi tergantung pada penyebabnya. Jika konstipasi disebabkan oleh gaya hidup atau pola makan, maka pengobatannya dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup atau pola makan. Jika konstipasi disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka pengobatannya akan disesuaikan dengan kondisi medis tersebut.
Konstipasi dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut:
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Minum air yang cukup, yaitu setidaknya delapan gelas sehari
- Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian